Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Masih Bicara Teknologi 5G, Rusia Sudah Ingin Kuasai Jaringan 6G pada 2025

image-gnews
Ilustrasi jaringan teknologi 6G. Shutterstock
Ilustrasi jaringan teknologi 6G. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia nampaknya tertarik untuk mengembangkan jaringan 6G. Artinya, mereka telah melewati tahap pengembangan jaringan 5G. Melansir gizchina.com, Skolkovo Institute of Science and Technology and the Institute of Radio Manufacturing Science diharapkan mendapatkan lebih dari 501 juta dollar Amerika pada 2025 mendatang untuk riset standar komunikasi 6G.

Ambisi Rusia mengembangkan teknologi 6G didukung pendanaan penuh pemerintah, seperti yang disampaikan Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Chernyshenko. Ia mengatakan kepada kementerian terkait untuk menyediakan dana tambahan bagi penelitian dan pengembangan 6G sehingga 1 Agustus 2025 bisa dijalankan.

Jaringan 6G Vs Teknologi 5G

Dilansir dari techtarget.com, jaringan nirkabel generasi keenam atau 6G merupakan perkembangan dari teknologi 5G. Banyak keunggulan tersendiri dari jaringan 6G, salah satunya mampu menyediakan kapasitas yang lebih tinggi dan latensi yang jauh lebih rendah. Misalnya dalam mendukung komunikasi latensi satu mikrodetik, akan terasa seribu kali lebih cepat daripada throughput satu milidetik.

Lalu tingkat kapasitas dan latensi akan mendukung konektivitas nirkabel, kognisi, penginderaan, dan pencitraan. Dengan 6G, titik akses akan mampu melayani banyak akses ganda pembagian frekuensi orthogonal secara bersamaan.

Kehadiran teknologi 6G diharapkan dapat menjadi wadah kerja sama dengan artificial intelligence (AI). Selain itu, teknologi 6G membuat infrastruktur komputasi yang lebih baik, termasuk keputusan tentang penyimpanan, pemrosesan, dan berbagi data.

Cara kerja jaringan 6G ialah dengan meggunakan frekuensi yang berbeda untuk mengukur penyerapan dan menyesuaikan frekuensi yang sesuai. Hal ini dapat terjadi ketika atom dan molekul memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnetik.

Pengoperasian 6G sendiri dengan menggunakan akses radio terdistribusi (RAN) dan spektrum terahertz (THz) yang lebih tinggi. Hal ini akan meingkatan pembagian spektrum untuk setiap perangkat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Belum ada yang tahu pasti mengenai kecepatan koneksivitasnya, namun dosen senior di University of Sydney, Mahyar Shirvanimoghaddam mengabarkan bahwa data puncak teoritis 6G mencapai satu terabyte per detik untuk data nirkabel.

Jaringan 6G akan memiliki implikasi besar bagi banyak pendekatan pemerintah dan industri terhadap keselamatan publik dan perlindungan aset penting. Misalnya untuk mendeteksi ancaman, pemantauan kesehatan, fitur dan pengenalan wajah, pengambilan keputusan di bidang-bidang seperti penegakan hukum dan sistem kredit sosial.

FATHUR RACHMAN 

Baca: Pemerintah Korea Selatan Ingin Prototipe 6G Siap pada 2026

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

7 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

1 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO-Ministry of Industry.
Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

1 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

1 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

1 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

2 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.