Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tragedi Kanjuruhan, Dokter Forensik Ungkap Cara Mengetahui Penyebab Kematian

image-gnews
Suporter Arema FC (Aremania) meletakkan bunga di atas alas kaki para korban yang tertinggal di depan pintu tribun 11 Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Menurut sejumlah saksi mata korban terbanyak dalam tragedi Kanjuruhan berada di pintu tribun 11, 12, dan 13 yang saat kejadian pintu keluar tersebut terkunci sehingga penonton yang menghindari gas air mata tidak dapat keluar. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Suporter Arema FC (Aremania) meletakkan bunga di atas alas kaki para korban yang tertinggal di depan pintu tribun 11 Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). Menurut sejumlah saksi mata korban terbanyak dalam tragedi Kanjuruhan berada di pintu tribun 11, 12, dan 13 yang saat kejadian pintu keluar tersebut terkunci sehingga penonton yang menghindari gas air mata tidak dapat keluar. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian menyatakan korban tewas Tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 132 jiwa setelah seorang pasien yang dirawat meninggal dunia di  Rumah Sakit Umum Saiful Anwar, Malang, Selasa, 11 Oktober 2022. Sementara Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyatakan penyebab kematian ratusan korban di Stadion Kanjuruhan adalah penggunaan gas air mata oleh kepolisian.

Dokter forensik dari Universitas Padjadjaran, Yoni Fuadah Syukriani mengatakan, ada beberapa cara untuk mengetahui penyebab kematian massal seperti Tragedi Kanjuruhan, Malang.

Selain otopsi atau pembedahan jenazah, penyebab kematian bisa diketahui dari rekam medis korban selama perawatan beberapa hari sebelum meninggal. “Sebab kematian bisa disimpulkan dari hasil perawatan, juga kalau orang sempat dirawat di rumah sakit,” kata staf medis Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung itu, Kamis, 6 Oktober 2022.

Menurut Yoni, otopsi merupakan cara yang meyakinkan untuk mengetahui penyebab kematian seseorang. Namun, jika jasad sudah dikubur dan banyak perubahan yang terjadi, kondisi itu akan menyulitkan pemeriksaan. “Golden period-nya 36 jam setelah wafat,” ujarnya.

Yoni mengatakan, ada dua pihak yang berhak meminta otopsi, yaitu kepolisian dan keluarga. Pihak kepolisian bisa meminta visum et repertum, sementara ajuan dari keluarga disebut otopsi klinik. Cara lain yang bisa ditempuh untuk mengusut penyebab kematian yaitu lewat otopsi verbal atau pengumpulan informasi dari orang-orang terdekat. “Merunut kejadian ke belakang sebelum meninggal,” ujarnya.

Selain dengan kedua cara itu, dugaan penyebab kematian hanya bisa secara teori. Misalnya korban yang terinjak-injak, terdorong dari belakang, terhalang lalu terjepit bagian dada sehingga tidak bisa bernafas. “Atau pada bagian jantung terinjak-injak itu biasanya orang nggak bisa napas. Teori dari kejadian seperti itu banyak,” kata Yoni.

Adapun pada korban yang sempat dirawat beberapa hari kemudian meninggal, penyebab kematiannya bisa disimpulkan. “Dokter kalau menganggap hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium cukup untuk mengarahkan pada sebab kematian, sebetulnya bisa,” ujar Yoni. Cara seperti otopsi bedah mayat, menurutnya, punya tingkat yang lebih tinggi daripada otopsi verbal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Yoni, keterangan medis penyebab kematian itu milik ahli waris atau keluarga. Surat keterangan yang merupakan ringkasan kesimpulan dari isi rekam medis itu bisa menjadi barang bukti di pengadilan jika disetujui keluarga. “Misalnya ringkasan rekam medis dari hasil perawatan. Polisi tidak punya akses begitu saja terhadap rekam medis, harus ada izin dari keluarga,” ujarnya.

Pada Undang-Undang Praktik Kedokteran Nomor 29 Tahun 2004, kata Yoni, rekam medis itu bisa dibuka untuk kepentingan hukum. “Tetapi bagaimana caranya itu sebetulnya polisi nggak bisa meminta dokter membuka begitu saja tanpa seizin dari keluarga,” ujarnya.

Yoni mengatakan Tragedi Kanjuruhan bisa disebut kasus kematian massal. Untuk mengetahui penyebab kematian, tim pencari fakta harus mengambil beberapa sampel dari jumlah korban. “Kalau untuk penelitian, minimal samplingnya 30 persen. Saya nggak tahu kalau untuk urusan hukum.”

Baca:
33 Anak Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan, Termuda Usia 4 Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

1 hari lalu

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah


Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

1 hari lalu

Ilustrasi perkosaan. tehelka.com
Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja


Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita sedih dan kecewa. Freepik.com
Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

Kehilangan orang yang dicintai biasanya disertai dengan beragam emosi yang kompleks. Ini tahapan mengatasi rasa kehilangan


PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

3 hari lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.


6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

4 hari lalu

Ilustrasi dokter gigi. Shutterstock
6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

Cabut gigi memang direkomendasikan untuk membasmi gigi rudak yang sudah tidak dapat diselamatkan lagi, namun, untuk melakukannya perlu berkonsultasi dengan dokter gigi agar risiko fatal tidak terjadi


Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

5 hari lalu

Orang-orang yang mengenakan kostum menandai hari raya Yahudi Purim, sebuah perayaan keselamatan umat Yahudi dari genosida di Persia kuno, berjalan melewati plakat bergambar sandera yang diculik dalam serangan mematikan 7 Oktober terhadap Israel oleh kelompok Islam Palestina Hamas dari Gaza, di Tel  Aviv, Israel, 24 Maret 2024. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza


Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

7 hari lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter


Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

8 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

Mahasiswa STIP Jakarta bernama Putu Satria Rastika dinyatakan meninggal setelah dianiaya seniornya. Ini bukan kejadian pertama kematian di kampus.


Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

9 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?


Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

10 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.