TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta memastikan bahwa pelaksanaan tes seleksi mandiri tahun ini akan dilakukan melalui aplikasi Sistem Seleksi Elektronik (SSE).“Insya Allah, untuk tes seleksi mandiri tahun ini kita masih lakukan secara online menggunakan sistem aplikasi SSE,” ujar Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama UIN Jakarta Jaenudin seperti dikutip di laman resmi UIN Jakarta pada Rabu, 4 Mei 2022.
Sistem aplikasi tersebut, lanjutnya, masih menjadi instrumen alternatif di tengah pandemi Covid-19. Sistem tersebut diadopsi dari tes jalur seleksi UM-PTKIN dan sudah digunakan kedua kalinya, termasuk di UIN Jakarta. Untuk itu, Jaenudin meminta agar seluruh komponen pendukung tes Mandiri menyiapkannya secara matang, baik insfrastruktur perangkatnya maupun sumber daya manusianya.
Tes mandiri UIN Jakarta sendiri baru akan digelar pada 20-21 Juli 2022. Sebelum pelaksanaan SSE, peserta tes terlebih dahulu akan diadakan uji coba pada 15-16 Juli 2022. Hal itu bertujuan agar para peserta yang mengikuti tes dipastikan memahami penggunaan sistem aplikasi tersebut.
Kepala Bagian Akademik Feni Arifiani memperkirakan peserta tes melalui seleksi mandiri jumlahnya mencapai 30.000 peserta. Peserta tes akan dibagi ke dalam dua sesi, yakni sesi pagi dan sesi siang.
Feni juga berharap pelaksanaan SSE bagi calon mahasiswa baru dapat berjalan sesuai harapan. Bahkan pihaknya akan memastikan penggunaan aplikasi SSE maupun instrumen lainnnya saat hari H pelaksanaan tidak mengalami banyak kendala. “Kami juga akan memastikan listrik tidak padam saat pelakansaan tes, termasuk sistem servernya,” katanya.
Hal yang sama juga dikemukakan Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data Qomarul Huda, selaku penanggung jawab teknologi informasi. Dia mengatakan untuk mengantisipasi gangguan padamnya listrik PLN perlu ada beberapa cadangan genset atau Uninterrupted Power Supply (UPS).
Ketersediaan UPS sangat mendesak sebagai catu daya cadangan apabila listrik PLN mati. Dalam hal ini, suplai tenaga listrik dibutuhkan, terutama sekali untuk menghidupkan server, termasuk komputer para pengawas SSE. “Prinsipnya, server harus tetap hidup, tidak boleh padam,” ucapnya. Tak hanya itu, menurut Qomarul, seluruh perangkat komputer untuk para pengawas pun dipastikan sudah di-upgrade sebelum digunakan.
Baca juga:Daftar Ponsel Terbaru Hadir Mei 2022, dari Vivo sampai Samsung
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.