Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Xenotransplantasi Lagi, 2 Jantung Babi Berdetak untuk 2 Pasien Mati Otak

image-gnews
Jantung babi yang telah dimodifikasi secara genetik disiapkan untuk xenotransplantasi di NYU Langone Health, New York, AS,  pada Rabu, 6 July 2022. FOTO/Joe Carrotta untuk NYU Langone Healt
Jantung babi yang telah dimodifikasi secara genetik disiapkan untuk xenotransplantasi di NYU Langone Health, New York, AS, pada Rabu, 6 July 2022. FOTO/Joe Carrotta untuk NYU Langone Healt
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya, para peneliti berhasil mencangkokkan jantung babi yang sudah dimodifikasi secara genetika kepada dua pasien manusia yang hidupnya bergantung kepada alat bantu. Para penerimanya, yang telah dinyatakan mati batang otak sebelum operasi cangkok dilakukan, tetap mendapat dukungan ventilator dan alat dialisis sebelum, sepanjang, dan sesudah prosedur transplantasi tersebut. 

Hingga tahun lalu, xenotransplantasi--atau transfer organ hewan ke manusia--masih diuji sebatas pada hewan primata. Lalu, xenotransplantasi pertama pada pasien manusia terjadi pada September 2021 menggunakan sebuah ginjal babi. Pasien itu dalam perawatan menggunakan alat bantu ventilator. 

Pada Januari tahun ini, David Bennett menjadi manusia hidup pertama yang menerima xenotransplantasi. Dia menjalani operasi cangkok jantung babi, namun meninggal dua bulan kemudian untuk alasan-alasan yang hingga kini belum bisa dipastikan penyebabnya. 

David Bennett, seorang pasien dengan penyakit jantung terminal, berpose dengan ahli bedah Bartley P. Griffith, MD sebelum menerima transplantasi yang sukses dari jantung babi yang dimodifikasi secara genetik di University of Maryland Medical Center di Baltimore, Maryland, AS. University of Maryland School of Medicine (UMSOM)/Handout via REUTERS.

"Pada akhirnya kami benar-benar tidak tahu mengapa jantung itu gagal dan kenapa dia meninggal, dan itu adalah batasan dari melakukan transplantasi pada manusia yang masih hidup," kata Robert Montgomery dari New York University Langone Health dalam jumpa pers, Selasa 12 Juli 2022. 

Sebaliknya, Montgomery mengungkap keuntungan dari xenotransplantasi pada pasien mati otak, yang hidupnya sudah bergantung kepada ventilator dan mesin dialisis. Mereka sudah meninggal secara medis.

"Pada mereka kami mampu mengamati jaringan dan sampel darah dan mendapatkan analisis yang jauh lebih dalam dari apa yang sedang terjadi," kata profesor yang mengepalai Department of Surgery NYU Grossman School of Medicine dan direktur di Transplant Institute itu menerangkan.

Dua operasi xenotransplantasi terbaru dilakukan pada 16 Juni dan 6 Juli lalu di Tisch Hospital, NYU Langone Health, Kota New York. Penerima pertama adalah Larry Kelly, seorang pria berusia 73 tahun yang sudah dua kali sebelumnya menjalani bedah jantung terbuka. Informasi pasien kedua tak diungkap. Tapi, yang jelas, keluarga-keluarga pasien telah setuju mendonasikan tubuh keduanya untuk sains. 

Nader Moazami, ketua tim peneliti, memastikan operasi cangkok mengikuti standar prosedur klinis. Observasi pascaoperasi dilakukan terhadap keduanya selama 72 jam pneuh, dan biopsi dilakukan setiap hari.

Per jumpa pers dilakukan, direktur operasi bedah cangkok jantung di NYU Langone Transplant Institute itu menambahkan, tidak ada tanda-tanda penolakan oleh tubuh kedua pasien. Jantung-jantung disebutnya berfungsi normal dengan berkontraksi dan menjaga peredaran darah di seluruh tubuh. 

