Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketua Tim Riset Perkirakan Antibodi Vaksin Booster Tahan Sampai 6 Bulan Lebih

image-gnews
Calon penumpang antre untuk mendapatkan vaksin booster di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu, 20 April 2022. TEMPO/ Faisal Ramadhan
Calon penumpang antre untuk mendapatkan vaksin booster di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu, 20 April 2022. TEMPO/ Faisal Ramadhan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) tengah menyiapkan pemeriksaan hasil uji vaksin booster setelah enam bulan penyuntikan untuk melawan pandemi Covid-19.

Pemeriksaan itu dilakukan lewat pengambilan sampel darah dari para sukarelawan. “Waktunya sekitar Juni hingga Juli,” kata ketua tim Eddy Fadlyana, Senin, 23 Mei 2022.

Sementara ini orang yang telah mendapat vaksin primer dua kali dengan dosis penuh masing-masing 0,5 mililiter dan vaksin booster setengah dosis memiliki antibodi yang lebih panjang. “Diperkirakan mungkin lebih dari enam bulan atau mungkin satu tahun,” ujarnya.

Pembuktian dugaan itu yang kini tengah disiapkan tim riset bekerja sama dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Murdoch Children's Research Institute (MCRI) Australia.

Riset uji vaksin booster setengah dosis itu dimulai pada awal Desember 2021. Sejauh ini pengujian vaksin booster itu baru diketahui hasilnya setelah satu bulan penyuntikan. “Antibodinya meningkat, terus reaksi ikutan atau efek sampingnya lebih kecil,” kata Eddy pada 13 Januari lalu. Hasil itu kemudian dipakai untuk kebijakan pemerintah untuk menggelar vaksinasi booster setengah dosis pada Januari 2022.

Pemerintah menggunakan strategi vaksinasi booster yang berbeda jenisnya dari yang primer. Menurut Eddy, berdasarkan penelitian di luar negeri, metode heterologous atau pemberian vaksin yang berbeda dengan dua suntikan sebelumnya dinilai lebih bagus. Alasannya karena antibodinya jadi lebih luas dan jangkauan ke berbagai strain virus lebih bagus berdasarkan hasil di mancanegara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada riset ini, tim melibatkan 1.500 orang relawan. Bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, sebanyak 900 orang direkrut di Jakarta, sementara 600 orang lain di Bandung. Pengujian melibatkan tiga vaksin, yaitu dari Sinovac, AstraZeneca, dan Pfizer. Kelompok relawan penerima vaksin ada yang diberi dosis penuh 0,5 mililiter, dan setengahnya atau 0,25 mililiter.

Setelah pemeriksaan enam bulan, selanjutnya 12 bulan setelah penyuntikan vaksin booster. “Nanti baru dibikin kesimpulannya apakah perlu booster berikutnya enam atau 12 bulan lagi,” kata Eddy. Laporan hasil riset itu akan diberikan ke WHO untuk pengambilan kebijakan secara global.

Baca:
Uji Vaksin Booster di Indonesia, Ini Sebab Hasilnya Sangat Ditunggu Dunia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

22 menit lalu

Sistem medis di kota paling selatan Gaza, Rafah, mengalami krisis parah setelah serangan udara Israel.
Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

Pemerintah Malaysia berupaya memulangkan enam anggota tim medisnya yang berada di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024.


Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

21 jam lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunjungi sentra Tenun dalam Festival Rimpu Mantika Sabtu 27 Apri 2024.
Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

Sandiaga Uno menegaskan, tidak ada larangan warga Singapura untuk berwisata ke tanah air meskipun terjadi lonjakan covid-19 di negeri jiran tersebut


Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

22 jam lalu

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

Di saat fase pandemi telah berakhir, bukan berarti masyarakat terbebas dari terinfeksi Covid-19.


Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

23 jam lalu

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan potensi chaos (kekacauan) bisa saja terjadi saat lonjakan kasus infeksi Covid-19.


Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

1 hari lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

Pemerintah Singapura mengatakan perkiraan jumlah kasus Covid-19 meningkat hampir dua kali lipat pada Mei ini, sementara virus makin menular.


Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

2 hari lalu

Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun. YouTube/Richard Lee
Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.


Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

2 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.


Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

2 hari lalu

1. Menteri Keuangangan Sri Mulyani (Paling Kanan) Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Kedua dari kanan) dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat melakukan pelepasan secara simbolis kontainer yang tertahan akibat izin impor. Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.


OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae saat ditemui di sela-sela acara The Finance Executive Forum di Jakarta Pusat pada Selasa, 14 November 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.


BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

5 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.