TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif Universitas Budi Luhur, Jakarta mulai menerapkan program Magister S2 Ilmu Komunikasi dengan fleksibilitas tesis dan non-tesis. Program Magister S2 Ilmu Komunikasi, yang hadir sejak 2013 ini, memiliki konsentrasi program beragam, seperti Marketing Communication and Corporate Public Relations, Media Industry Communications dan Digital Political Communication.
Dekan Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif Universitas Budi Luhur Rocky Prasetyo Jati mengatakan, program magister ini didesain dengan berbasis teknologi komunikasi, menyesuaikan tuntutan zaman dan kebutuhan pasar. Selain itu, program ini juga mengadopsi kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), untuk memastikan relevansi dengan kebutuhan industri dan masyarakat.
Rocky mengatakan, salah satu program dalam Magister Ilmu Komunikasi Budi Luhur adalah penggunaan metode blended learning dalam proses pembelajaran, yang menggabungkan pembelajaran online dan tatap muka. Hal ini memungkinkan mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih interaktif dan fleksibel.
Program tesis dan non-tenis juga dihadirkan untuk memberikan kemudahanan bagi para lulusannya. "Program ini dirancang untuk menciptakan lulusan yang siap bersaing dalam dunia profesional dengan keterampilan yang relevan dan kreatif," kata Rocky kepada Tempo, Rabu 27 Maret 2024.
Tesis, kata dia, adalah hasil akhir berupa karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa di bawah pengawasan dosen pembimbing. "Sedangkan, program non-tenis hadir untuk memberikan fleksibilitas dan keluasan pemahaman yang paling besar. Program ini dimulai sejak mahasiswa/i masuk atau mendaftar, dan sudah dapat disusun proposalnya ketika semester 1," kata dia.
Rocky menambahkan proyek dalam penyusunan tugas non-tenis diharapkan dapat menghasilkan pengembangan program yang mendukung perusahan, lembaga dan atau masyarakat. "Inovasi Jalur Penyelesaian Magister dengan non tesis merupakan inovasi dan fleksibilitas yang menarik bagi mahasiswa S2 Ilmu Komunikasi. Langkah ini memungkinkan eksplorasi praktis dalam komunikasi. Dengan fokus pada proyek praktis, dan publikasi ilmiah, program ini memperluas wawasan dan mendukung pengembangan industri," tambahnya.
Kepala Program Magister Ilmu Komunikasi, Dr. Umaimah Wahid menambahkan, kehadiran program tesis dan non-tesis merupakan wujud komitmen Universitas Budi Luhur dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa sesuai dengan minat dan kebutuhannya. “Universitas Budi Luhur memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman mendalam dalam bidang ilmu komunikasi sesuai minat mahasiswa," jelas Umaimah.
Umaimah mengatakan dengan adanya program tesis dan non-tesis, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Budi Luhur memiliki kesempatan untuk mengembangkan pemahaman mendalam dalam bidang ilmu komunikasi sesuai minat mereka. Program ini tidak hanya menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian teoritis, tetapi juga praktis, sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.
MUHAMMAD IQBAL