TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika masih mencatat sejumlah gempa susulan dari gempa M6,2 di Pasaman Barat, Sumatera Barat hingga Jumat siang ini, 25 Februari 2022. BMKG mencatat gempa terkini yang bisa dirasakan di wilayah itu pada pukul 10.42 WIB berkekuatan Magnitudo 4,3.
Gempa itu berpusat di darat, 7 kilometer arah tenggara Talu-Pasaman Barat, kedalaman 10 kilometer. Guncangannya bisa dirasakan hingga skala intensitas IV MMI, yakni di Simpang Empat (Simpang Ampek) ibu kota Kabupaten Pasaman Barat. Gempa pada skala ini diilustrasikan dengan getaran yang membuat pintu dan jendela berderit.
BMKG juga mencatat dua gempa susulan lain yang berkekuatan Magnitudo 5,0 dan M5,1 pada pukul 11.02 dan 11.06 WIB. Sejumlah warga yang berkomentar di akun info BMKG mengungkapkan bisa merasakan gempa-gempa itu namun BMKG tak mengelompokkannya di antara gempa yang bisa dirasakan.
Dalam keterangan yang diberikan Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMK, Daryono, gempa diketahui dipicu diduga oleh aktivitas Sesar Besar Sumatra atau dikenal pula sebagai Sesar Semangko, tepatnya pada Segmen Angkola bagian selatan. Sambil memperbarui informasi kekuatan gempa utama menjadi M6,1, dia mengatakan, "Magnitudo maksimal Segmen Angkola bisa mencapai 7,5-7,7."
Dalam catatan BMKG, gempa merusak seperti yang terjadi hari ini bukanlah yang pertama yang pernah terjadi dari segmen itu. Sebelumnya juga pernah dicatat kejadiannya pada 1822, 1892, 1926 M7,0 dan 1971 M6,1.
Peta pusat gempa Magnitudo 6,2 yang mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Jumat pagi 25 Februari 2022. ANTARA/HO-BMKG
Adapun gempa pada pagi ini disebutnya memiliki jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake. Getarannya dirasakan hingga jauh karena memang groundmotion cukup kuat dan direspons oleh tanah lunak dan teramplifikasi hingga dapat dirasakan di Malaysia.
"Gempa M6,1 ini dapat menyebabkan ketidakstabilan lereng perbukitan, jika hujan dapat terjadi longsoran dan runtuhan batu, apabila terjadi gempa susulan signifikan," kata Daryono memperingatkan.
Baca juga:
Perang: Jet Tempur Ukraina Versus Rusia, 69 Lawan 1000
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.