TEMPO.CO, Jakarta - Kanal Tekno berusaha merangkum segenap peristiwa sains, lingkungan, digital, dan game yang pernah mewarnai Indonesia dan dunia—hingga di luar Bumi—sepanjang tahun ini dalam Kaleidoskop 2021. Popularitas lewat tingkat keterbacaan artikelnya menjadi parameter utamanya.
Kita mulai Kaleidoskop 2021 dari periode Maret-April. Berikut ini delapan peristiwa terpilihnya.
MARET
Tesla Pilih Nikel Kaledonia Baru
Tesla pada hari Kamis, 4 Maret 2021, setuju untuk bermitra dengan tambang nikel di Kaledonia Baru dalam upaya mengamankan lebih banyak sumber daya tersebut, yang merupakan kunci dalam produksi baterai lithium-ion di mobil listrik, Reuters melaporkan.
Kaledonia Baru adalah produsen nikel terbesar keempat di dunia. Material tersebut juga sebagian besar ditambang di Rusia, Kanada, dan Indonesia.
Tesla diperkirakan menjadi penasihat industri di tambang Goro di pulau Pasifik, yang dimiliki oleh raksasa pertambangan Brasil Vale dan merupakan wilayah luar negeri Prancis.
Reuters melaporkan bahwa pembuat mobil listrik itu akan membantu dengan produk dan standar keberlanjutan dan membeli nikel untuk produksi baterai, menurut sebuah perjanjian dengan pemerintah Kaledonia Baru.
Baca:
Tesla Pilih Nikel Kaledonia Baru untuk Bahan Baku Baterai
Sanksi Tak Ambil SNMPTN
Setelah hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) diumumkan 22 Maret 2021, peserta yang lolos wajib melakukan pendaftaran ulang ke perguruan tinggi negeri.
Jika pilihan jurusan tidak diambil atau urung mendaftar, peserta lolos SNMPTN harus menanggung konsekuensi.
“Maka tidak akan bisa mengikuti UTBK tahun 2021, 2022, dan 2023 sesuai aturan dari LTMPT,” kata Arief Hariyanto, Direktur Pendidikan Institut Teknologi Bandung, Rabu 24 Maret 2021.
ITB menjadwalkan waktu pendaftaran ulang bagi peserta SNMPTN yang lolos mulai Kamis, 25 Maret hingga 2 April 2021 secara daring melalui laman https://akademik.itb.ac.id.
Baca:
Lolos SNMPTN Tapi Tidak Diambil, Begini Dampaknya
Rilis Redmi Note 10
Xiaomi Indonesia akan merilis smartphone baru seri Redmi Note 10, Selasa, 30 Maret 2021. Namun, ponsel pintar itu sebelumnya sudah dirilis secara global pada awal Maret 2021, dengan empat model, Redmi Note 10 Pro, Redmi Note 10, Redmi Note 10S, dan Redmi Note 10 5G.
Dikutip GSM Arena, 4 Maret 2021, ponsel terbaik dalam seri Redmi 10 baru Xiaomi adalah Redmi Note 10 Pro. Layarnya AMOLED berukuran 6,67 inci dengan dukungan untuk refresh rate 120Hz dan tingkat respons sentuh 240Hz, serta memiliki kapasitas 5.020 mAh dengan pengisian daya 33 W.
Redmi Note 10 Pro dipasang empat kamera belakang, sensor utama 108 MP Samsung ISOCELL HM2, ultra-wide 8 MP, tele-makro 5 MP, dan sensor kedalaman 2 MP. Di bagian depannya terdapat kamera selfie 16 MP. Redmi Note 10 Pro ditunjang dengan chipset Snapdragon 732G.
Baca:
Redmi Note 10 Rilis Besok di Indonesia, Ini Harga Globalnya
Viral Cahaya di Banggai
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN mengungkap meteor setiap saat memasuki atmosfer Bumi. Ukuran meteor tak selalu besar, ada juga yang berukuran diameter puluhan sentimeter yang ketika terbakar dan meledak di atmosfer menghasilkan apa yang disebut bolide.
Bolide itu pula yang diduga tampak sebagai kilatan cahaya terang di langit malam di Banggai, Sulawesi Tengah, pada Selasa malam 16 Maret 2021. Kilatan itu disaksikan warga di dekat Pantai Pagimana dan videonya sempat viral di media sosial. "Berdasarkan rekaman video yang ada, terdapat indikasi kuat bahwa kilatan tersebut dihasilkan oleh bolide," bunyi isi unggahan akun lapan_ri di Instagram, Jumat 19 Maret 2021.
Diterangkan, frekuensi atau kekerapan meteor menembus atmosfer Bumi bergantung kepada ukurannya. Meteor besar lebih jarang dibandingkan meteor kecil. Rata-rata, meteor berukuran 50 sentimeter masuk ke atmosfer Bumi dua kali tiap pekan. "Namun, sebagian besar tidak teramati karena jatuh di lautan atau jauh dari daerah berpenghuni," kata LAPAN lewat unggahan yang dibuat Pusat Sains Antariksa tersebut
Baca:
Viral Cahaya Disangka Lintasan Meteor di Banggai Ternyata Bolide, Apa Itu?
APRIL