TEMPO.CO, Jakarta - Elon Musk dikabarkan telah resmi membeli media sosial Twitter pada 25 April 2022 dengan harga 44 miliar dolar Amerika Serikat atau setara 634 triliun rupiah. Proses pembelian yang tergolong cepat tersebut tidak terlalu mengagetkan publik. Sebab, pemilik Tesla itu telah menunjukkan ketertarikannya kepada Twitter sejak 2017.
Hal yang mendapat perhatian publik adalah berbagai hal yang mungkin terjadi setelah Twitter menjadi milik Elon Musk. Sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi:
Twitter Lebih Bebas
Twitter dikenal sebagai salah satu media sosial yang kerap menghapus akun penggunanya, terutama pengguna yang menyebarkan keonaran. Menurut Elon Musk, sebagaimana dilansir dari newyorker.com, hal tersebut membuat Twitter menjadi media sosial yang tidak ramah terhadap kebebasan berpendapat. Karena itu, Elon pun berkeinginan untuk menciptakan Twitter yang lebih fleksibel dan bebas ke depannya.
Twitter Menjadi Perusahaan Privat
Salah satu visi Elon Musk setelah membeli Twitter adalah mengubahnya menjadi perusahaan privat. Sebagaimana dilansir dari hitc.com, Twitter pada awalnya memang merupakan perusahaan privat. Namun, pada September 2013, Twitter berubah menjadi perusahaan publik. Hal tersebut membuat Twitter menjadi perusahaan yang sahamnya dibagi-bagi ke beberapa pemegang sekaligus. Elon akan mengubah kepemilikan Twitter menjadi privat untuk memudahkannya mengelola Twitter secara lebih leluasa.
Konten Eksklusif Bermunculan
Twitter merupakan salah satu media sosial yang memiliki tipe konten mirip dengan media sosial lain. Hal ini membuat Twitter nihil konten eksklusif. Namun, sebagaimana dilansir dari Koran Tempo, beralihnya kepemilikan Twitter kepada Elon Musk berpotensi memunculkan konten eksklusif, yakni konten yang berkaitan dengan mata uang kripto. Kemungkinan munculnya konten mata uang kripto ini berdasarkan pada fakta bahwa Elon Musk memiliki ketertarikan terhadapnya.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Baca juga: Elon Musk Resmi Beli Twitter, Apa yang Terjadi Setelahnya?