TEMPO.CO, Jakarta - Kurang dari tiga bulan lalu, Amerika Serikat mencatatkan angka 700 ribu kematian karena Covid-9. Saat itu para pakar kesehatan publik bertanya-tanya apakah angkanya bakal menyentuh satu juta—besaran yang sebelumnya tak pernah terpikirkan.
Saat ini, dengan laju kematian harian 1.200 dan SARS-CoV-2 varian Delta yang masih menggila plus varian Omicron yang sedang tumbuh cepat, bangsa Amerika dipastikan sampai ke angka kematian 800 ribu dalam hitungan hari saja. Sebagian bahkan menghitung angka itu sudah tertembus.
“Bisa dipastikan kita sampai ke angka satu juta kematian lebih cepat daripada yang diperkirakan,” kata Robert Glatter, dokter layanan darurat di Lenox Hill Hospital, New York City. Dia menambahkan jumlah kasus rawat inap di rumah sakit dan kematian sudah meningkat signifikan dalam dua bulan terakhir.
Angka kematian yang terus bertambah tak terhindarkan namun, Ogbonnaya Omenka, asisten profesor di Butler University College of Pharmacy and Health Sciences, menyatakan masih banyak yang bisa dilakukan bangsa Amerika untuk mengerem laju pertambahan kasus baru Covid-19. Glatter dan Omenka menekankan kembali peran kunci vaksinasi, selain langkah mitigasi lain.
Pakar penyakit menular, juga kepala tim penasihat Presiden Joe Biden bidang medis, Anthony Fauci, bahkan menyerukan perluasan suntikan booster vaksin. Perhatian Fauci tertuju kepada jumlah kasus positif Covid-19 di dalam negerinya yang sudah menembus angka 50 juta sementara virus varian baru, Omicron, diduga mampu melewati respons imun tubuh yang diproduksi dua dosis vaksin mRNA: Pfizer dan Moderna.
Dia memaparkan hasil temuan awal bahwa level antibodi dalam tubuh manusia baru akan naik cukup tinggi untuk bisa melindungi dari infeksi varian Omicron setelah suntikan dosis ketiga dari vaksin-vaksin itu. Ini berdasarkan hasil studi tim peneliti di Afrika Selatan, negara di mana varian Omicron pertama kali dideteksi.
Studi mendapati suntikan vaksin dosis lengkap dari vaksin Pfizer hanya 33 persen efektif melawan infeksi varian Omicron, meski masih 70 persen efektivitasnya mencegah infeksi yang bergejala berat. Tapi, bandingkan dengan efikasi dua dosis Pfizer yang sebesar 80 persen melawan infeksi virus dan 93 persen efektif mencegah rawat inap rumah sakit sebelum penyebaran varian Omicron.
USA TODAY, THE GUARDIAN, NEW SCIENTIST
Baca juga:
Hati-hati Sub-varian Omicron: Tak Miliki Ciri Unik Saat Dites PCR
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.