Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Dorong Pengembangan Biofuel Tak Berbasis Pangan

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Pabrik pengolahan biji nyamplung yang tidak beroperasi lagi di Kota Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Pabrik ini dibangun atas bantuan Kementerian ESDM pada 2010-2011 untuk mendukung Program Desa Mandiri Energi (DME). (Antara/Suriani Mappong)
Pabrik pengolahan biji nyamplung yang tidak beroperasi lagi di Kota Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Pabrik ini dibangun atas bantuan Kementerian ESDM pada 2010-2011 untuk mendukung Program Desa Mandiri Energi (DME). (Antara/Suriani Mappong)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia perlu melakukan diversifikasi bahan bakar nabati (BBN) atau biofuel dengan memilih bahan baku yang tidak bersinggungan dengan pangan supaya harga BBN lebih stabil.

Manajer Riset dan Pengembangan Koaksi Indonesia Azis Kurniawan dalam diskusi bertajuk Dinamika Diskursus Bahan Bakar Nabati yang dipantau di Jakarta, Kamis, 22 September 2022, menyebutkan pihaknya tidak ingin para ibu rumah tangga antre mendapatkan minyak goreng.

"Kita tidak mau terulang emak-emak mengantre, beratus-ratus orang antre mendapatkan minyak goreng, pasti kita tidak mau ini terulang. Sedikit banyak biodiesel ambil bagian dalam proses itu," ujarnya.

Aziz menuturkan bahan bakar nabati jangan hanya berasal dari kelapa sawit, tetapi juga tanaman-tanaman lain yang non-edible dan tidak berkompetisi dengan pangan, seperti jarak dan nyamplung.

Apabila bahan baku biofuel diambil dari komoditas pangan, maka harganya lebih berfluktuasi mengikuti harga pangan dan kondisi geopolitik global.

Meski bahan bakar nabati meski tergolong energi terbarukan, namun dari sisi harga berbeda dengan jenis energi terbarukan lainnya, seperti surya, angin, dan air.

Harga panel surya, kincir angin, maupun pembuatan pembangkit listrik tenaga air cenderung menurun atau mirip dalam waktu beberapa tahun terakhir. Sedangkan, bahan baku biofuel yang bisa dikonsumsi manusia cenderung mengalami peningkatan harga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bila mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional, maka diversifikasi mendapatkan penekanan khusus dengan mengacu kepada potensi daerah dan kondisi geografis.

"Biofuel fluktuatif, jadi harganya mengikuti harga pangan. Ini akibat berkompetisi, secara harganya lebih mengikuti harga pangan. Jadi, kita mendorong pengembangan biofuel yang tidak berbasis pangan, seperti jarak, nyamplung pasti punya harga yang cenderung stabil," terang Aziz.

ANTARA

Baca:
Bioavtur Buatan Pertamina dan ITB, Potensi Pasar Ditaksir Rp 1,1 Triliun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

6 hari lalu

Direktur ID FOOD Bernadetta Raras saat menjadi pembicara di Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Workshop on Promoting Women Economic Empowermen Across Agri-Food Chain di Hanoi, Vietnam, 16 April 2024. (ID FOOD)
Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.


Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

10 hari lalu

Pedagang di Pasar Palmerah mengeluh mahalnya harga cabai rawit merah dan cabai merah kriting yang menyentuh harga Rp 100 ribu-Rp 110 ribu. Tempo/Mutia Yuantisya
Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.


ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

13 hari lalu

Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu 1 April 2023. Holding Pangan ID Food mendatangkan Gula Kristal Putih (GKP) impor tahap pertama sebanyak 107.900 ton untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga gula serta memenuhi kebutuhan saat Ramadhan dan Lebaran sesuai penugasan dari Badan Pangan Nasional. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.


PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

17 hari lalu

Ilustrasi pasar murah. ANTARA/Irsan Mulyadi
PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.


Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

18 hari lalu

Penjualan daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Selasa 12 Maret 2024. Data Badan Pangan Nasional per hari ini, 12 Maret 2024 harga rata-rata nasional untuk daging sapi murni sebesar Rp 140.380 per kilogram.  TEMPO/Tony Hartawan
Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.


Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

22 hari lalu

Data inflasi Badan Pusat Statistik (BPS). Per Maret 2024, inflasi tahunan mencapai 3,05 persen menjelang Lebaran 2024.
Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.


Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

24 hari lalu

Ilustrasi pupuk UREA. Shutterstock
Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.


Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

30 hari lalu

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika sidak pengawasan relaksasi HET beras di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta Timur pada Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.


Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

30 hari lalu

Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar PSPT, Jakarta, Rabu, 1 November 2023. BPS melaporkan sejumlah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi terbesar terhadap inflasi Oktober 2023 yang mencapai 2,56% secara tahunan atau (year-on-year/yoy). Tempo/Tony Hartawan
Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.


Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

31 hari lalu

Shutterstock.
Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.