TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyambut kehadiran delegasi negara anggota G20 dalam Pertemuan Ketiga Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia. Johnny menyatakan pemerintah Indonesia akan menfasilitasi diskusi lanjutan dari dua pertemuan sebelumnya agar berlangsung secara produktif.
Salah satu pembahasan adalah tentang pemanfaatan data, termasuk data-driven policy. Johnny menyatakan pemanfaatan data makin meluas di kalangan institusi pemerintah maupun privat sehingga membutuhkan kesepahaman mengenai kedaulatan data dan tata kelola data global.
"Oleh karenanya pembahasan isu prioritas ketiga Data Free Flow with Trust (DFFT) dan Cross-Border Data Flow (CBDF) pada pertemuan Digital Economy Working Group (DEWG) kali ini akan semakin esensial," katanya dalam konferensi pers yang berlangsung secara hibrida di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 20 Juli 2022.
Johnny menyatakan saat ini dunia akan semakin membutuhkan tata kelola data yang diterima berdasarkan kesamaan pandangan. Menurutnya, salah satu pendekatan dan praktik yang memperhatikan kedaulatan data global tertuang dalam prinsip DFFT dan CBDF.
Menurutnya, kondisi itu saat ini belum terwujud. Kesamaan atau commonalities tersebut mempertimbangkan berbagai nilai yang penting antara lain keadilan (fairness), keabsahan (lawfulness), transparansi (transparency) dan dalam aspek tertentu timbal balik (reciprocity) antarnegara.
Menkominfo menyatakan pengakuan terhadap aspek tersebut tidak hanya bermanfaat dalam pemulihan ekonomi dunia semata, namun juga mendorong terciptanya sebuah sinergi dan kolaborasi yang konkret untuk mewadahi perkembangan inovasi teknologi digital secara komprehensif.
Presidensi G20 Indonesia menyuarakan dan mendorong masyarakat global dan seluruh masyarakat di berbagai penjuru dunia terkait isu tata kelola data. Menurut Johnny, pemanfaatan data bermanfaat dan berguna bagi semua merupakan sebuah kewajaran dan menjadi tujuan bersama.
"Tanpa adanya praktik tata kelola data yang tepat serta inklusif hampir dapat dipastikan bahwa pemanfaatan data akan tidak seimbang dan berpotensi menjadikan data hanya sebagai suatu komoditas yang terbatas dan justru mengakibatkan pemanfaatan data secara compartmentalized atau terkelompok," jelasnya.
Johnny optimistis seluruh rangkaian 3rd DEWG Meeting ini dapat berjalan dengan baik. Menurutnya, dinamika diskusi berlangsung menarik, terlepas dari perbedaan selama diskusi berlangsung.
"Para anggota memiliki visi mendorong pemulihan kembali dunia secara bersama–sama melalui pemanfaatan teknologi digital. Dan saya turut menantikan bagaimana para delegasi G20 akan memperkaya diskusi pertemuan kali ini dengan berbagai pandangan menarik yang akan diutarakan pada pertemuan esok hari," jelasnya.
Baca:
Indonesia Usulkan Perangkat Ukur Keterampilan Digital dalam Forum DEWG 2022