Ahmat Fauzi
Tantangan medan geografis yang berbeda dihadapi Ahmat Fauzi dan 11 anggota tim vaksinator di Kecamatan Pulau Masalembu, Sumenep, Jawa Timur. Wilayah kerjanya termasuk dua pulau yang terpisah dari Masalembu, yakni Masakambing dan Karamian. Pulau pertama berjarak tempuh berlayar dengan perahu nelayan selama 2-3 jam, pulau yang kedua bisa sampai 6 jam menumpang kapal penyeberangan.
“Kalau ke Karamian itu yang berat adalah ombaknya, kalau di Masakambing itu kami masih harus sambung rakit,” kata Fauzi lewat sambungan telepon. Beberapa kali mereka melakukan vaksinasi di atas kapal karena tak bisa merapat.
Sumenep, seperti halnya kabupaten lain yang ada di Pulau Madura, mencatatkan tingkat vaksinasi Covid-19 yang relatif rendah dibandingkan daerah-daerah lainnya. Per 20 Desember, misalnya, cakupan vaksinasi di Sumenep tercatat sebesar 42 persen. Fauzi pun mengungkapkan kalau tim pada awalnya sempat mengalami penolakan dari warga yang didatangi untuk divaksin.
“Tapi, lambat laun, karena penyuluhan dan juga kebutuhan akan surat vaksinasi, warga mulai sadar,” kata pria berusia 48 tahun ini sambil menyebut cakupan vaksinasi di Masalembu kini sudah mencapai lebih dari 11 ribu dari total target sekitar 20 ribu warga. Itu artinya, melampaui capaian cakupan ‘di daratan’.
Hingga kini, Fauzi mengatakan kalau vaksinasi terus berjalan di wilayah Kecamatan Pulau Masalembu. Setiap kali kepala dusun memberi lampu hijau, Fauzi dan tim tak mau menyia-nyiakan kesempatan dan langsung bergegas. “Kami terbagi menjadi tiga tim dan hari ini kami lakukan vaksinasi di tiga titik lokasi berbeda,” kata dia pada 17 Desember lalu.
Mukariba, bidan di Desa Masalima, Pulau Masalembu, membenarkan tim yang harus menjalankan strategi jemput bola dan bahkan door to door untuk bisa membagikan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat. Sebagian warga di Masalembu disebutnya masih enggan mendapatkan vaksin sekalipun, dia mencatat, sudah ada tiga orang meninggal karena infeksi virus itu.
Ahmat Fauzi, Ketua tim Vaksinator Puskesmas Pulau Masalembu, menyuntikkan vaksin Covid-19. Dok Pri'
Iba menitipkan pesan agar pemerintah daerah lebih tegas menerapkan syarat vaksinasi untuk perjalanan sehingga kerja tim vaksinator pun terbantu oleh warga yang berinisiatif datang mencari vaksin. Menurutnya, tak semua pelabuhan menerapkan aturan yang ketat soal syarat vaksinasi untuk perjalanan. “Ini membuat sebagian orang masih sepelekan vaksin,” katanya.