Nader Moazami, direktur bedah transplantasi jantung di NYU Langone Transplant Institute, dan dokter cardiothoracic Amanda Merrifield dalam xenotransplantasi organ jantung babi ke tubuh pasien mati otak di New York, AS, pada Rabu, 6 Juli 2022. FOTO/Joe Carrotta untuk NYU Langone Health

Kembali, xenotransplantasi menawarkan solusi menjanjikan terhadap kelangkaan organ donor. Di Amerika Serikat sendiri, lebih dari 105 ribu orang menunggu untuk operasi transplantasi organ. Setiap harinya, 17 dari mereka meninggal dalam antrean. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masalah terbesar jika menggunakan organ dari hewan adalah penolakan dari tubuh penerimanya--ketika sistem imun menyerang organ asing itu, yang akhirnya menyebabkan gagal fungsi. Untuk menghindarinya, Mozami dan para koleganya menggunakan organ jantung dari babi yang sudah dimodifikasi secara genetika.

Ada 10 rekayasa genetika yang dilakukan. Terdiri dari empat gen dinonaktifkan (knock-out) yang diketahui bisa meningkatkan risiko penolakan transplantasi dan pertumbuhan organ yang tidak normal dan enam gen disisipkan (knock-in) yakni dari gen manusia untuk mengurangi ketidaksesuaian sistem biologis babi dan manusia.

Para peneliti juga memberikan pengobatan standar pascaoperasi cangkok untuk menekan respons imun tubuh pasien.

Terangkutnya virus yang biasa menginfeksi si hewan adalah potensi risiko lain dari xenotransplantasi. Untuk alasan itu, hewan babi yang organnya akan didonorkan kepada manusia dibesarkan dalam fasilitas khusus dengan harapan terbebas dari penyakit. 

Itu pula yang sudah dilakukan namun cytomegalovirus tetap terdeteksi dalam darah Bennett setelah dia menjalani operasi cangkok jantung awal tahun ini. Virus pada babi itu tidak menginfeksi sel manusia, tapi terbukti menginfeksi organ yang dicangkokkan dan diduga berperan untuk kematian Bennett. 

Untuk dua operasi xenotransplantasi terbaru yang dilakukannya, Montgomery menyatakan dia, Moazami dan dua dokter lainnya menggunakan sebuah prosedur penapisan yang lebih sensitif yang mampu mendeteksi sekelompok kecil sekalipun keberadaan virus itu. Mereka juga mengembangkan metode penapisan yang khusus untuk memonitor penularan penyakit lainnya dari babi. 

Montgomery berharap percobaan klinis tahap awal dari xenotransplantasi jantung pada pasien hidup sudah akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Sementara, dia menambahkan, timnya akan fokus  mengumpulkan sebanyak mungkin data dari operasi di tubuh pasien mati batang otak dan memperpanjang periode observasi. 

"Ini adalah salah satu dari hal yang sangat luar bisa melihat jantung babi berdetak di dalam dada manusia. Ini benar-benar sesuatu yang baru," katanya.

NEW SCIENTIST, NYULANGONE

Baca juga:
Dosen UNS Teliti Lendir Bekicot untuk Obat TB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Xenotransplantasi Lagi, Ginjal Babi Dicangkokkan ke Pasien yang Masih Hidup di Amerika

31 hari lalu

Melissa Mattola-Kiatos, RN, Spesialis Praktik Keperawatan, mengeluarkan ginjal babi dari kotaknya untuk persiapan transplantasi. Michelle Rose, RUMAH SAKIT UMUM MASSACHUSETTS
Xenotransplantasi Lagi, Ginjal Babi Dicangkokkan ke Pasien yang Masih Hidup di Amerika

Prosedur cangkok ginjal babi ke pasien telah sebelumnya dilakukan, namun seluruhnya melibatkan orang-orang yang telah divonis mati batang otak.


Penerima Transplantasi Jantung Babi Kedua Meninggal Dunia

1 November 2023

Lawrence Faucette dan istrinya Ann, beberapa hari sebelum dia menerima transplantasi bersejarah dari jantung babi yang dimodifikasi secara genetik. Foto: Pusat Medis Universitas Maryland
Penerima Transplantasi Jantung Babi Kedua Meninggal Dunia

Faucette menerima transplantasi jantung babi pada tanggal 20 September dan hidup selama enam minggu.


Pemindahan Jaringan Organ, Apa Itu Xenotransplantasi?

5 April 2023

Ilustrasi operasi. Sumber: Universal Images Group Editorial/mirror.co.uk
Pemindahan Jaringan Organ, Apa Itu Xenotransplantasi?

