Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Siswa saat menjalani Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan menerapkan prokes ketat  di SD Negeri Cipayung 03, Jakarta,Kamis 18 November 2021. ANBK adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter), kualitas proses belajar-mengajar, dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. TEMPO/Subekti.
Siswa saat menjalani Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dengan menerapkan prokes ketat di SD Negeri Cipayung 03, Jakarta,Kamis 18 November 2021. ANBK adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter), kualitas proses belajar-mengajar, dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat. Lalu, apa itu Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK ini?

Penjelasan ANBK

ANBK adalah asesmen atau penilaian mutu pendidikan berbasis online atau semi online pengganti Ujian Nasional (UN). Simulasinya telah digelar sejak akhir Juli lalu hingga akhir September mendatang. Sementara pelaksanaannya, untuk SD dimulai pada Oktober. Untuk SMP dan SMA, pelaku ANBK dimulai lebih awal pada September.

ANBK merupakan program Kemendikbudristek terkait penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah yang digelar secara online maupun semi online. ANBK digunakan sebagai pengganti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) atau UN dan telah diterapkan di sejumlah sekolah dasar pada November 2021 lalu.

Tujuan utama dari ANBK adalah untuk mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik di Tanah Air. Selain itu, ANBK juga tak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu. Melainkan berfungsi untuk mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil. Dengan demikian asesmen ini tidak menimbulkan konsekuensi apa pun bagi individu siswa, guru, maupun kepala sekolah.

Berbeda dengan UN yang selama ini terkesan menakutkan, Asesmen Nasional bertujuan untuk mendorong perubahan positif dalam cara guru mengajar, cara kepala sekolah memimpin pembelajaran, pengawasan sekolah, hingga cara pemerintah daerah melakukan evaluasi dalam penganggaran.

Hal ini lantaran mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar. Di antaranya seperti literasi, numerasi, dan karakter serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penilaian tersebut diperoleh dan dihimpun dari tiga instrumen asesmen. Tiga instrumen tersebut yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. AKM mengukur hasil belajar kognitif yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) peserta didik.

Survei Karakter mengukur hasil belajar emosional yang mengacu pada Profil Pelajar Pancasila, di mana pelajar Indonesia memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, sedangkan Survei Lingkungan Belajar mengukur kualitas dan iklim di sekolah yang mendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca: ANBK Penilaian dan Tujuan Asesmen Nasional Berbasis Komputer

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Kemendikbud Beri Waktu 6 Bulan Sebelum Cabut Izin Operasional Kampus

5 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023. Rapat tersebut membahas kesiapan pemerintah pusat dalam mendukung persiapan pengisian formasi guru PPPK. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kemendikbud Beri Waktu 6 Bulan Sebelum Cabut Izin Operasional Kampus

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi memberikan waktu enam bulan bagi kampus yang dijatuhi sanksi berat cabut izin operasional.


Plt Dirjen Dikti Pantau Langsung Pelaksanaan UTBK 2023 di Kampus Ini

7 hari lalu

Sejumlah peserta barada di ruangan transit sambil menunggu dimulainya Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk perguruan Tinggi (UTBK-SBMPTN) di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Ahad, 5 Juli 2020. UTBK-SBMPTN yang diikuti sekitar 9.000 peserta dari berbagai daerah itu berlangsung hingga 11 Juli 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencengah penyebaran COVID-19. ANTARA/Ampelsa
Plt Dirjen Dikti Pantau Langsung Pelaksanaan UTBK 2023 di Kampus Ini

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nizam memantau jalannya UTBK 2023.


Kemendikbudristek Seleksi Pendaftar Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan Ketiga

14 hari lalu

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
Kemendikbudristek Seleksi Pendaftar Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan Ketiga

Berdasarkan survei terhadap peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan Kedua, sebagian besar dukung kegiatan Modul Nusantara.


Kemendikbud Rilis Platform Rapor Pendidikan 2.0, Simak Fitur Barunya

19 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kemendikbud Rilis Platform Rapor Pendidikan 2.0, Simak Fitur Barunya

Kemendikbudristek merilis platform Rapor Pendidikan 2.0 dengen fitur-fitur baru. Ini ulasannya.


Politeknik Negeri Batam Realisasikan Sistem Konveyor Wire Harness

24 hari lalu

Politeknik Negeri Batam Realisasikan Sistem Konveyor Wire Harness

Pengembangan produk semakin pesat setelah mendapat bantuan dari program Matching Fund - Kedaireka.


Universitas NUSB Manfaatkan Teknologi IOT Tingkatkan Produksi Jamur

24 hari lalu

Universitas NUSB Manfaatkan Teknologi IOT Tingkatkan Produksi Jamur

Teknologi IOT digunakan untuk memfungsikan sistem pendinginan kumbung dengan pengembunan atau penyiraman.


Tim Politeknik Negeri Manado Kembangkan Tenaga Hidro

24 hari lalu

Tim Politeknik Negeri Manado Kembangkan Tenaga Hidro

Pengembangan dibantu oleh Matching Fund-Kedaireka dari Kemendikbudristek serta RESD-GFA Consulting milik Pemerintah Swiss.


Sekolah Adat Hadir di Upacara Hardiknas di Kantor Kemendikbduristek

27 hari lalu

Sekolah Adat Hadir di Upacara Hardiknas di Kantor Kemendikbduristek

Sebanyak 21 anak dari tiga sekolah adat yang menjadi peserta upacara.


Tema dan Filosofi Logo Hari Pendidikan Nasional 2023

28 hari lalu

Hari Pendidikan Nasional 2023. Istimewa
Tema dan Filosofi Logo Hari Pendidikan Nasional 2023

Logo Hari Pendidikan Nasional 2023 sama seperti tahun sebelumnya, yaitu berbentuk bintang yang disebut Bintang Pendidikan.


Hari Ini Hardiknas, P2G Beri 7 Catatan Kritis dari Merdeka Belajar hingga Politik Praktis

28 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Hari Ini Hardiknas, P2G Beri 7 Catatan Kritis dari Merdeka Belajar hingga Politik Praktis

Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2023 jatuh pada hari ini. Berikut beberapa catatan kritis yang dikeluarkan Perhimpunan Pendidikan Guru.