Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bersih-bersih di Antariksa, Inggris Ingin Tangkap 2 Satelit Mati di Orbit

image-gnews
Ilustrasi salah satu proposal misi menangkap sampah satelit di orbit Bumi. newscientist.com
Ilustrasi salah satu proposal misi menangkap sampah satelit di orbit Bumi. newscientist.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris menyediakan 5 juta Poundsterling atau setara Rp 89 miliar untuk mendanai sebuah misi pembersihan sampah antariksa. Proyeknya bertujuan membawa pulang dua satelit yang sudah tak berfungsi menembus atmosfer Bumi pada dekade ini. Sebuah proyek atau misi yang baru pertama akan dilakukan. 

George Freeman mengungkapnya di Secure World Foundation’s Summit for Space Sustainability di London, saat masih menjabat sebagai Menteri Sains Inggris, akhir bulan lalu. Dia menggarisbawahi komitmen negara itu untuk menjaga orbit Bumi rapi dan bersih sebagai bagian dari Plan for Space Sustainability yang dijalankan pemerintahannya. Ini mencakup penyusunan norma-norma hukum untuk pengoperasian satelit yang aman dan menurunkan biaya untuk misi-misi yang berkelanjutan. 

"Kita sedang berada di masa transisi ledakan massif satelit-satelit," kata Freeman. "Kami ingin memastikan kalau Inggris berada di depan dalam hal ilmu kelestarian."

Misi Active Debris Removal, pertama kali diumumkan tahun lalu, akan berupa sebuah wahana antariksa yang diluncurkan ke orbit pada 2026. Begitu berada di luar angkasa, wahana akan menuju dua satelit Inggris yang sudah mati di orbit Bumi dan menarik mereka untuk dibawa masuk ke atmosfer sehingga bisa terbakar habis. 

"Mengambil beberapa sampah sekaligus dengan satu wahana antariksa sudah tepat untuk dilakukan," kata Hugh Lewis dari University of Southampton, Inggris. Dia menyebut jumlah lebih dari 30 ribu serpihan terlacak berada di orbit Bumi saat ini, termasuk di dalamnya adalah sekitar 2.500 bangkai satelit.

Rencana bersih-bersih sampah antariksa yang sudah ada saat ini seperti misi yang akan datang dari ClearSpace, Swiss. Didanai Badan Antariksa Eropa (ESA), misi yang rencananya meluncur pada 2025 itu hanya berfokus memindahkan satu per satu potongan sampah antariksa.

Misi oleh Inggris akan menjadi yang pertama untuk bisa menangkap dan membawa lebih dari satu potongan sekaligus untuk sekali pemusnahan. Wahana atau pesawatnya juga didesain untuk tinggal di orbit Bumi, memungkinkan untuk nantinya melakukan isi ulang bahan bakar sehingga bisa lebih efektif bersih-bersih di antariksa. 

Ilustrasi sampah antariksa. (Space.com)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tiga perusahaan berkompetisi untuk kontrak misi itu: ClearSpace; perusahaan gabungan Jepang dan Inggris, Astroscale; dan Surrey Satellite Technology (SSTL) yang berbasis di Inggris. Dua akan dipilih untuk berbagi uang 5 juta Poundsterling pada bulan ini, lalu satu yang akan dipilih di akhir 2023 dengan sebuah kontrak senilai hingga 60 juta Poundsterling atau lebih dari Rp 1 triliun. 

"Sampah di antariksa adalah masalah yang sangat besar," kata Freeman. "Tujuan misi ini adalah membuat Inggris pemimpin dunia dalam sistem pemulihan satelit."

Setiap perusahaan memiliki metode berbeda yang ditawarkan untuk menjalankan misi tersebut. Astroscale akan menggunakan teknologi lengan robotik untuk menggenggam setiap bangkai satelit, Clearspace berencana menggunakan empat lengan untuk 'mendekap' obyek-obyek dan membawanya turun ke Bumi, sedangkan SSTL mengkaji peluang penggunaan sebuah jaring raksasa untuk menggapai satu obyek dan menarik obyek yang lain dengan lengan robotik. 

Dua bekas satelit yang dituju belum ditentukan dari belasan bangkai satelit milik Inggris yang ada di antariksa saat ini. Sementara tidak ada hambatan hukum  untuk sebuah negara yang mengincar satelitnya sendiri. Yang perlu diantisipasi, menurut Joanne Wheeler, pengacara di London, adalah, "Apa yang terjadi jika Anda naik ke sana dan menangkap obyek yang salah." Itu, kata dia, bisa menjadi isu keamanan negara.

Harapannya adalah skema yang disiapkan, yang memiliki pendanaan terbesar untuk satu misi antariksa selama ini oleh Inggris, akan mendorong misi komersial pembersihan sampah antariksa. "Kami mencoba mempercepat pengembangan teknologinya," kata Jacob Geer dari Badan Antariksa Inggris. 

NEW SCIENTIST

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

9 jam lalu

Sejumlah imigran melintasi pagar pembatas saat memasuki area Channel Tunnel, terowongan kereta bawah laut yang menghubungkan antara Inggris dan Prancis di Calais, Prancis, 29 Juli 2015. Lebih dari 2.000 imigran ilegal melakukan aksi berbahaya dengan mencoba memasuki Inggris dari Perancis melalui Channel Tunnel. REUTERS/Pascal Rossignol
Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.


Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

17 jam lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.


Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Seorang tentara AS mengambil foto pengiriman tank Abrams M1A1 buatan AS pertama yang tiba di negara itu berdasarkan kesepakatan yang diselesaikan pada tahun 2022, di pelabuhan di Szczecin, Polandia, 28 Juni 2023. Cezary Aszkielowicz/ Agencja Wyborcza .pl melalui REUTERS
Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

3 hari lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

4 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, saat meresmikan pembangunan Fasad dan Gedung UPT Balai/Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Makassar, di Gowa, Kamis 1 Februari 2024.
Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

5 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

6 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

7 hari lalu

Ilustrasi wifi di ponsel. Shutterstock
Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.