Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hobbit Bukan Manusia

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Stoony Brook:Sebuah studi menunjukkan bahwa fosil Homo floresiensis atau lebih terkenal dengan julukan Hobbit, yang ditemukan di Flores pada 2003, bukanlah manusia. Kesimpulan itu diambil oleh Karen Baab, peneliti di Department of Anatomical Scienes di Stony Brook University, New York, Amerika, dan timnya setelah menganalisis ukuran, bentuk, dan asimetri tengkorak fosil tersebut.
Analisis bentuk tiga dimensi memperlihatkan bahwa bentuk tengkorak Hobbit konsisten dengan nenek moyang manusia, berbeda dengan manusia modern. Penemuan yang dilaporkan dalam Journal of Human Evolution ini menambah bukti bahwa Hobbit adalah spesies baru.
Sampai saat ini para ilmuwan masih berdebat apakah Hobbit adalah manusia yang mengalami cacat fisik atau spesies lain. Sejumlah ilmuwan menyatakan Hobbit adalah manusia kerdil yang menderita sejenis penyakit yang menyebabkan microcephaly. Akibatnya, otak Hobbit tumbuh abnormal dan tengkoraknya jauh lebih kecil dibanding manusia normal.
Namun, Dr Baab dan Kieran McNulty, dosen antropologi di University of Minnesota, yakin penemuan mereka dapat mematahkan teori microcephaly. "Tengkorak dapat memberikan banyak informasi tentang fosil spesies, terutama menyangkut hubungan evolusioner mereka dengan fosil spesies lainnya," kata Baab. "Bentuk keseluruhan tengkorak ini, terutama bagian yang mengelilingi otak (neurocranium) mirip dengan fosil Afrika dan Eurasia yang 1,5 juta tahun lebih tua, daripada dengan manusia modern, meskipun Homo floresiensis terdokumentasikan dari 17 ribu sampai 95 ribu tahun lalu."
Untuk melakukan studinya, Baab dan timnya mengumpulkan data 3D craniometric point pada tengkorak Hobbit berkode LB1 dan banyak contoh fosil yang mewakili spesies hominin yang telah punah lainnya, begitu pula sampel komparatif manusia modern dan kera. Mereka melakukan beberapa analisis terhadap berbagai wilayah tengkorak. Ketika dibandingkan, analisis itu mengindikasikan bahwa bentuk tengkorak LB1 mirip dengan fosil Homo, bukan manusia modern.
Hasil analisis asimetri tengkorak menunjukkan perbedaan antara sisi kirim dan kanan tengkorak menyingkirkan asumsi bahwa tengkorak itu berasal dari manusia modern yang menderita microcephaly. "Derajat asimetri pada LB1 berada dalam kisaran kera dan mirip dengan apa yang terlihat pada tengkorak fosil lain," kata Baab. "Kami menduga derajat asimetri ini sesuai dengan populasi hominin ini, terutama kondisi gua-gua di Indonesia tempat fosil ditemukan yang mungkin telah berkontribusi pada ketidaksimetrisannya."
TJANDRA | SCIENCEDAILY
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

13 Juli 2019

Anggota komunitas Bumiayu - Tonjong, pencari dan pelestari fosil purba di museum mini purbakala Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. TEMPO | Shinta Maharani
Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

Setiap kali menemukan fosil, komunitas ini melapor ke Balai Pelestarian Sangiran Situs Manusia Purba Sangiran.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

4 Juli 2019

Sejumlah umat Muslim beristirahat setelah ikuti sholat Jumat kedua di Bulan Ramadan ditengah melangsungkan ibadah Umrah di Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi, 25 Mei 2018. REUTERS/Ahmed Jadallah
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

Top 3 Tekno berita hari ini tentang lantai Masjidil Haram yang selalu dingin, penemuan fosil manusia purba Homo Erectus Bumiayu, dan Huawei P 30 Pro.


Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

4 Juli 2019

Sejumlah fosil yang disimpan di Museum Buton, Bumiayu, Brebes Jawa Tengah. Di Bumiayu ditemukan fosil homo erectus Bumiayu, yang merupakan manusia purba tertua di Indonesia. (dok.kemendikbud.go.id)
Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

Fosil manusia purba homo erectus Bumiayu menjadi manusia tertua di Indonesia, yang selama ini dipegang homo erectus Sangiran.


Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

3 Juli 2019

Homo erectus. Kredit: Ancient News
Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

Selain fosil manusia purba, para peneliti sebelumnya telah menemukan beberapa fosil lain di wilayah Bumiayu dan sekitarnya.


Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

3 Juli 2019

Homo erectus. Kredit: Ancient News
Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

Temuan fosil manusia purba tersebut berupa tulang bonggol dan rahang serta akar gigi.


Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

8 Juni 2017

Gambar evolusi manusia, perubahan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. Museum yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO ini memamerkan diorama manusia purbakala dan fosil yang ditemukan di Jawa. TEMPO/Frannoto
Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

Asal-usul manusia kembali dipertanyakan, kali ini dengan temuan fosil manusia purba di Maroko.


Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

25 Mei 2017

Fragmen fosil manusia purba tengkorak Homo erectus tipe arkaik temuan Setu Wiryorejo disimpan di brankas Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. TEMPO/Dinda Leo Listy
Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

Fosil dari Yunani dan Bulgaria berupa makhluk mirip kera menimbulkan keraguan soal asal-usul manusia yang selama ini diyakini evolusi dari Afrika.


Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

24 Mei 2017

Fosil manusia Hominin. Sciencedaily.com
Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

Fosil bayi hominin, nenek moyang manusia, untuk pertama
kalinya dipamerkan dan terlihat sedikit mirip manusia


Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

23 Maret 2017

Peneliti melakukan ekskavasi kerangka manusia prasejarah yang diperkirakan berusia 9.500 tahun di Goa Pawon, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 22 Maret 2017. Tim dari Balai Arkeologi Jawa Barat melakukan ekskavasi dan menemukan dua kerangka tulang belulang hewan vertebrata, dan perkakas batu, di kedalaman 2,30 dan 2,45 meter dari permukaan tanah di kotak ekskavasi T4S3. TEMPO/Prima Mulia
Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

Dua kerangka manusia purba Bandung ditemukan di Gua Pawon, Bandung. Berumur 9.500 tahun.


Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

9 Maret 2017

Ilustrasi manusia Neanderthal. arthursclipart.org
Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

DNA kuno dari plak gigi mengungkap informasi menarik baru mengenai Neanderthal, termasuk ihwal bahan makanan spesifik dalam diet mereka.