TEMPO.CO, Jakarta -Nyamuk termasuk serangga yang sering kita lihat di sekitar lingkungan rumah, kantor, sekolah dan lainnya. Serangga peminum darah ini tak jarang menjadi momok karena ada jenis yang merupakan medium penyakit berbahaya seperti demam berdarah dan malaria.
Mitos-mitos
Ketika binatang ini menjadi bagian dari pengalaman umum manusia, hal itu cenderung menimbulkan mitos tentangnya, termasuk:
- Nyamuk lebih sering menggigit orang yang berdarah manis
Ahli Entomologi, Janis Reed menyatakan ‘rasa’ darah seseorang tidak ada hubungannya dengan apakah nyamuk menggigit kulit anda atau tidak. Nyamuk tertarik pada karbon dioksida dari napas, panas dari tubuh manusia, dan asam laktat yang dikeluarkan manusia.
Menurut Reed dalam artikel di situs accuweather, orang dengan golongan darah O dua kali lebih mungkin digigit nyamuk dibandingkan dengan golongan darah A, karena perbedaan sekresi asam laktat. Saat suhu tubuh Anda meningkat, jumlah karbon dioksida yang keluar juga meningkat, membuat anda lebih menarik bagi nyamuk.
- Lilin sereh mengusir nyamuk
Baca juga:
Lilin ini, lanjut Reed, sedikit efektif mengusir nyamuk. Apabila nyamuk cukup dekat dengan kulit anda, mereka akan merasakan bahan kimia pada lilin sereh meskipun menyala atau tidak.
Meskipun berfungsi menjauhkan nyamuk dari area tersebut, namun, lilin sereh memiliki radius yang terbatas. Disarankan memakai lilin sereh saat digunakan di teras tertutup tanpa adanya angin.
- Nyamuk menghisap darah untuk bertahan hidup
Dikutip dari bugmanonline, darah menjadi makanan bagi nyamuk betina, karena mereka hanya membutuhkan nutrisi untuk menghasilkan telur. Berbeda dengan nyamuk jantan, hama ini lebih memiliki nektar untuk energi tubuh mereka.
- Makan makanan khusus dapat menghilangkan nyamuk
Meskipun anda makan bawang putih, atau makanan khusus membantu menutupi bau alami dari tubuh anda. Terbukti jenis makanan ini tidak sepenuhnya mengusir penghisap darah.
Para ahli merekomendasikan untuk menggunakan semprotan serangga yang mengandung dietiltoluamida (DEET) dengan konsentrasi 50% atau kurang akan melindungi dari nyamuk. Catatan penting untuk tidak menggunakannya berlebihan, karena beresiko menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia.
- Pestisida kimia jauh lebih baik daripada tumbuhan
Dr Thompson dalam situs mosquitonix, mengungkapkan bahwa banyak orang tidak menyadari bahan botani bekerja sebaik yang disintesis. Semakin kecil kemungkinan residu-residu yang masih aktif dari semprotan serangga termasuk pembasmi nyamuk, sedangkan tumbuhan hampir tidak meninggalkan residu di lingkungan.
BALQIS PRIMASARI
Baca: Kenapa Nyamuk Mendengung di Sekitar Manusia?