TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menjalin kerja sama dengan Cyber Hankuk of Foreign Studies, Korea Selatan untuk memajukan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dalam penguatan program Cyber Islamic University. Komitmen tersebut terjalin dalam pertemuan antara Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dengan President Cyber Hankuk of Foreign Studies Jang Jiho di Seoul, Korea Selatan pada Senin, 17 Oktober 2022.
"Saya sangat percaya bahwa pertemuan ini akan membawa hasil demi membangun jembatan memajukan Cyber Islamic University," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan tertulisnya.
Kepada Jang Jiho, Yaqut mengatakan tugas Kementerian Agama mencakup dua hal besar. Pertama, urusan yang berkaitan dengan kehidupan dan kerukunan umat beragama. Kedua, terkait dengan pendidikan agama dan keagamaan.
Dalam kaitannya dengan bidang pendidikan agama dan keagamaan, Kemenag membina 38 ribu lebih pondok pesantren, 83.500 madrasah, serta ratusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, baik dalam bentuk sekolah tinggi, institut, maupun universitas.
Kemenag juga membina perguruan tinggi keagamaan Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Lembaga pendidikan ini berada hampir di seluruh kota dan pulau di Indonesia dengan berbagai tantangan geografis, dari pusat kota hingga pulau-pulau terpencil.
"Indonesia membutuhkan 'jembatan' untuk menjaga keragaman. Indonesia membutuhkan jembatan untuk menjamin aksesibilitas dan kesetaraan dalam pendidikan," kata Yaqut.
Yaqut berharap kerja sama yang dibangun bersama dengan Cyber Hankuk University, bisa mengamankan kemanusiaan dan menguntungkan dua negara. "Saya berharap kerja sama yang erat antara Kementerian Agama dan Cyber Hankuk University segera terealisasi," kata dia.
Baca juga: Kemenag Siapkan 1.000 Beasiswa Non-Gelar untuk Guru Agama
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.