Xenotransplantasi merupakan transplantasi dari hewan ke manusia


16 Pasien Probable Hepatitis Akut di Indonesia, Ini Patogen Terbanyak

25 Juni 2022

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
16 Pasien Probable Hepatitis Akut di Indonesia, Ini Patogen Terbanyak

Dari 16 kasus probable hepatitis akut di Indonesia, patogen paling banyak ditemukan adalah Cytomegalovirus (CMV).


Jumlah Kasus Probable dan Meninggal Hepatitis Akut Misterius Bertambah Lagi

4 Juni 2022

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Jumlah Kasus Probable dan Meninggal Hepatitis Akut Misterius Bertambah Lagi

Kementerian Kesehatan RI melaporkan penambahan jumlah dugaan kasus hepatitis akut misterius pada anak di Indonesia hingga Kamis, 2 Juni 2022.


Update Hepatitis Akut Misterius pada Anak: 19 Kasus Dicoret, 2 Kasus Baru Masuk

24 Mei 2022

Siswa mengikuti halal bilhalal usai libur lebaran di SDN Cipayung 03, Jakarta, Kamis 12 Mei 2022. Pemprov Jakarta tetap menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen dimulai 12 Mei 2022, meski dihantui penyakit hepatitis akut misterius. Setiap sekolah yang menggelar PTM 100 persen harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker dan mencuci tangan. TEMPO/Subekti.
Update Hepatitis Akut Misterius pada Anak: 19 Kasus Dicoret, 2 Kasus Baru Masuk

Jumlah dugaan kasus hepatitis akut misterius pada anak di Indonesia bertambah dua lagi per awal pekan ini.


BRIN Beberkan 9 Kegiatan Riset Hadapi Hepatitis Akut Misterius

13 Mei 2022

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
BRIN Beberkan 9 Kegiatan Riset Hadapi Hepatitis Akut Misterius

Peneliti BRIN ungkap cara deteksi dan penelusuran penyebab hepatitis akut misterius pada anak-anak.


Pasien Cangkok Jantung Babi Meninggal Setelah Temuan Cytomegalovirus

7 Mei 2022

Ahli bedah Muhammad M. Mohiuddin, MD memimpin tim menempatkan jantung babi yang dimodifikasi secara genetik ke dalam perangkat penyimpanan di laboratorium Xenotransplantasi sebelum transplantasi pada David Bennett, seorang pasien berusia 57 tahun dengan penyakit jantung terminal, di University of Maryland Medical Center di Baltimore, Maryland, AS 7 Januari 2022. Fakultas Kedokteran Universitas Maryland (UMSOM)/Handout via REUTERS.
Pasien Cangkok Jantung Babi Meninggal Setelah Temuan Cytomegalovirus

Virus inilah yang diduga menjawab kenapa organ jantung babi itu gagal menyambung hidup David Bennett. Dari mana asal virus itu?


Pasien Penerima Transplantasi Jantung Babi Meninggal

10 Maret 2022

Ahli bedah Muhammad M. Mohiuddin, MD memimpin tim menempatkan hati babi yang dimodifikasi secara genetik ke dalam perangkat penyimpanan di laboratorium Xenotransplantasi sebelum transplantasi pada David Bennett, seorang pasien dengan penyakit jantung terminal, di University of Maryland Medical Center di Baltimore, Maryland, AS 7 Januari 2022. Jika terbukti berhasil, para ilmuwan berharap organ babi bisa membantu meringankan kekurangan organ donor. University of Maryland School of Medicine (UMSOM)/Handout via REUTERS.
Pasien Penerima Transplantasi Jantung Babi Meninggal

David Bennett Sr., 57 tahun, pasien penerima transplantasi jantung babi, ternyata tak bisa bertahan.


Jerman akan Ternakkan Babi, Jantungnya Ditransplantasikan ke Manusia

3 Februari 2022

Eckhard Wolf dari Ketua Molecular Animal Breeding and Biotechnology of Ludwig-Maximilians-University Munich bermain dengan babi di peternakan uji rawa Badersfeld di Oberschleissheim, Jerman, 24 Januari 2022. Modifikasi genetik dilakukan dengan mematikan tiga gen babi dan menambahkan setidaknya dua gen manusia di dalam sel babi yang dikultur. REUTERS/Lukas Barth
Jerman akan Ternakkan Babi, Jantungnya Ditransplantasikan ke Manusia

Ilmuwan Jerman akan mengembakbiakkan babi. Organ jantung babi akan ditransplantasikan ke manusia.