Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa ITS Teliti Kualitas Udara Sepanjang Mudik Lebaran, Hasil Merah Pekat

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Kondisi kualitas udara sepanjang mudik lebaran 2022 berdasarkan satelit Sentinel 5P
Kondisi kualitas udara sepanjang mudik lebaran 2022 berdasarkan satelit Sentinel 5P
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Moh Faisal meneliti kualitas udara di Pulau Jawa sepanjang mudik lebaran 2022 dengan hasil berupa sebuah hipotesis.

Mengukur nitrogen dioksida (NO2) yang merupakan hasil pembakaran kendaraan bermotor, Faisal melakukan penginderaan jauh dengan memanfaatkan satelit Sentinel 5P. Satelit ini merupakan satelit yang secara khusus diaplikasikan untuk monitoring kualitas udara.

Mahasiswa kelahiran 1999 ini menjelaskan, penggunaan satelit Sentinel 5P disebabkan karena satelit tersebut sudah diperbarui dari versi sebelumnya. Hasil resolusi temporal dan harian yang didapatkan juga lebih baik. Selain itu, sifatnya yang near real time memungkinkan pengamatan secara real time sehingga lebih cepat untuk mengambil hipotesis.

Pengolahan datanya sendiri menggunakan sistem plot computing menggunakan software Google Earth Engine. “Diperkuat coding dengan bahasa pemrograman JavaScript, juga memerlukan ketelitian tinggi karena akan eror walaupun dengan kesalahan kecil,” ujarnya seperti dikutip di laman resmi ITS pada Selasa, 31 Mei 2022.

Hasilnya, diperoleh data kualitas udara pada lima periode yaitu periode sebelum cuti bersama, menjelang arus mudik, sepanjang arus mudik, periode lebaran, dan sepanjang arus balik. Data kualitas udara tersebut dilengkapi dengan analisis spasial dimana warna merah menandai wilayah berpolusi NO2 tinggi dan warna hijau menandai kualitas udara yang bersih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan data tersebut, Faisal menghasilkan hipotesis bahwa pada periode menjelang arus mudik hingga seputar waktu mudik, beberapa kota besar seperti Jakarta dan Surabaya berwarna merah pekat. Sedangkan di periode hari lebaran didapatkan data bahwa jumlah NO2 di Jakarta dan Surabaya menurun karena berkurangnya mobilitas masyarakat.

Mahasiswa angkatan 2018 ini berharap data tersebut akan digunakan sebagai salah satu sumber keputusan dasar dalam regulasi terkait kualitas udara. Misalnya, pembuatan peraturan ganjil genap maupun pengadaan hari bebas polusi. Selain itu, data tersebut juga dapat digunakan sebagai sarana kampanye kelestarian lingkungan untuk menjaga kualitas udara di suatu daerah.

Faisal juga mengungkapkan harapannya agar penelitian tersebut dapat berkembang menjadi software mengenai kualitas udara sehingga bisa diakses oleh banyak orang. Sekaligus sebagai langkah lebih lanjut dari website pemantauan kualitas udara yang ia buat. “Dibuat aplikasi sehingga lebih mudah digunakan oleh masyarakat,” katanya.

Baca juga:Tim Mahasiswa Unpad Bikin Portal Geofisika Berbasis Google Earth

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Cak Lontong, Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno yang Disebut Good Looking

3 hari lalu

Cak Lontong. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Profil Cak Lontong, Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno yang Disebut Good Looking

Cak Lontong Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung dan Rano Karno dalam Pilkada Jakarta 2024. Sebelumnya, Pramono sebut ketua timnya sosok good looking.


Potensi Awan Hujan Sepekan di Selatan Indonesia dan Gempa Bali di Top 3 Tekno

3 hari lalu

Ilustrasi cuaca hujan. Shutterstock
Potensi Awan Hujan Sepekan di Selatan Indonesia dan Gempa Bali di Top 3 Tekno

Topik BMKG mendeteksi peluang pembentukan awan hujan di selatan Indonesia, terutama Jawa, 6-12 September 2024, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Usai Masa Kunjungan Paus Fransiskus, Kualitas Udara Jakarta Kembali Berkategori Tidak Sehat

4 hari lalu

Gedung perkantoran terselimuti kabut polusi di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Usai Masa Kunjungan Paus Fransiskus, Kualitas Udara Jakarta Kembali Berkategori Tidak Sehat

Dipantau dari IQAir, tingkat polusi Jakarta yang sempat menurun saat kunjungan Paus Fransiskus kembali meningkat hari ini, Sabtu, 7 September 2024.


