TEMPO.CO, Jakarta - Tato atau dalam Bahasa Indonesia biasa disebut sebagai “rajah”, adalah gambar atau lukisan di tubuh manusia. Menurut Dinda Alita Widiariputri, dalam skripsinya “Stigmatisasi dan Perilaku Diskriminatif Perempuan Bertato” yang diunggah pada situs Universitas Airlangga, Surabaya, tato tertua di Indonesia dibuat oleh suku Mentawai dan Suku Dayak. Kedua suku itu diperkirakan sudah mulai membuat tato di tubuh mereka sejak tahun 1000-1500 Sebelum Masehi.
Pada periode awal di Indonesia, tato umumnya digunakan sebagai identitas kelompok, sehingga motif dan penempatan tato di bagian tubuh juga sangat diperhatikan. Tato juga digunakan sebagai penanda status sosial termasuk kasta, pekerjaan, dan tingkat kedewasaan.
Pada suku Mentawai, tato bagi kelompok pemburu berbeda dengan tato kelompok petani. Selain itu, tato juga sering digunakan untuk tujuan spiritualitas seperti seebagai untuk tolak bala, perantara komunikasi dengan Tuhan, dan lain sebagainya.
Dilihat dari tujuan-tujuan merajah tubuh itu, tato pada mulanya sama sekali tidak ada hubungannya dengan kriminalitas atau kejahatan. Justru sebaliknya, tato identik dengan spiritualitas dan kebersamaan.