Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pacuan Teknologi Bom versus Bunker Iran dan Amerika

image-gnews
Drone tempur terlihat di situs bawah tanah di lokasi yang dirahasiakan di Iran, dalam gambar selebaran yang diperoleh pada 28 Mei 2022. (Reuters)
Drone tempur terlihat di situs bawah tanah di lokasi yang dirahasiakan di Iran, dalam gambar selebaran yang diperoleh pada 28 Mei 2022. (Reuters)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada akhir 2000-an, rumor berembus tentang sebuah situs bawah tanah di Iran yang diserang oleh sebuah bom  penghancur bunker atau bunker buster. Bom itu gagal menembusnya--dan malah tertanam di permukaan bunker hingga tim penjinak bahan peledak datang. Bukannya menembus dan menghancurkan beton, bom itu secara tak terduga malah mati. 

Penyebabnya bisa dengan mudah ditebak. Iran adalah pemimpin dalam teknologi baru Ultra High Performance Concrete, atau UHPC. Terbukti, bom pembongkar bunker standar tak ada apa-apanya dibandingkan teknologi beton teranyar yang telah dikembangkannya itu. 

Teknologi UHPC telah mengubah beton menjadi material komposit dengan adanya tambahan serat baja atau serat lainnya. Sebuah studi di Cina pernah membandingkan kekuatannya dengan beton kekuatan tinggi yang biasa. Ketika bom menghancurkan beton yang biasa, UHPC berhasil bertahan hanya dengan kerusakan minor karena bom mampet atau malah terpental darinya.

Stephanie Barnett, doktor  di University of Portsmouth, Inggris, menyatakan pernah mendengar rumor itu dan mengerti adanya perlombaan yang terjadi antara kekuatan bom dan pertahanan bunker. Dia sendiri terlibat dalam pengembangan beton yang lebih kuat untuk melindungi bangunan masyarakat sipil dari serangan teroris, mendorong perlindungan yang semakin baik.

Sementara audiens sipil antusias dengan apa yang dikerjakannya, tapi tidak dengan personel militer yang ditemuinya. "Seorang perwira pernah berkata, 'Jika Anda membuat material ini semakin kuat menahan ledakan dan dampaknya, kami peru memikirkan lagi bagaimana bisa menembusnya."

Beton yang semakin kuat memaksa bom-bom bunker buster semakin dahsyat. Pada 2005, Israel meminta dari Amerika persenjataan yang lebih kuat lagi sebagai penghancur bunker, dan Amerika merealisasikannya pada 2009. GBU-28 adalah bom 2,5 ton dengan daya tembus empat kali lebih kuat daripada GBU-31v3 berbobot 1 ton yang sebelumnya disuplai ke Angkatan Udara Israel.

F-15 melepaskan bom GBU-28. Foto : Wikipedia

Kini, Israel menaikkan kembali pacuan lewat permintaan untuk bom GBU-72 'Advanced 5K Penetrator' baru milik Angkatan Udara AS. Bom itu belum dipakai dan baru diuji pertama kali pada Oktober tahun lalu. Seperti GBU-28, bom generasi terbaru ini berbobot 2,5 ton namun dengan perbaikan kemampuan signifikan yang informasinya belum didetilkan Amerika. 

Pengembangan GBU-72 dan kengototan Israel untuk memilikinya mungkin penanda kalau dalam pacuan senyap antara beton dan bom--yang telah dimulai saaat Amerika menginvasi Irak pada 1991, beton yang sedang unggul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inovasi dari Cina belum lama ini menggambarkan teknologi yang lebih baru lagi, yakni Functionally Graded Cementitious Composite, atau FGCC, yang melapisi beton performa tinggi dengan bahan material berbeda. Lapisan tipis yang di luar adalah UHPC yang telah diperkeras; sedangkan di bawahnya adalah lapisan tebal hibrida UHPC yang diperkuat dengan serat untuk optimasi anti-retak. Lapisan ketiga adalah UHPC yang sudah diperkuat dengan serat baja. 

Setiap lapisan tersebut mempunyai efek berbeda. Lapisan paling luar untuk merusak proyektil. Lalu, di bawahnya, lapisan tebal dengan massa yang akan menyerap energi ledakan. Sedangkan lapisan terdalam memastikan jika beton sampai retak atau patah, tidak ada pecahannya yang menembus sampai ke dalam bunker.

"Lapisan bagian dalam ini antipecahan," kata Phil Purnell, profesor bidang teknologi beton di University of Leeds, Inggris.

Menurut riset di Cina yang dipublikasikan pada Juni lalu, FGCC menahan penetrasi dan ledakan jauh lebih baik lagi darpada UHPC. "Kedalaman penetrasi, luas lubang dan kerusakan karena penetrasi jauh berkurang oleh efek sinergitas dari serat berkekuatan tinggi dan agregat material kasarnya," bunyi hasil studi. 

Barnett mengaku kalau dia juga mengerjakan konsep serupa, dan teknik melapisi material dengan bahan berbeda bisa lebih efektif daripada hanya satu material untuk beton menghadang serangan bom.

POPULAR MECHANICS

Baca juga:
NASA Kembali Menunda Debut Peluncuran Misi ke Mars Roket Artemis I


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

38 menit lalu

Para pengunjuk rasa membakar bendera AS dan Israel selama protes anti-Israel di Teheran, Iran, 1 April 2024MAJID ASGARIPOUR/WANA VIA REUTERS)
Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.


Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

45 menit lalu

Li Ran (kanan). Instagram/mumunotinparis
Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.


Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?


Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

2 jam lalu

Kamera milik jurnalis Reuters Issam Abdallah yang terbunuh pada tanggal 13 Oktober oleh investigasi Reuters yang ditemukan sebagai awak tank Israel, ditampilkan dalam konferensi pers oleh Amnesty International dan Human Rights Watch saat mereka merilis temuan dari penyelidikan mereka terhadap serangan tersebut. serangan mematikan 13 Oktober oleh Israel di Lebanon selatan, di Beirut, Lebanon, 7 Desember 2023. REUTERS/Emilie Madi
Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.


Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

3 jam lalu

Seorang pejabat meluncur ke bawah tali saat penggerebekan helikopter terhadap kapal MSC Aries di laut dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial yang dirilis pada 13 April 2024. Video diperoleh Reuters/via REUTERS
Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.


Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 jam lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel


Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

7 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.


Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

13 jam lalu

Open Arms, kapal penyelamat milik LSM Spanyol, berangkat dengan bantuan kemanusiaan ke Gaza dari Larnaca, Siprus, pada 12 Maret 2024. REUTERS/Yiannis Kourtoglou
Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat


Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

16 jam lalu

Sebuah kapal pasokan Filipina berlayar di dekat kapal Penjaga Pantai Cina selama misi pasokan untuk pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal perang yang dilarang terbang di Laut Cina Selatan, 4 Oktober 2023. REUTERS/Adrian Portugal
Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan


Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

17 jam lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam