Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Penyalahgunaan Aplikasi Ini untuk Pencurian OTP m-Banking

image-gnews
Ilustrasi mobile banking Foto shutterstock
Ilustrasi mobile banking Foto shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi SMS to Telegram belakangan ini diwaspadai karena menjadi jalan tikus menuju pencurian One Time Password (OTP) Mobile Banking. Sebenarnya, Aplikasi SMS to Telegram dan aplikasi sejenis bukanlah aplikasi jahat, dan banyak tersedia di Play Store. Aplikasi ini berguna untuk membantu pengguna ponsel untuk membaca SMS di aplikasi Telegram dan bisa digunakan untuk otomasi pendukung aplikasi lain.

Alfons Tanujaya, konsultan keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, mengungkap itu semua dalam keterangan tertulis yang dibagikannya pada pekan kemarin. Menurut dia, ide kreatif membuat kejahatan yang membuat aplikasi ini menjadi kambing hitam. “Permasalahannya adalah SMS, yang merupakan sarana komunikasi zaman baheula yang kurang aman, tidak dienkripsi, dan mudah disadap,” kata Alfons.

Seperti diketahui, karena popularitas, biaya penggunaan yang murah, dan penetrasinya yang tinggi, SMS dipilih sebagai sarana untuk verifikasi penting seperti otorisasi identitas akun. Termasuk juga untuk mengamankan transaksi finansial seperti menyetujui transaksi keuangan atau mengotorisasi perpindahan akun m-Banking ke ponsel baru.

"Ketika pengguna m-Banking sudah banyak yang sadar akan pentingnya menjaga kode OTP yang dikirimkan ke SMS, maka penipu mencari cara lain untuk mendapatkan OTP tersebut," kata Alfons. Pilihannya, dia mengungkapkan, adalah program SMS forwarder yang banyak tersedia di Play Store dan satu yang populer adalah SMS to Telegram.

Aplikasi ini memang harus diinstal terlebih dulu jika ingin digunakan. Dan, Alfons menyatakan, tidak ada orang yang dengan bodohnya mau disuruh menginstal apps di ponselnya tanpa ada keperluan. Di sinilah kemudian modus kejahatan terdeteksi, yakni rekayasa sosial (social engineering) dari pelaku untuk membuat korbannya dengan sukarela menginstal aplikasi SMS Forwarder tersebut.

Baca juga: Survei Cisco Tegaskan Risiko Keamanan Siber dari WFH dan WFA

Contoh Skenario Jahat Manfaatkan Kiriman Paket dan WhatsApp

Menurut Alfons, skenario ini sudah terjadi dan beberapa korban menceritakan nasib buruk yang menimpanya di media sosial sambil memperlihatkan tangkapan layar bukti pembicaraan. Satu modus rekayasa sosial itu didapati Vaksincom menggunakan skenario kiriman paket. "Seakan ada kiriman paket dan meminta korbannya melacak menggunakan aplikasi yang dikirimkan via WhatsApp." 

Skenario ini dinilai sangat efektif dan akan bisa mengelabui banyak lapisan masyarakat yang umumnya akan percaya dan menjalankan aplikasi yang dikirimkan melalui WhatsApp. Dan ketika di-instal, tampilannya juga terlihat meyakinkan dengan logo J&T gadungan. “Aplikasi ini memiliki layar tampilan yang meyakinkan namun sebenarnya program SMS Forwarder ke Telegram.”

Ilustrasi aplikasi SMS to Telegram.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian dalam proses instalasi aplikasi ini akan meminta banyak sekali hak akses. “Salah satu yang sangat berbahaya bagi pengguna m-Banking adalah meminta hak akses untuk membaca dan mengirimkan SMS,” jelasnya.

Jika aplikasi ini berhasil terinstal, maka bot otomatis akan mengirimkan SMS yang masuk ke perangkat ke akun telegram penipu menggunakan bot SMS to Telegram untuk kemudian di eksploitasi oleh penerima OTP ini. 

Menurut Alfons, jika pengguna ponsel adalah orang yang cukup mengerti teknologi, kemungkinan kecil akan menjadi korban karena akan menghindari instal aplikasi dari luar Play Store. Terlebih  hak yang diminta sangat tinggi, khususnya membaca SMS dan mengirimkannya lagi.

