TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana matahari total akan melewati Indonesia pada hari Kamis, 20 April 2023. Hampir seluruh wilayah Indonesia diperkirakan dapat mengamati fenomena alam tersebut.
Mengingat peristiwa alam tersebut tinggal tiga bulan lagi, beberapa institusi yang berhubungan dengan astronomi sudah mempersiapkan diri, di antaranya Observatorium Bosscha.
Observatorium yang berlokasi di Bandung tersebut sudah mempersiapkan 3.000 kacamata gerhana secara gratis untuk melihat peristiwa tersebut dengan aman.
Kepala Observatorium Bosscha, Permana W. Permadi, mengatakan penyebaran kacamata tersebut bekerja sama dengan penerbit Airlangga.
“Kami sebarkan ke sekolah-sekolah sebagai bagian dari paket edukasi. Bukan hanya kacamata saja, ada buku tentang gerhana dan poster. Harapannya, orang akan menjadi lebih paham,” jelasnya pada acara Himpunan Astronomi Amatir Jakarta di Teater Jakarta, TIM, Sabtu, 21 Januari 2023.
Paket Edukasi Gerhana (PEG) merupakan satu kit pendidikan untuk membantu guru dan pendidik dalam menghadirkan sains astronomi, khususnya gerhana, kepada anak-anak berusia 4–13 tahun di seluruh Indonesia. Paket ini diharapkan dapat menguatkan dan memperkaya pendidikan sains, khususnya astronomi, di tingkat pendidikan dasar di Indonesia.
Sementara itu, Planetarium dan Observatorium Jakarta juga dikabarkan tengah mempersiapkan kacamata gerhana secara gratis. Pada acara tersebut HAAJ juga menjual kacamata gerhana dengan bingkai berwarna kuning muda.
Gerhana Matahari Total
Bagi yang menantikan dan penasaran dengan gerhana matahari total yang akan melewati Indonesia, inilah saatnya yang tepat. Jalur gerhana matahari total (GMT) akan membentang melewati gugusan Pulau Barat Daya di Laut Banda yang meliputi Pulau Kisar, Provinsi Maluku; Batumerah, Pulau Damar; area Tanjung Batukasang, Pulau Watubela, Pulau Manawoka, Pulau Karas, Provinsi Papua Barat; area Teluk Cendrawasih yang melewati Pulau Mois Waar dan Kabupaten Biak.
Pengamat di luar jalur tersebut masih dapat melihat gerhana matahari sebagian (GMS), keadaan di mana Bulan menutupi sebagian piringan Matahari.
Gerhana matahari adalah fenomena yang terjadi ketika posisi Bulan segaris dengan Bumi dan Matahari sehingga mengaburkan pandangan Bumi terhadap Matahari secara total maupun sebagian. Bayangan Bulan akan jatuh pada posisi di Bumi sesuai lintasannya, menyebabkan kegelapan sesaat.
Proses gerhana matahari berlangsung bertahap. Seiring dengan pergerakan Bulan menutupi Matahari sedikit demi sedikit, sinar matahari terakhir akan terlihat melewati lembah-lembah di Bulan hingga akhirnya tertutup sempurna pada fase total, menyisakan pancaran bagian korona matahari yang menjulur dari tepi bulan setelah itu, bulan akan bergeser hingga Matahari tampak utuh kembali.
Sosialisasi Warga
Tim dari Observatorium Bosscha sudah melakukan sosialisasi kepada warga Pulau Kisar pada tanggal 2-7 Oktober 2022. Dari foto-foto yang dibagikan, tampak warga, baik orang dewasa maupun anak sekolah, gembira saat diberi kesempatan mencoba melihat dengan teleskop. Diharapkan dengan adanya fenomena gerhana matahari, bisa ikut mendorong menaikkan profil Pulau Kisar dan Maluku Barat Daya kepada masyarakat Indonesia dan dunia.
Untuk Pulau Kisar, gerhana matahari total terjadi selama 1 menit 5 detik, mulai pukul 13.55 WIT. Sedangkan Bulan mulai menutup Matahari mulai pada pukul 11.47 WIT dan berakhir pukul 14.58 WIT.
Baca:
Tim Astronom Bosscha Siap Berburu Semenit Gerhana Matahari Total
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.