TEMPO.CO, Jakarta - Varian Omicron telah melampaui varian lain dan sekarang menjadi versi dominan jumlah kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat sepekan terakhir. “Varian itu sudah menyumbang 73 persen dari infeksi baru pada minggu lalu,” ujar pejabat kesehatan federal pada Senin, 20 Desember 2021.
Angka-angka dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) menunjukkan peningkatan hampir enam kali lipat infeksi SARS-CoV-2 varian Omicron tersebut hanya dalam satu minggu. CDC membandingkannya dengan sumbangan kasus mingguan sebelumnya yang sebesar 13 persen.
CDC mengatakan telah merevisi beberapa angka pekan sebelumnya tersebut dari 2,9 persen, setelah menganalisis lebih banyak spesimen. “Angka-angka baru menunjukkan bahwa sekitar 13 persen dari infeksi pada minggu 11 Desember adalah Omicron, dan bukan 3 persen,” bunyi keterangan pejabat CDC.
Itu artinya pada pekan itu terjadi peningkatan kasus Omicron yang sebesar 32,5 kali lipaat dibandingkan pekan yang sebelumnya lagi yang mencatatkan porsi 0,4 persen.
Di sebagian besar negara bagian, prevalensi omicron bahkan lebih tinggi hingga sekitar 90 persen infeksi baru. Padahal, per akhir November, data masih menunjukkan lebih dari 99,5 persen adalah infeksi Delta. Varian ini berkembang menjadi versi utama di Amerika Serikat sejak akhir Juni lalu.
Para ilmuwan di Afrika pertama kali membunyikan alarm varian Omicron kurang dari sebulan yang lalu. Pada 26 November, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkannya sebagai variant of concern (VOC) dan sejak itu sampai kini tercatat kemunculannya di sekitar 90 negara.
Sebenarnya hingga saat ini varian Omicron masih belum banyak diketahui informasinya, termasuk apakah itu menyebabkan penyakit yang ringan atau lebih parah. Studi awal menunjukkan bahwa orang yang divaksinasi akan membutuhkan suntikan booster untuk kesempatan terbaik dalam mencegah infeksi Omicron.
11 negara bagian di Amerika Serikat telah melaporkan kasus varian Omicron COVID-19. Total komulatif yang dikonfirmasi di AS melampaui 48,9 juta dengan jumlah kematian melebihi 787.000.
Peneliti di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins University, Amesh Adalja, menerangkan, jika seseorang berinteraksi dengan orang lain, Omicroan akan menjadi sesuatu yang akan ditemui. Dan cara terbaik untuk menghadapinya, menurut dia, adalah dengan vaksinasi penuh. “Kita semua ‘berkencan’ dengan Omicron,” kata Adalja.
Data dari Johns Hopkins University, Senin malam, menunjukkan bahwa Amerika telah melaporkan lebih dari 51 juta kasus Covid-19 dan dan lebih dari 807.000 kematian. Juga pada Senin, Kansas menjadi negara bagian ke-32 yang melaporkan setidaknya 500 ribu kasus. Sedangkan dunia telah melaporkan lebih dari 275 juta kasus dan 5,3 juta kematian.
REUTERS | USA TODAY | CNBC
Baca juga:
Sebut Kasus Omicron Meningkat 8 Kali Lipat di Dunia, Menkes Akan Perkuat Pedulilindungi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.