Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bensin Premium, Bahan Bakar Fosil dan Efek Rumah Kaca

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Pengumuman bensin premium kosong di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) kawasan Abdul Muis, Jakarta, 21 November 2017. Pada periode Januari-September 2017, penjualan premium turun hingga 35,11%. Dari angka 8,46 juta kiloliter pada Januari-September 2016, saat ini penjualan premium hanya tinggal 5,49 juta kiloliter dalam periode yang sama tahun ini. Tempo/Tony Hartawan
Pengumuman bensin premium kosong di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) kawasan Abdul Muis, Jakarta, 21 November 2017. Pada periode Januari-September 2017, penjualan premium turun hingga 35,11%. Dari angka 8,46 juta kiloliter pada Januari-September 2016, saat ini penjualan premium hanya tinggal 5,49 juta kiloliter dalam periode yang sama tahun ini. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Emisi karbon masih menjadi perbincangan hangat, karena terkait dengan masalah lingkungan hidup, yakni pemanasan global, yang salah satunya akibat dari efek rumah kaca.

Sebelumnya, pemerintah dikabarkan batal menghapus bahan bakar bensin Premium pada 2022 setelah adanya aturan baru dalam Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 117 Tahun 2021 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM.

Keputusan ini pun tidak disetujui oleh pengamat otomotif Indonesia, Bebin Djuana.

Karena menurut Bebin, kepada Tempo. 3 Januari 2022, bahan bakar bensin Premium menjadi salah satu faktor yang membuat tingkat emisi karbon di Indonesia masih tinggi.

Bebin pun secara lantang menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pembatalan penghapusan Premium.

Dampak emisi karbon terkait dengan masalah lingkungan hidup, yakni pemanasan global.

Pemanasan global dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu akibat daripada efek rumah kaca. Beberapa gas di atmosfer Bumi bertindak seperti kaca di rumah kaca, menjebak panas matahari dan menghentikannya agar tidak bocor kembali ke luar angkasa dan menyebabkan pemanasan global.

Lapisan atmosfer bumi yang paling rendah semakin memanas, begitu pula permukaan pada bumi. Hal ini mengutip dari britannica.com, disebabkan oleh adanya uap air, karbon dioksida, metana, dan gas tertentu lainnya di udara. Dari gas-gas inilah yang dikenal sebagai gas rumah kaca.

Menilik lahirnya istilah efek rumah kaca tidaklah tergambar dengan jelas. Salah satunya mengatakan seorang fisikawan dan kimiawan dari Swedia, Svante Arrhenius, dikreditkan atas asal usul istilah ini pada 1896. Dengan publikasinya sebagai model iklim pertama yang masuk akal dan menjelaskan bagaimana gas di atmosfer bumi dapat memerangkap panas.

Walau efek rumah kaca merupakan fenomena alami, aktivitas manusia diperparah oleh emisi gas rumah gas rumah kaca ke atmosfer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya : Dari awal terjadinya Revolusi Industri...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Ajak Masyarakat Tanam Pohon Hadapi Pemanasan Global hingga Polusi Udara

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat menghadiri Gerakan Tanam Pohon Bersama di Hutan Kota Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta, Rabu 29 November 2023. PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) selaku pengelola sekaligus pengembang Kawasan Industri Pulogadung mengembalikan fungsi hutan kota seluas 8,9 hektar di Kawasan Industri Pulogadung. Sebagai Perusahaan milik negara dan milik daerah Provinsi DKI Jakarta, sudah menjadi komitmen untuk menjaga aset serta lahan milik negara dan memfungsikannya sebagaimana yang telah ditetapkan, yang salah satu fungsinya adalah sebagai hutan kota untuk menunjang udara yang bersih dan sehat bagi masyarakat DKI Jakarta. TEMPO/Subekti.
Jokowi Ajak Masyarakat Tanam Pohon Hadapi Pemanasan Global hingga Polusi Udara

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan penanaman pohon sebagai suatu kegiatan yang memiliki tujuan dalam mengantisipasi krisis iklim maupun pemanasan global. Menurut Jokowi, pemanasan global itu mulai dirasakan sekarang dan nyata.


Jelang COP28, Amerika Lelang 14 Ribu Hektare Lahan untuk Pengeboran Minyak dan Gas

1 hari lalu

Ladang minyak di Kern River Oil Field, California, Amerika Serikat, ini luasnya sekitar 43,5 kilometer persegi. Pengeboran minyak di lokasi ini dimulai pada Juni 1899. dailymail.co.uk
Jelang COP28, Amerika Lelang 14 Ribu Hektare Lahan untuk Pengeboran Minyak dan Gas

Amerika Serikat melelang 14 ribu hektare lahan untuk pengeboran minyak dan gas menjelang KTT iklim COP28.


