Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penemuan Oksigen, Dikembangkan Tiga Ilmuwan

image-gnews
Pekerja merapikan tabung oksigen medis di kawasan Manggarai, Jakarta, Rabu, 2 Februari 2022. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan ketersediaan pasokan oksigen di seluruh fasilitas Jakarta tercukupi seiring dengan kesehatan kasus Covid-19 dan keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19. TEMPO/Subekti
Pekerja merapikan tabung oksigen medis di kawasan Manggarai, Jakarta, Rabu, 2 Februari 2022. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan ketersediaan pasokan oksigen di seluruh fasilitas Jakarta tercukupi seiring dengan kesehatan kasus Covid-19 dan keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ditemukannya oksigen bagi kehidupan manusia membantu meningkatkan kemajuan sains. Terutama dalam membantu memenuhi kebutuhan tabung oksigen manusia yang dua pertiganya berisi oksigen.

Tabung oksigen banyak dirasakan manfaatnya bagi dunia medis. Misalnya dipakai sebagai terapi oksigen, fasilitas medis rumah sakit, sampai alat bantu seseorang ketika dalam perjalanan. Manfaat lain di luar medis dapat membantu menyalakan peralatan las yang membutuhkan oksigen, dekompresi bagi para penyelam, juga untuk produksi baja dan monel.

Tabung oksigen mulai beredar luas sejak 90-an. Penemuan tabung oksigen ini disempurnakan secara bertahap oleh Carl Wilhelm Scheele, lalu berikutnya Joseph Priestley, dan terakhir oleh ahli kimia Antoine-Laurent de Lavoisier. Ketiga nama itu melakukan uji coba ilmiah dalam waktu dan jarak yang berjauhan.

Dikutip dari rc.rcjournal.com, laboratorium oksigen ditemukan pada pada 1771 oleh seorang ahli kimia farmasi Jerman-Swedia, Carl Wilhem Scheele. Saat itu, ia menemukan yang disebutnya “udara api” dengan dengan cara memanaskan oksida merkuri, karbonat perak, magnesium nitrat, dan garam nitrat lainnya.

Pada 1774, Scheele sempat menyampaikan penemuan oksigennya kepada Lavoiser melalui surat. Sayang, penemuannya tidak tidak terdokumentasi ketika ia mengirim ke penerbitnya Chemical Treatise on Air and Fire, yang tidak diterbitkan sampai 1777.

Penemuan Scheele belum sempat diketahui banyak orang, namun ia meninggal terlebih dahulu karena keracunan merkuri yang dihasilkan dari pemanasan oksida merkuri untuk menghasilkan oksigen.

Penemuan oksigen itu diambil alih seorang teolog asal Inggris, Joseph Priestley. Jauh sebelumnya pada 1767, Priestly pun sudah terpikir bahwa udara yang dicampurkan dengan karbon akan menghasilkan sebuah aliran listrik. Ia menyebut udara berkarbonisasi itu dengan nama udara mephitic.

Akhirnya, pada 1774, ia menggunakan kaca yang menyala dan panas matahari untuk memanaskan oksida merkuri. Ketika itu, ia beranggapan bahwa oksida merkuri terurai di bawah suhu ekstrem sehingga membentuk butiran merkuri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat melakukannya, dia memperhatikan bahwa oksida merkuri terurai di bawah suhu ekstrem dan membentuk butiran merkuri unsur. Oksida merkuri juga mengeluarkan gas aneh yang memfasilitasi nyala api dan membuka saluran pernapasan, sehingga lebih mudah bernapas saat dihirup. Priestley menamai gas itu “udara dephlogisticated”.

Oxigene Lavoisier

Pada 1774 itu juga, Priestley bertemu dengan Lavoisier yang membahas mengenai penemuan udaranya. Setelahnya, Lavoisier mulai melakukan eksperimennya sendiri pada bentuk udara murni milik Priestley sebelumnya.

Ia mengamati bagian dari beberapa asam sehingga terbentuk asumsi yang menyebutkan bahwa unsur itu diperlukan untuk membentuk semua asam. Sejak saat itu, terciptalah nama oxygene yang diambil dari kata Perancis. Namun jika dipisahkan menurut kata Yunani, maka diambil kata “oxy” berarti asam, sedangkan “gen” berarti membentuk dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi oksigen.

