TEMPO.CO, Jakarta - Google memperluas manfaat fitur AI generatif untuk uji coba pakaian. Teknologi pintar memungkinkan para pengguna Google untuk menjajal ribuan gaun dari ratusan merek secara virtual.
Diumumkan pada 5 September 2024, seperti dikutip dari Tech Crunch, perusahaan menyebut gaun sebagai sebagai kategori pakaian yang paling banyak dicari melalui peramban. Berbeda dengan pakaian lain, fitur difusi Google sebelumnya belum memungkinkan pengguna untuk mencoba gaun, terutama karena desain yang kompleks.
Layanan difusi ini dirilis pada 2023 oleh Google Shopping, salah satu lini layanan utama Google, untuk membantu simulasi soal pakaian yang akan digantung, dilipat, bahkan simulasi bayangannya ketika dipakai manusia dalam berbagai pose. Setelah dikembangkan dengan AI, perusahaan bisa menghadirkan penggambaran gaun yang lebih akurat.
Dengan tambahan VTO-UNet Diffusion Transformer (VTO-UDiT), pengguna bisa menjajal berbagai jenis gaun, termasuk desain yang populer, misalnya dari Boden, Maje, Sandro, Simkhai, dan Staud. Fitur VTO-UdiT membuat pengguna bisa menghapus visual gaun tanpa mengganggu bentuk tubuh model manusianya. Dengan teknologi canggih ini, pengguna tidak perlu berspekulasi soal ukuran ketika mencari pakaian. Bentuknya bisa disesuaikan dengan berbagai bentuk tubuh.
Pembaruan ini ditengarai sebagai cara Google untuk menyaingi teknologi sejenis yang disediakan pesaingnya, seperti Adobe, Amazon, serta Walmart. Para raksasa teknologi dan e-commerce itu juga menghadirkan teknologi uji coba pakaian secara virtual bagi pelanggan.
Pilihan Editor: Tabur Bunga dan Ziarah Memori 1 Tahun Tragedi Rempang, Warga Tetap Tolak Penggusuran