Sejumlah tumbuhan air diketahui memiliki kemampuan menyerap zat-zat berbahaya dan membersihkan air. Namun para ilmuwan di Agricultural Research Service (ARS) justru mencari tanaman yang dapat menyerap nutrisi sebanyak-banyaknya dari air limbah perikanan sebelum air tersebut dialirkan kembali ke kolam.
Mereka telah menemukan bahwa beberapa jenis tanaman yang ditumbuhkan di atas wadah mengapung dapat menyerap nutrisi dari air. Kini mereka tengah menguji kelayakan penggunaan vegetasi mengambang itu untuk membuang nutrisi dari air limbah perikanan.
Tujuan jangka panjang para ilmuwan ini adalah mengembangkan sebuah sistem untuk menangani air limbah dan mengembalikannya ke kolam untuk digunakan kembali. Nutrisi yang tak terpakai digunakan untuk memproduksi biomassa atau materi tanaman. Mereka menggunakan semacam karpet mengambang yang berfungsi sebagai filter untuk membuang nutrisi dari air.
Penelitian itu dilakukan oleh tim gabungan ARS dan Unit Aquaculture di University of Georgia di Tifton. "Studi ini adalah kelanjutan dari riset sebelumnya yang memperlihatkan bahwa vegetasi tersebut dapat ditanam pada karpet mengambang dalam kubangan air limbah ternak," kata Robert K. Hubbard, pakar tanah di ARS Southeast Watershed Research Laboratory di Tifton, Georgia, Amerika Serikat.
Air limbah dari kolam produksi ikan dipompakan ke dalam tangki aquakultur berkapasitas 1.287 liter. Setiap tangki memiliki sebuah karpet mengambang seluas satu meter persegi sebagai tempat tanaman itu tumbuh. "Target pertama kami adalah menemukan spesies tumbuhan yang dapat tumbuh baik dalam air limbah perikanan," kata Hubbard.
Dibantu oleh ahli genetika tumbuhan William Anderson dan ahli patologi tumbuhan Jeffrey P. Wilson dari ARS, serta Gary Burtle dan Larry Newton (pakar satwa University of Georgia), Hubbard mengetes 12 spesies tumbuhan, yaitu St. Augustinegrass, Tifton 85 bermudagrass, common bermudagrass, canna lili, iris, bambu, bulrush, cattail, bordergrass, napiergrass, reed, dan maidencane. "Sejauh ini, iris menunjukkan hasil terbaik," katanya.
Bagian kedua studi ini, yang akan dimulai pada April mendatang, akan menghitung efek vegetasi tersebut terhadap kualitas air dan jumlah nutrisi yang diserap ketika biomassa tumbuhan itu dipanen kelak. Mereka akan menganalisis kadar nitrogen, fosfor, dan potasium pada jaringan tumbuhan itu.
Batang dan daun yang telah dipanen juga memiliki sejumlah potensi penggunaan. Tumbuhan itu dapat ditransplantasikan, digunakan sebagai bahan baku memproduksi energi, atau dijadikan kompos dan dipakai untuk meningkatkan unsur hara tanah.
TJANDRA DEWI | ARS | SCIENCEDAILY