Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penularan Penyakit Mulut dan Kuku, Ini Saran Ahli dari FAO untuk Indonesia

image-gnews
Indonesia sedang darurat wabah ternak. Penyakit mulut dan kuku menyerap sapi ternak di Jawa Timur, lalu merembet ke wilayah lain.
Indonesia sedang darurat wabah ternak. Penyakit mulut dan kuku menyerap sapi ternak di Jawa Timur, lalu merembet ke wilayah lain.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan hewan di Indonesia harus bekerja secara sistematis untuk bisa menjawab pertanyaan besar dari problem wabah penyakit mulut dan kuku yang kembali terjadi saat ini. Pertanyaan itu adalah apakah wabah yang sudah merebak di sejumlah daerah tersebut saling berhubungan.

"Kemungkinan terburuknya adalah mereka tidak saling berhubungan antar daerah dan ada beberapa serotipe virus berbeda yang sedang menyebar," kata Donald King, Kepala Laboratorium Rujukan Penyakit Kuku dan Mulut di Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE) di Institut Pirbright, Inggris.

Donald menyatakan itu dalam webinar Talk to Scientist yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN pada Kamis 19 Mei 2022. Dia ditanyakan tanggapannya atas apa yang terjadi di Indonesia setelah presentasinya menekankan pentingnya deteksi dan konfirmasi cepat dari lapangan. "Semakin Anda terlambat mendeteksinya semakin tinggi biaya dan semakin luas wilayah yang terdampak sehingga membuat semakin berat pengendaliannya," katanya. 

Donald mengaku tidak memiliki pengetahuan cukup mengenai kasus yang sedang terjadi di Indonesia, di mana penyakit kuku dan mulut ditemukan telah menginfeksi lebih dari 1.200 hewan ternak di empat daerah di Jawa Timur saat pertama diumumkan pada awal bulan ini. Donald mengatakan hanya mengikutinya dari pemberitaan di media. Namun satu yang pasti, dia mengingatkan, penyakit mulut dan kuku menyebar sangat cepat--mengikuti pergerakan dan distribusi hewan dan produk hewan.

Rekomendasi yang diberikannya adalah harus ada jaringan yang kuat antara tim di lapangan yang bisa cepat menyadari penyebaran virus penyebab penyakit mulut dan kuku itu dengan pengiriman sampel ke laboratorium. Bukan hanya di tingkat nasional, Donald mendorong sampel dikirim untuk mendapatkan dukungan dari laboratorium di tingkat regional atau internasional. "Cepat mendapatkan konfirmasi penyebaran virus dan jenisnya sangatlah penting," katanya merujuk pula ke langkah penentuan vaksin yang tepat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Donald King, Kepala Laboratorium Rujukan Penyakit Kuku dan Mulut di Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE) di Institut Pirbright, Inggris, saat menjadi pembicara dalam webinar yang diselenggarakan BRIN pada Kamis, 19 Mei 2022. Foto/Tangkapan layar.

Satu pertanyaan terbesarnya, Donald melanjutkan, adalah apakah kasus-kasus di setiap daerah itu berasal dari virus yang saling berhubungan, atau jangan-jangan mereka saling terpisah dengan serotipe virus yang berbeda. Sebagai catatan, ada tujuh serotipe virus penyebab penyakit mulut dan kuku pada hewan yang dikenal selama ini, dan yang menyebar di Indonesia dalam wabah 1987 lalu adalah serotipe O.

"Pesan kuncinya, saya kira, harus bekerja dalam cara yang sistematis untuk bisa menjawab pertanyaan besar itu dan berharap bisa cukup memahami apa yang sedang Anda hadapi saat ini sesuai dengan yang terjadi di lapangan, dan berusaha menempatkan sumber daya pada tempatnya untuk upaya menjawabnya pula," katanya.

Baca juga:
4 Tips Mengolah Daging dan Jeroan di Masa Penyakit Mulut dan Kuku

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 jam lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

13 jam lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

2 hari lalu

Fasilitas riset Cryo-EM BRIN yang berada di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Kabupaten Bogor. Dok. Humas BRIN
BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.


Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 hari lalu

Perekayasa Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Roket, Rika Andiarti bersama teknologi roket hasil karya BRIN. Dok. Humas BRIN
Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

3 hari lalu

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Mikrobiologi Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dede Heri Yuli Yanto. Dok. Humas BRIN
Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.