TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, ikan sidat memiliki sejumlah nama. Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat, masyarakat juga menamai ikan sidat sebagai uling, masapi, denong, dan pelus.
Ikan sidat memiliki bentuk tubuh memanjang seperti belut. Sekilas, dua jenis ikan itu kerap dianggap sama, karena bentuknya. Padahal, merujuk penjelasan situs web Sidat Labas, keduanya jenis ikan yang berbeda.
Perbedaan ikan sidat dan belut
1. Bentuk tubuh
Bentuk tubuh ikan sidat membulat ekornya pipih. Sedangkan, belut cenderung memiliki bentuk tubuh pipih dengan ekor yang meruncing.
Perbedaan kentara kumis dan sirip. Ikan sidat memiliki kumis pendek berwarna kekuningan di bawah kepalanya. Belut biasanya tidak memiliki sirip atau kumis. Adapun struktur tulangnya belut lebih rumit. Sedangkan ikan sidat tulangnya cenderung rapi. Struktur itu yang membuat ikan sidat bisa dipotong filet.
Baca: Manfaat Ikan Sidat, Bisa Diolah Menjadi MPASI
2. Habitat
Ikan sidat mampu hidup di dua jenis perairan asin maupun tawar. Belut biasanya di perairan tawar dengan kondisi geografis berlumpur, seperti rawa dan persawahan. Ikan sidat membutuhkan lingkungan air mengalir untuk bertahan hidup.
3. Proses berkembang biak
Ikan sidat berpindah dari perairan tawar ke air asin. Ikan sidat akan kembali lagi ke perairan tawar meninggalkan telur-telurnya di air asin. Proses berkembang biak itu berbeda dengan belut yang hidup dan menaruh telur di mana saja semasih dalam jenis perairan tawar yang berlumpur.
4. Siklus hidup
Ikan sidat biasanya berumur lebih panjang daripada belut. Saat makin dewasa, warna tubuh ikan sidat biasanya berubah menjadi agak perak.
5. Jenis kelamin
Ikan sidat berjenis kelamin pasti hingga dewasa. Sedangkan, belut berkelamin dua jenis atau hermafrodit. Berarti, belut betina semasih kecil bisa berubah menjadi jantan ketika dewasa.
Baca: Yuk, Belut Jadi MPASI, Cek manfaatnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.