TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyerukan kepada semua orang untuk memperhitungkan kembali liburan Natal dan akhir tahun yang sudah direncanakan. Dia memperingatkan, di manapun pesta dan kemeriahan perayaan itu akan dilakukan, akan merujung kepada peningkatan kasus baru Covid-19 yang akhirnya membebani sistem kesehatan yang ada dan akan ada lebih banyak kematian.
Menurut Tedros, bukti-bukti yang ada konsisten menunjukkan varian Omicron menyebar lebih cepat daripada Delta. Dibanding varian lain, Omicron juga memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menginfeksi ulang orang-orang yang sudah divaksinasi atau pernah terinfeksi sebelumnya.
Dalam keterangan yang diberikannya dalam jumpa pers daring dan luring dari Jenewa, Swiss, pada Senin 20 Desember 2021, tersebut, Tedros menyatakan sepenuhnya memahami kalau semua orang sudah muak dengan pandemi Covid-19. “Setiap dari kita ingin menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga. Kita ingin kembali ke kehiupan normal,” kata Tedros.
Tapi, menurutnya, tidak ada cara yang lebih cepat untuk bisa melakukannya selain kita semua, para pemimpin dan individual, berani membuat keputusan sulit demi melindungi diri kita dan orang lain. Dalam beberapa kasus, kata Tedros, itu akan berarti membatalkan atau menunda acara-acara.
“Tetapi ini akan lebih baik daripada membatalkan kehidupan. Lebih baik membatalkannya sekarang dan merayakannya nanti ketimbang merayakan sekarang dan berduka kemudian,” kata Tedros dalam keterangannya yang juga diunggah di kanal YouTube WHO tersebut, yang juga bicara tentang tambahan vaksin Covid-19, kesembilan, yang mendapat izin edar darurat dari WHO.
Situasi di Negara-negara
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada Selasa, 21 Desember 2021, kalau pemerintahannya megupayakan segalanya untuk bisa mengendalikan penyebaran infeksi SARS-CoV-2 varian Omicron. Namun dia tak mengumumkan instruksi apa-apa meski pada ilmuwan di negeri itu telah menyerukan pembatasan kegiatan yang lebih ketat menjelang Natal.
Pengumuman datang dari Pemerintah Wales yang melarang penyelenggaraan pertandingan olahraga dihadiri penonton secara langsung mulai 26 Desember nanti. Sedangkan Pemerintah Kota London menyatakan membatalkan pesta perayaan malam Tahun Baru 2022 di Trafalgar Square.
Dari Selandia Baru, pemerintahan setempat juga memutuskan menunda rencana membuka kembali perbatasan wilayahnya dari awalnya pertengahan Januari nanti. Pintu ke luar-masuk negara itu akan dibuka Februari 2022.
Menyeberang ke Amerika Serikat, Gedung Putih mengabarkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menyampaikan pidato pada Selasa waktu setempat tentang rencana baru menyusul varian Omicron yang berkembang mendominasi kasus baru Covid-19 di negara itu. Rencananya, Pemerintah Amerika akan mendistribusikan sebanyak 500 juta layanan pemeriksaan Covid-19 secara gratis yang dilakukan door to door.
Langkah itu disebut sebagai ‘rencana musim dingin’ dan akan melibatkan pula 1.000 personel medis dari militer dikerahkan ke rumah sakit-rumah sakit yang sudah dipenuhi para pasien Covid-19.
NEW SCIENTIST, WHO
Baca juga:
Sebut Kasus Omicron Meningkat 8 Kali Lipat di Dunia, Menkes Akan Perkuat Pedulilindungi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.