Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dua Hari Hujan Ekstrem Dini Hari Guyur Jabodetabek dan Lampung

image-gnews
Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah Jabodetabek dan Lampung diguyur hujan ekstrem disertai angin kencang pada dini hari selama dua hari berturut-turut, 28-29 Mei 2022.

Peneliti klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin,  mengatakan kejadian itu akibat anomali cuaca. “Sebenarnya hari ini sudah mereda,” ujarnya kepada Tempo, Ahad 29 Mei 2022.

Namun begitu, potensi hujan dini hari bisa terulang selama gangguan vorteks atau pusaran angin berskala luas masih terjadi dan semakin membesar. Menurutnya, fitur cuaca yang paling tegas menunjukkan terjadinya anomali cuaca adalah arah angin utama di permukaan. Angin itu sekarang mendominasi di wilayah barat hingga selatan Indonesia.

Angin permukaan yang terbentuk khususnya di atas wilayah Jawa bagian barat, kata Erma, seharusnya merupakan angin timuran karena pengaruh inisiasi monsun timuran yang biasanya mulai terbentuk pada Mei. “Namun ternyata angin utama yang terbentuk saat ini merupakan angin baratan,” ujarnya.

Anomali angin baratan itu sampai mengalami penguatan disertai peningkatan konsentrasi kelembapan. Akibatnya, intensifikasi pembentukan badai di lautan kembali marak terjadi di Laut Jawa dan perairan selatan Jawa.

Pada dini hari hingga pagi, hujan badai di atas laut ini mengalami penjalaran ke darat. “Dorongan anomali angin baratan yang semakin kuat mengakibatkan hujan deras disertai angin kencang terjadi di wilayah Lampung dan Jabodetabek pada 28–29 Mei 2022,” kata Erma.

Kondisi cuaca itu mengindikasikan bahwa intensifikasi badai di lautan kembali terjadi yang dapat berkontribusi dalam memicu banjir di darat maupun banjir rob.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan, penguatan angin baratan di barat hingga selatan Indonesia itu berasosiasi dengan prakondisi pembentukan badai vorteks di Samudra Hindia sebelah barat daya Jawa-Sumatera Selatan. Badai vorteks atau pusaran angin yang meluas itu di selatan ekuator pada Mei-Agustus dinilainya tidak normal karena posisi semu matahari kini semakin bergeser ke utara.

Anomali vorteks itu, menurut Erma, dipicu oleh interaksi tropis-ektratropis yang memungkinkan terjadinya proses transfer energi dan kelembapan dari belahan bumi utara melintasi ekuator menuju belahan bumi selatan. Kondisi ini mengakibatkan wilayah di barat-selatan Indonesia akan mengalami peningkatan hujan juga penguatan angin kencang.

“Jika anomali angin baratan dan anomali vorteks ini terus berlangsung, maka seluruh kawasan pantai di Jawa dan Bali harus mewaspadai kenaikan elevasi air laut yang dapat memicu banjir rob,” ujarnya.

Selain itu, banjir di darat pun berpotensi terjadi semakin meningkat karena hujan di wilayah tengah dan selatan Jawa yang dikelilingi pegunungan juga lebih sering terjadi pada sore hari selama musim kemarau pada tahun ini.

Menurutnya, cuaca menjelang akhir Mei yang biasanya menjadi awal musim kemarau, ternyata masih menunjukkan karakteristik musim hujan. Buktinya masih sering terjadi hujan deras dengan petir yang kadang disertai angin kencang. Selain itu, suhu udara pun terasa lebih hangat dan lembap.

Baca:
Hari-hari Hujan Lebat di Tangerang Raya, Ini Penjelasan BMKG

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

6 jam lalu

Peneliti muda yang merupakan mahasiswa doktoral Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair), Muhammad Ikhlas Abdjan. Dok. Humas Unair
Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.


BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

7 jam lalu

Fasilitas riset Cryo-EM BRIN yang berada di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Kabupaten Bogor. Dok. Humas BRIN
BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.


Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

10 jam lalu

Perekayasa Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Roket, Rika Andiarti bersama teknologi roket hasil karya BRIN. Dok. Humas BRIN
Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.


Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

14 jam lalu

Ilustrasi hujan petir di Jakarta. Dok.TEMPO
Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.


Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan tol runtuh pada Rabu dini hari di Guangdong, Cina. Wang Ruiping/Xinhua
Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang


Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

1 hari lalu

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Mikrobiologi Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dede Heri Yuli Yanto. Dok. Humas BRIN
Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.