Akibat Pemanasan Global 3 Pantai di Eropa Bakal Menyusut

5 hari lalu

Pantai Blavand di Denmark. Unsplash.com/Stefan Pasch
Akibat Pemanasan Global 3 Pantai di Eropa Bakal Menyusut

Karena lapisan es di kutub mencair dan meningkatnya permukaan air laut secara global mengancam garis pantai di pantai-pantai Eropa dan sekitarnya


Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

20 hari lalu

Para tamu undangan menghadiri peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 26 September 2023. Pada perdagangan perdana Bursa Karbon, BEI mencatat terdapat 13 transaksi dengan jumlah volume emis yang diperdagangkan mencapai 459.914 tCO2e. Selain itu, jumlah pengguna jasa bursa karbon saat ini baru mencapai 16 perusahaan. Tempo/Tony Hartawan
Pengusaha Sebut Indonesia telah Buka Skema Perdagangan Karbon Serap Emisi Gas Rumah Kaca

Indonesia telah membuka skema perdagangan karbon untuk meningkatkan serapan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan.


Rekomendasi untuk Mengatasi Krisis Iklim Ala Muro NTT

20 hari lalu

Masyarakat adat Lembata sedang melakukan ritual MURO. Kredit foto: Yohanes Seo
Rekomendasi untuk Mengatasi Krisis Iklim Ala Muro NTT

Pesta Rakyat Flobamorata yang digelar di Kupang, NTT juga menampilkan tarian Muro tentang bagaimana masyarakat di Lembata menjaga dan membudidaya laut. Salah satunya dengan cara Muro.


Induk Usaha Uniqlo Targetkan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca 90 Persen pada 2030

21 hari lalu

Uniqlo La Piazza dibuka pada Jumat, 10 November 2023. Foto: Dok. Uniqlo
Induk Usaha Uniqlo Targetkan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca 90 Persen pada 2030

Fast Retailing Group Senior Executive Officer, Koji Yanai, mengatakan pihaknya telah berinisiatif untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca dan mewujudkan target tahun fiskal 2030.


Bumi Sumuk & Ide Ledakkan Zat Pendingin ke Atmosfer, Bisa Cegah Pemanasan Global?

28 hari lalu

Seorang warga berjalan di dekat instalasi
Bumi Sumuk & Ide Ledakkan Zat Pendingin ke Atmosfer, Bisa Cegah Pemanasan Global?

Dapatkah geoengineering tenaga surya menghentikan pemanasan global?


Pemanasan Global Akibatkan Everest Kehilangan Sepertiga Es dalam 30 Tahun

30 hari lalu

Gunung Everest, puncak tertinggi di dunia, dan puncak pegunungan Himalaya lainnya terlihat melalui jendela pesawat selama penerbangan gunung dari Kathmandu, Nepal 15 Januari 2020. REUTERS/Monika Deupala
Pemanasan Global Akibatkan Everest Kehilangan Sepertiga Es dalam 30 Tahun

Gunung Everest di Nepal yang tertutup salju telah kehilangan hampir sepertiga esnya dalam lebih dari 30 tahun akibat pemanasan global


BMKG Meminta Kesetaraan dan Keadilan Akses Air Bersih di World Water Forum

48 hari lalu

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menghadiri 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Kamis, 12 Oktober 2023. (BMKG)
BMKG Meminta Kesetaraan dan Keadilan Akses Air Bersih di World Water Forum

Salah satu penyebab utama krisis air bersih adalah terus meningkatnya emisi gas rumah kaca yang berdampak pada peningkatan laju kenaikan suhu udara.


Memahami Cuaca Ekstrem dan Perubahan Iklim, Apa Penyebabnya?

49 hari lalu

Seorang pria merendam kepalanya di air mancur Piazza del Popolo saat cuaca panas menyerang, di Roma, Italia, 18 Juli 2023. Peringatan merah atau red alert cuaca telah dikeluarkan untuk 16 kota di Italia akibat suhu panas ekstrem. REUTERS/Remo Casilli
Memahami Cuaca Ekstrem dan Perubahan Iklim, Apa Penyebabnya?

Apa itu cuaca ekstrem dan penyebab perubahan iklim? Bagaimana mitigasi terhadap bencana alam jenis ini?