Usai Salat Jumat, IQAir Catat Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif

5 hari lalu

Suasana gedung-gedung bertingkat dan perumahan warga dengan kabut polusi udara di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 13 Mei 2024. Berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kualitas udara Provinsi Banten pada, Senin  sore terburuk di Indonesia dengan indeks kualitas udara tercatat 111 disusul Jawa Barat 94 dan Jawa Timur 84. ANTARA/Muhammad Iqbal
Usai Salat Jumat, IQAir Catat Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif

IQAir menunjukkan kualitas udara di Jakarta pada Jumat siang, 6 September 2024, masih berkategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.


Naik Turun Kualitas Udara Jakarta Menjelang Misa Akbar Paus Fransiskus

6 hari lalu

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyambut kedatangan  Paus Fransiskus di Plaza Al Fatah, kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis 5 September 2024. Paus Fransiskus bersama akan menandatangani dokumen kemanusiaan dalam kunjungan apostoliknya ke Indonesia. Paus akan meneken dokumen berisi komitmen kerukunan hidup beragama bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. TEMPO/Subekti.
Naik Turun Kualitas Udara Jakarta Menjelang Misa Akbar Paus Fransiskus

Kebijakan WFH sempat membuat kualitas udara Jakarta membaik saat kunjungan Paus Fransiskus. Namun, indeks polusinya masih naik turun.


Kualitas Udara Jakarta Siang Ini Tidak Sehat, IQAir: Hindari Aktivitas Luar Ruangan

7 hari lalu

Seorang wanita melintas dengan latar belakang Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Januarta 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kualitas Udara Jakarta Siang Ini Tidak Sehat, IQAir: Hindari Aktivitas Luar Ruangan

Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11,3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.


GreenTeams dan KLHK Pasang 60 Pemantau Kualitas Udara Tambahan di Berbagai Lokasi Rawan Polusi

7 hari lalu

GreenTeams Air Quality Monitoring System (AQMS) Fix Station ISPUTEK EFS-2 (GreenTeams)
GreenTeams dan KLHK Pasang 60 Pemantau Kualitas Udara Tambahan di Berbagai Lokasi Rawan Polusi

Dengan adanya data kualitas udara yang lebih akurat dan terkini, pemerintah dan masyarakat dapat mengambil langkah segera dalam mengatasi polusi.


IQAir Catat Kualitas Udara Sangat Tidak Sehat di Kinshasha, di Mana Posisi Jakarta?

8 hari lalu

Suasana Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
IQAir Catat Kualitas Udara Sangat Tidak Sehat di Kinshasha, di Mana Posisi Jakarta?

Di Indonesia, Jakarta bukan yang terburuk karena Kota Tangerang Selatan dan Kota Depok dinyatakan IQAir memiliki indeks kualitas udara lebih tinggi.


Jakarta Peringkat Kedua Kualitas Udara Terburuk di Dunia Pagi Ini

9 hari lalu

Deretan gedung bertingkat yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta Peringkat Kedua Kualitas Udara Terburuk di Dunia Pagi Ini

Konsentrasi PM2.5 di Jakarta pagi ini 13.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.


Kualitas Udara Jakarta Memburuk, IQAir Catat Konsentrasi Polutan Terus Meningkat

12 hari lalu

Suasana gedung-gedung bertingkat dan perumahan warga dengan kabut polusi udara di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 13 Mei 2024. Berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kualitas udara Provinsi Banten pada, Senin  sore terburuk di Indonesia dengan indeks kualitas udara tercatat 111 disusul Jawa Barat 94 dan Jawa Timur 84. ANTARA/Muhammad Iqbal
Kualitas Udara Jakarta Memburuk, IQAir Catat Konsentrasi Polutan Terus Meningkat

IQAir mencatat kualitas udara di Jakarta masih berkategori Tidak Sehat hingga Jumat, 30 Agustus 2024. Indeksnya meningkat selama beberapa hari ini.