TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat menjadi salah satu negara mendukung Ukraina dalam melawan invasi yang dilakukan oleh negara tetangganya, Rusia, dengan diantaranya memasok rudal Javelin.
Dilansir dari Reuters, sejak 24 Februari perang Rusia Ukraina ini telah memakan korban kematian setidaknya 42 ribu orang, militer kedua belah pihak maupun sipil.
Dalam dukungannya, AS memberi pasokan rudal anti tank tersebut ke Ukraina. Diketahui pada akhir Januari lalu, sebuah pesawat AS yang membawa rudal Javelin, peluncur, dan perangkat keras militer lainnya mendarat di Ibu Kota Kyiv.
Tepat pada Selasa, 25 Januari 2022 pengiriman ketiga dari paket keamanan senilai 200 juta dolar dari AS tiba di Ukraina.
Tentang rudal anti tank Javelin tersebut, senjata ini diproduksi oleh perusahaan patungan (JV) Raytheon dan Lockheed Martin Javelin. Dibawah naungan militer AS, Javelin dikembangkan pertama kali pada tahun 1989.
Di Fort Benning, Georgia saat tahun 1996 diketahui rudal Javelin pertama kali digunakan oleh Angkatan Darat AS.
Melansir dari laman loockheedmartin.com, senjata ini ditembakkan dari bahu, yang memungkinkan penembak untuk berlindung dari menghindari serangan balik dari musuh. Javelin menggunakan profil serangan atas melengkung.
Lockheed Martin mencatat Javelin akan terbang ke atas targetnya untuk meningkatkan visibilitas dan kemudian menyerang di mana armor terlemah. Secara teknis, untuk menembak, penembak harus menempatkan kursor di atas target yang dipilih.
Unit peluncuran komando Javelin kemudian akan mengirimkan sinyal mengunci sebelum peluncuran ke rudal. Desain peluncuran lunaknya, Lockheed Martin mengklaim rudal Javelin dapat ditembakkan dengan aman dari dalam gedung atau bunker.
Spesifikasinya, FGM-148 Javelin adalah sistem peluru kendali anti tank (ATGM) “fire-and-forget” portable dengan jangkauan efektif sejauh 2,5 kilometer, tapi bisa mencapai 4,5 km dengan CLU ringan.
Dilansir dari missilethreat.csis.org, panjang rudal anti tank Javelin ini adalah 1,2 meter dengan diameter 127 mm.
Tank militer Rusia yang berhasil dihancurkan oleh pasukan Ukraina menggunakan rudal anti-tank Javelin di dekat kota Hluchiv. Foto : Twitter
Sedangkan berat peluncurnya sekitar 22,1 kg dengan muatan 8,4 hulu ledak tandem-charge, anti tank (HEAT) eksplosif tinggi.
Tenaga penggeraknya menggunakan peluncuran lunak awal dengan propelan padat untuk motor terbang. Ini menghasilkan kecepatan 140 m/s.
Indonesia diketahui menjadi salah satu negara yang memiliki rudal Javelin ini. Ada pula Australia, Bahrain, Republik Cek, Prancis, dan banyak negara lainnya.
RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca : Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Rudal Javelin AS, Infinix Hot 8
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.