Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Astronom Temukan Galaksi Radio 100 Kali Ukuran Bima Sakti

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Tampilan gabungan radio-inframerah dari Alcyoneus, sebuah galaksi radio dengan panjang sebenarnya yang diproyeksikan sebesar 5,0 megaparsec. (Martijn Oei dkk.)
Tampilan gabungan radio-inframerah dari Alcyoneus, sebuah galaksi radio dengan panjang sebenarnya yang diproyeksikan sebesar 5,0 megaparsec. (Martijn Oei dkk.)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para astronom telah menemukan galaksi radio terbesar yang pernah ada, membentang setidaknya 16 juta tahun cahaya melalui luar angkasa, menurut sebuat penelitian yang dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics.

Galaksi itu - dinamai Alcyoneus meniru nama putra Ouranos, dewa langit purba Yunani - ditemukan sekitar 3 miliar tahun cahaya dari Bumi dengan "keberuntungan", menurut pernyataan dari Universitas Leiden di Belanda, sebagaimana dikutip Space, 18 Februari 2022.

Galaksi radio itu menampung lubang hitam supermasif di intinya. Saat materi jatuh ke dalam lubang hitam, ia melepaskan energi dalam bentuk dua pancaran radio dari sisi yang berlawanan dari pusat galaksi, yang juga dikenal sebagai inti galaksi aktif.

Menggunakan data dari jaringan teleskop radio Low-Frequency Array (LOFAR) yang berlokasi di seluruh Eropa, para peneliti mendeteksi dua gumpalan plasma besar yang dipancarkan dari lubang hitam supermasif yang tampaknya normal di pusat galaksi.

Berukuran panjang setidaknya 16 juta tahun cahaya, dua aliran jet ini membentang lebih dari seratus Bima Sakti untuk diameter, mewakili struktur galaksi terbesar yang diketahui, menurut pernyataan itu.

Materi yang diledakkan ke luar angkasa oleh dua aliran jet ini termasuk blok bangunan untuk pembentukan bintang baru. Bergerak hampir dengan kecepatan cahaya, bahan ini memanas dan larut menjadi plasma, yang bersinar dalam cahaya radio yang dapat dideteksi LOFAR.

Para astronom yang menggunakan teleskop radio sebelumnya tidak dapat mendeteksi Alcyoneus karena bulu-bulunya relatif redup. Para peneliti memproses ulang gambar galaksi yang ada, mengungkapkan pola baru yang halus yang mengingatkan tim akan struktur galaksi besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara jet radio telah terdeteksi di banyak galaksi, termasuk Bima Sakti, para peneliti tidak yakin bagaimana Alcyoneus tumbuh menjadi begitu masif. Pada awalnya, mereka mengira itu mungkin karena lubang hitam yang biasanya besar, jumlah debu bintang yang sangat tinggi, atau aliran jet yang sangat kuat. Namun, fitur-fitur ini tampak relatif normal dibandingkan dengan galaksi radio lainnya, menurut pernyataan itu.

Alcyoneus mungkin menawarkan petunjuk baru tentang struktur alam semesta kita, juga dikenal sebagai jaring kosmik, yang diyakini menghubungkan semua galaksi. Jaringan kompleks ini terdiri dari filamen galaksi berkerumun, dipisahkan oleh rongga raksasa.

Media intergalaksi antar-galaksi mungkin memainkan peran dalam membentuk gumpalan plasma masif galaksi. Oleh karena itu, para peneliti berencana untuk menyelidiki lebih lanjut lingkungan Alcyoneus untuk melihat apakah ada sesuatu di sekitarnya yang dapat menjelaskan pertumbuhannya yang tidak biasa, menurut pernyataan itu.

SPACE

Baca:
Cara BPON Kupang Tangkap Citra Galaksi M83

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

27 Januari 2024

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

Pembangunan Observatorium Timau dirintis sejak 2017.


Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta yang Terlihat

20 Desember 2023

Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta yang Terlihat

Para astronom meyakini lubang hitam lahir dari runtuhnya bintang-bintang raksasa.


Kisah Sinar Gamma di Luar Galaksi Bima Sakti Ganggu Atmosfer Bumi

15 November 2023

Ledakan terkuat di luar angkasa yang pernah teramati. Semburan sinar gamma GRB221009A tersebut adalah titik merah muda yang ada di pusat atau tengah gambar. Northwestern Univ
Kisah Sinar Gamma di Luar Galaksi Bima Sakti Ganggu Atmosfer Bumi

Semburan sinar gamma di galaksi jauh mengganggu atmosfer bagian atas bumi.


Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

7 November 2023

Tim peneliti NASA berhasil menemukan tanda-tanda lubang hitam yang sedang berkembang hanya 470 juta tahun pascaperistiwa Dentuman Besar (Big Bang). (NASA)
Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

Lubang hitam tersebut berada pada tahap awal pertumbuhan yang belum pernah disaksikan sebelumnya.


Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

7 November 2023

Tata Surya. FOto: Space.com
Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

Astronom menemukan tujuh planet 'digoreng' oleh bintangnya.


Astronom Deteksi Ledakan Energi Misterius Berusia 8 Miliar Tahun

22 Oktober 2023

Kesan seniman ini, tanpa memperhitungkan skalanya, menggambarkan jalur semburan radio cepat dari galaksi jauh tempat asalnya hingga ke Bumi, di salah satu lengan spiral galaksi Bima Sakti, dalam gambar selebaran yang diperoleh pada 20 Oktober 2023 ini. ESO/M. Kornmesser/Handout melalui REUTERS
Astronom Deteksi Ledakan Energi Misterius Berusia 8 Miliar Tahun

Para astronom mendeteksi ledakan energi misterius berusia 8 miliar tahun.


Astronom: Benda Langit yang Dilihat Warga Kemungkinan Meteor atau Sampah Antariksa

15 September 2023

Penampakan cahaya di langit, warna merah kekuningan agak panjang, dari selatan menuju utara. Cahaya itu terlihat dari kawasan Condongcatur, Sleman, Yogyakarta pada Kamis, 14 September 2023, sekitar pukul 23.15 WIB. (Potongan Video)
Astronom: Benda Langit yang Dilihat Warga Kemungkinan Meteor atau Sampah Antariksa

Sampah antariksa itu terbakar di atmosfer dan tampak seperti meteor lewat.


Warga Saksikan Benda Langit Meluncur Kamis Malam, Astronom Duga Meteor

15 September 2023

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Warga Saksikan Benda Langit Meluncur Kamis Malam, Astronom Duga Meteor

Bisa disimpulkan itu meteor terang.


Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

6 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).


Observatorium Bosscha Buka Kunjungan Publik, Perang Tiket Masih Berlanjut

5 September 2023

Prasasti peresmian di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Buka Kunjungan Publik, Perang Tiket Masih Berlanjut

Jadwal kunjungan ke Observatorium Bosscha terbagi menjadi dua sesi untuk 100 orang setiap Sabtu.