Tips dan Saran

Namun, dia menambahkan, karena pengguna m-Banking yang diincar oleh penipu umumnya adalah orang awam, maka kemungkinan besar korban akan tertipu. “Karena itu Vaksincom menyarankan para pengguna m-Banking untuk ekstra hati-hati dan jangan pernah menginstal aplikasi SMS forwarder, apalagi aplikasi dari dari luar Play Store,” kata Alfons.

Ia juga menyarankan untuk bank penyedia layanan m-Banking menambahkan sistem prosedur pengamanan saat kredensial m-Banking dan OTP nasabah bocor, dan ada pihak yang ingin mengakses m-Banking dari ponsel baru. "Hak akses m-Banking ke ponsel harus diberikan oleh Customer Service bank atau paling sedikit nasabah harus sadar akan adanya hal ini misalnya dia harus mengambil kredensial m-banking untuk ponsel di mesin ATM,” katanya menyarankan.

 

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

39 menit lalu

Tentara Korea Selatan dan AS berfoto setelah latihan tembak bersama di lapangan pelatihan militer di Pocheon pada 14 Maret 2024 sebagai bagian dari latihan militer gabungan tahunan Freedom Shield antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. JUNG YEON-JE/Pool via REUTERS
Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?


Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?


Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

1 hari lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.


Kode Bank BSI serta Cara Transfernya Melalui ATM dan M-Banking

2 hari lalu

Seorang pegawai menghitung uang di Kantor Cabang Thamrin Digital Bank Syariah Indonesia (BSI), Jakarta, Selasa (24/8/2021).(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.)
Kode Bank BSI serta Cara Transfernya Melalui ATM dan M-Banking

Kode bank BSI untuk transfer terdiri dari tiga digit angka. Berikut ini cara trasnfer ke bank BSI via ATM, internet banking, dan m-banking bank lain.


PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

3 hari lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.


WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

3 hari lalu

Untuk mengunci percakapan pribadi dan bersifat rahasia, Anda bisa menggunakan fitur chat lock WhatsApp. Berikut manfaat dan cara menggunakannya. Foto: Canva
WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.


Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

4 hari lalu

Pesawat Airbus A320 milik maskapai AirAsia di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Maret 2012. PT Indonesia AirAsia resmi mengoperasikan 17 unit pesawat Airbus A320 dan berencana mengoperasikan 34 unit Airbus A320 hingga 2015. Dok. TEMPO/Jacky Rachmansyah
Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia menawarkan promo hemat 20 persen untuk pembelian tiket penerbangan di 28 rute internasional.


3 Cara Uninstall Aplikasi di Laptop untuk Windows 10

4 hari lalu

Menghapus atau uninstall aplikasi dapat meringankan beban sistem operasi laptop. Berikut cara uninstall aplikasi di laptop untuk Windows 10. Foto: Canva
3 Cara Uninstall Aplikasi di Laptop untuk Windows 10

Menghapus atau uninstall aplikasi dapat meringankan beban sistem operasi laptop. Berikut cara uninstall aplikasi di laptop untuk Windows 10.


7 Rekomendasi Aplikasi Belajar Matematika untuk Pelajar

4 hari lalu

Saat ini para pelajar sudah tidak perlu khawatir menghadapi sulitnya pelajaran matematika. Berikut rekomendasi aplikasi belajar matematika. Foto: Canva
7 Rekomendasi Aplikasi Belajar Matematika untuk Pelajar

Saat ini para pelajar sudah tidak perlu khawatir menghadapi sulitnya pelajaran matematika. Berikut rekomendasi aplikasi belajar matematika.


5 Rekomendasi Aplikasi Belajar Bahasa Inggris Gratis

4 hari lalu

Kini tersedia berbagai pilihan aplikasi belajar bahasa Inggris gratis untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing. Berikut rekomendasinya. Foto: Canva
5 Rekomendasi Aplikasi Belajar Bahasa Inggris Gratis

Kini tersedia berbagai pilihan aplikasi belajar bahasa Inggris gratis untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing. Berikut rekomendasinya.