TEMPO.CO, Jakarta - Syahputra Wibowo merupakan salah satu penerima beasiswa pendidikan magister menuju doktor dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Alumni Jurusan Biologi Universitas Brawijaya (UB) angkatan 2013 ini berhasil menyelesaikan pendidikan Sarjana selama 3,5 tahun.
Putra merupakan salah satu penerima beasiswa program akselerasi doktoral dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi di jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya.
“Beasiswa Pendidikan Master menuju Doktor untuk Sarjana Unggul atau PMDSU adalah beasiswa magister menuju doctoral untuk sarjana unggul, jadi saya menyelesaikan program S2 satu tahun dan S3 tiga tahun”, jelasnya seperti dikutip di laman resmi Universitas Brawijaya pada Rabu, 29 Juni 2002.
Ia juga mendapat beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) bagi mahasiswa S3 untuk mendapatkan pengakuan internasional. Melalui beasiswa ini, Putra berkesempatan melakukan join research dengan berbagai universitas di dunia.
“Host University di Italy yang menjadi wadah research saya adalah Universita Degli Studi di Siena, di bawah bimbingan Prof. Rebecca Pogni, Jessica Costa dan Maria Camilla Baratto. Universitas tersebut merupakan salah satu universitas tertua di Eropa dibangun pada tahun 1240 dan telah melahirkan berbagai tokoh hebat dunia”, jelasnya.
Respon peneliti Italia, menurut Putra, sangat positif. Baru beberapa bulan di sana, Putra kerasan karena semua kawannya di sana sangat menyambutnya. Ia juga melakukan co-kolaborasi dengan Hiroshima University, Japan di bawah bimbingan Prof. Koichi Matsuo.
“Saya bersyukur telah diberikan kesempatan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud dengan beasiswa PMDSU dalam studi magister hingga doktoral saya di Universitas Brawijaya," katanya.
Putra juga bahagia karena bisa mendapat kesempatan beasiswa PKPI. Dia berharap dapat berkontribusi kepada Universitas Brawijaya dan Indonesia di kancah research internasional. Hasil dari joint research ini telah berhasil dipublikasikan di jurnal Q1 Scopus dengan H-Index 195 dan Impact Factor 5.924. Ia sendiri akan menyelesaikan studi doktoralnya pada bulan Juli 2022 di usia 26 tahun.
Baca juga: 2 Peneliti UGM Terpilih Ikuti Program Kepemimpinan Ilmuwan Kelas Dunia