Lavoisier melangkah lebih jauh lagi. Ia mengumpulkan gas untuk diukur secara rinci dengan alat yang keseimbangannya sangat peka. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembakaran dan pernapasan manusia memiliki proses yang sama, yaitu menyerap oksigen dan bahan lain yang mengandung karbon dan hidrogen sehingga menghasilkan karbondioksida dan air.

FATHUR RACHMAN 

Baca juga: Penyakit Paru-Paru Emfisema, Bagaimana Gejala, Diagnosis, dan Pengobatannya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

59 menit lalu

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?


Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

18 hari lalu

Warga Palestina mengantri untuk membeli roti di tengah kekurangan pasokan makanan dan bahan bakar, saat konflik antara Israel dan Hamas di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 22 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

Irak pada Minggu setuju untuk mengirim 10 juta liter bahan bakar ke Jalur Gaza demi mendukung rakyat Palestina


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

30 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


Tim Relawan Medis Indonesia MER-C Bertugas di Tiga Faskes Gaza Selatan

31 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Tim Relawan Medis Indonesia MER-C Bertugas di Tiga Faskes Gaza Selatan

MER-C mengirimkan tim medis yang terdiri dari 11 orang ke Gaza, Palestina.


Tim Peneliti Ungkap Rahasia Kimia dan Gen di Balik Rasa Jeruk Manis

54 hari lalu

Ilustrasi jeruk dan jus jeruk. Shutterstock
Tim Peneliti Ungkap Rahasia Kimia dan Gen di Balik Rasa Jeruk Manis

Sekarang kita tahu apa yang membuat jeruk berasa jeruk manis. Menolong untuk mendapatkan hibrida yang toleran penyakit dengan rasa yang tetap.


Pemogokan Dokter, Perawat Korea Selatan akan Dilibatkan dalam Prosedur Medis

59 hari lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Pemogokan Dokter, Perawat Korea Selatan akan Dilibatkan dalam Prosedur Medis

Perawat Korea Selatan telah diberikan perlindungan hukum untuk melakukan beberapa prosedur medis yang biasanya dilakukan oleh dokter


Volodymyr Zelensky Legalkan Ganja di Ukraina untuk Tujuan Medis

16 Februari 2024

Ilustrasi Ganja. Getty Images
Volodymyr Zelensky Legalkan Ganja di Ukraina untuk Tujuan Medis

Melegalkan ganja diharapkan bisa membantu tentara Ukraina dan warga sipil mendapatkan perawatan paska-trauma di tengah perang Ukraina.


Ikan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

26 Januari 2024

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ikan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Ikan memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara umum. Namun, bagi penderita diabetes, pemilihan jenis ikan juga menjadi pertimbangan penting.


Jurnalis Al Jazeera Wael Dahdouh Tiba di Mesir dari Gaza untuk Perawatan Medis

17 Januari 2024

Jurnalis Al Jazeera Wael al-Dahdouh memeluk putrinya dan putranya ketika mereka menghadiri pemakaman putranya, jurnalis Palestina Hamza al-Dahdouh, setelah Hamza terbunuh dalam serangan Israel, di Rafah di Jalur Gaza Selatan, 7 Januari 2024. Reuters/Mohammed Salem
Jurnalis Al Jazeera Wael Dahdouh Tiba di Mesir dari Gaza untuk Perawatan Medis

Jurnalis Al Jazeera, Wael al-Dahdouh, kehilangan istri, dua putra, putri, dan cucu laki-laki selama serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza


Indonesia AID Kirim Bantuan Medis Senilai Rp 31,9 Miliar ke Palestina

21 November 2023

Kotak-kotak berisi pasokan kemanusiaan dari Indonesia untuk warga Palestina, berada di atas truk saat akan diperiksa oleh tentara Israel sebelum masuk ke Gaza di perbatasan Nitzana di Israel 9 November 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Indonesia AID Kirim Bantuan Medis Senilai Rp 31,9 Miliar ke Palestina

Bantuan untuk penduduk Palestina berupa kebutuhan medis seperti obat-obatan dan peralatan kesehatan.