Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lousiana Umumkan Memulai Proyek Carbon Capture Terbesar di Amerika

image-gnews
Pabrik dan kilang kimia di dekat Houston Ship Channel terlihat di sebelah lingkungan Manchester di ujung timur industri Houston, Texas, AS, 9 Agustus 2018. [REUTERS / Loren Elliott]
Pabrik dan kilang kimia di dekat Houston Ship Channel terlihat di sebelah lingkungan Manchester di ujung timur industri Houston, Texas, AS, 9 Agustus 2018. [REUTERS / Loren Elliott]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Louisiana John Bel Edwards mengumumkan kolaborasi antara dua raksasa minyak dan gas, ExxonMobil dan EnLink Midstream, dengan produsen amonia terkemuka CF Industries pada pekan ini. Ketiga perusahaan akan berusaha menangkap sebanyak 2 juta ton emisi karbon dioksida (carbon capture) setiap tahun, mengangkutnya lalu menguburnya di bawah tanah.

Edwards menganggapnya sebagai langkah besar untuk mencapai tujuan negara bagian itu: bebas dari emisi gas rumah kaca pada 2050. Hal tersebut lantaran Louisiana bergulat dengan berbagai konsekuensi perubahan iklim, mulai dari kehilangan daratan yang dipicu naiknya permukaan laut dan badai yang semakin kuat yang datang setiap tahunnya. 

Namun, sebagian kalangan menilai carbon capture adalah cara yang salah untuk mencegah lebih banyak bencana yang dipicu oleh dampak perubahan iklim tersebut. “Proyek seperti ini malah menjadi kendaraan untuk greenwash dalam skala besar,” kata Carroll Muffett, Presiden dan CEO dari Pusat Hukum Lingkungan Internasional, sebuah institusi nirlaba. 

Dengan proyek carbon capture, menurut Muffett, perusahaan memungkinkan terus menjadi pencemar atau sumber emisi karbon yang serius. "Mereka terus berkontribusi secara signifikan terhadap krisis iklim, namun menampilkan diri kepada publik dan regulator sebagai bagian dari solusi,” katanya.

Pabrik amonia CF Industries yang merupakan sumber emisi gas rumah kaca terbesar dari industri di Louisiana berencana melakukan investasi senilai $198,5 juta (sekitar Rp 3 triliun) untuk memasang peralatan tangkap karbon di fasilitasnya di Donaldsonville. Perkiraannya, bisa menangkap hingga 2 juta metrik ton emisi CO2 per tahun, menjadikannya proyek carbon capture terbesar di negara itu.

"Angka tersebut setara dengan mengganti sekitar 700 ribu mobil bertenaga bensin dengan kendaraan listrik,” bunyi siaran pers CF Industries.

Tetapi CO2 yang ditangkap itu hanyalah sebagian kecil dari sekitar 10 juta metrik ton emisi CO2 yang diproduksi dari fasilitas Donaldsonville sepanjang 2019. Sebagai ilustrasi, CF Industries memompa lebih dari 50 persen lebih banyak daripada sumber emisi terbesar kedua, yakni kilang Baton Rouge ExxonMobil. 

CF Industries menggunakan gas alam untuk memproduksi amonia, yang merupakan komponen utama pupuk industri. Pupuk sintetis seperti ini sering diabaikan sebagai sumber emisi gas rumah kaca yang signifikan, yang bertanggung jawab atas emisi global yang sama banyaknya dengan yang dihasilkan dari industri penerbangan.  

Menurut laporan yang diterbitkan organisasi Muffett awal bulan ini, industri bahan bakar fosil dan pupuk kimia bekerja sama untuk mendapatkan manfaat dari subsidi publik untuk solusi iklim yang diakui, seperti carbon capture. Kerja sama mencakup menangkap emisi CO2 dari fasilitas Donaldsonville CF Industries, menyalurkannya melalui jaringan pipa EnLink Midstream sejauh sekitar 100 mil menuju "lokasi penyimpanan geologis yang aman seluas 125 ribu hektare" milik ExxonMobil di Vermilion Parish.

Proyek carbon capture ExxonMobil yang akan menyimpan karbon ribuan meter di bawah dasar laut. Foto: Exxonmobil

Tetapi pemipaan CO2 melintasi jarak jauh terbukti telah menimbulkan masalah keamanan. Satu pipa yang membawa CO2 pekat pecah dan mengirim puluhan penduduk Saartia, Mississippi, ke rumah sakit karena sesak napas pada 2020.

Namun demikian, anggota parlemen AS telah mengalokasikan miliaran dolar dalam pendanaan federal dan kredit pajak untuk infrastruktur penangkapan karbon atas nama aksi iklim. Adapun proyek tangkap karbon CF Industries sebagai proyek Louisiana baru dijadwalkan dimulai pada 2025.

“Kami siap menawarkan layanan yang sama kepada pelanggan industri besar lainnya di negara bagian Louisiana dan di seluruh dunia,” kata Dan Ammann, Presiden ExxonMobil Low Carbon Solutions. “Kami didorong oleh momentum yang kami lihat untuk membangun proyek semacam ini.” ucapnya.

 

ZAHRANI JATI HIDAYAH (THE VERGE, GOV.LOUSIANA)

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 jam lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

2 hari lalu

Kapal Gas Arjuna milik PT Pertamina International Shipping (PIS). Dok. Pertamina
Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.


Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

4 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO-Ministry of Industry.
Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.


Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

6 hari lalu

Kapal Gas Arjuna milik PT Pertamina International Shipping (PIS). Dok. Pertamina
Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.


Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

6 hari lalu

Sejumlah kendaraan bermotor melintas di Jalan KH Abdullah Syafei, Kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, 15 Juli 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan kendaraan bermotor menyumbang 47 persen emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Ibu Kota sehingga akan dilakukan pembatasan lalu lintas kendaraan.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

11 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

11 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

11 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

16 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.