TEMPO.CO, Jakarta - PLN mengumumkan kesepakatan empat proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 210 megawatt (MW) dengan Amazon. Kesepakatan ini diakui yang pertama dijalin PLN untuk mengakses tambahan proyek tenaga surya skala utilitas di Tanah Air. Skala utilitas karena, berdasarkan perjanjian, Amazon akan membeli energi terbarukan bangkitan PLTS-PLTS tersebut untuk mentenagai operasinya di Indonesia.
Keempat proyek tenaga surya tersebut akan tersebar di Jawa dan Bali untuk jaringan listrik Jawa-Madura-Bali. Komitmen Amazon untuk menjadi offtaker adalah pendorong utama untuk proyek-proyek ini. Sedangkan bagi PLN, kesepakatan yang sudah terjalin--dan peluang untuk memperluasnya dengan melibatkan perusahaan lain--akan membawanya lebih dekat ke target perpaduan energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.
“Pemerintah Indonesia berkomitmen mengurangi emisi rumah kaca untuk mencapai target nol bersih (netralitas karbon) pada,” kata Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), dalam keterangan tertulis, Senin 14 November 2022.
Menurutnya, PLN berkomitmen penuh untuk mendukung program pemerintah mewujudkan energi bersih dan mempercepatnya dengan peta jalan yang jelas untuk mencapai misi tersebut. Dan, kolaborasi antara sektor swasta dan publik merupakan strategi kunci untuk memastikan masa depan energi yang bersih dan terjangkau.
Keempat proyek pembangkit listrik skala utilitas baru kerja sama dengan Amazon pun masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Total ada penambahan pembangkit listrik energi terbarukan 20,9 gigawatt dalam RUPTL itu.
Dengan perjanjian ini, PLN juga menyatakan mendukung Amazon dalam perjalanannya menuju 100 persen energi terbarukan. "Kami berharap inisiatif ini akan menginspirasi kolaborasi di masa depan dengan perusahaan multinasional bercita-cita tinggi lainnya yang sadar lingkungan," kata Darmawan.
Carly Wishart, Managing Director, Data Center Planning & Delivery for Asia-Pacific, Japan & China, Amazon Web Services, menerangkan komitmen Amazon untuk mencapai net-zero carbon di seluruh bisnisnya pada 2040. Amazon, kata Carly, juga berada di jalur untuk menggerakkan operasinya dengan 100 persen energi terbarukan pada 2025.
Amazon diklaimnya sebagai perusahaan pembeli energi terbarukan terbesar di dunia dengan 383 proyek di seluruh dunia. Di Asia, Amazon kini telah berinvestasi dalam 15 proyek energi terbarukan skala utilitas dengan total kapasitas lebih dari 1.300 MW, tersebar antara lain di Cina, India, Jepang, dan Singapura.
“Kami dengan senang hati mengumumkan proyek energi terbarukan pertama kami di Indonesia bekerja sama dengan PLN," kata Carly.
Rencananya, setelah semua 383 proyek energi terbarukan Amazon beroperasi penuh, mereka diharapkan dapat menghindari lebih dari 18,5 juta metrik ton emisi karbon setiap tahun. Proyek energi terbarukan ini akan memasok energi untuk kantor korporat Amazon, pusat pemenuhan Amazon, dan pusat data AWS yang mendukung jutaan pelanggan di seluruh dunia.
Baca juga:
Kaltim Tebar PLTS di Pedalaman: 9 Terpasang, 10 Dijanjikan Menyusul
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.