Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jawab 2 Tantangan Global Soal Pangan, Dosen Ini Raih Gelar Guru Besar di UNS

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Dosen Fakultas Pertanian UNS Danar Praseptiangga resmi menyandang gelar sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pangan setelah pengukuhan oleh Rektor UNS Jamal Wiwoho di kampus setempat, Selasa, 7 Maret 2023.Foto: Istimewa
Dosen Fakultas Pertanian UNS Danar Praseptiangga resmi menyandang gelar sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pangan setelah pengukuhan oleh Rektor UNS Jamal Wiwoho di kampus setempat, Selasa, 7 Maret 2023.Foto: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Solo - Dosen Program Studi Ilmu Teknologi Pangan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret atau UNS Danar Praseptiangga melakukan serangkaian riset dan inovasi yang dikembangkan berbasis pada sumber daya alam Indonesia. Beberapa jenis komoditas diteliti Danar antara lain umbi-umbian dan kacang-kacangan, turunan kakao, rempah dan minyak atsiri, serta rumput laut, untuk pangan fungsional dan pengemas pangan berkelanjutan.

Sejumlah riset dan inovasi yang dilaksanakan Danar itu untuk menjawab dua tantangan global berkaitan dengan pangan. "Generasi yang akan datang mengalami dua tantangan global yang terkait dengan pangan. Pertama, produksi sampah plastik yang meningkat pesat sejak tahun 1970-an," ungkap Danar dalam pemaparan pidato guru besarnya berjudul Pengembangan Pangan Fungsional dan Pengemas Pangan Berkelanjutan Berbasis Sumber Daya Alam Indonesia, Selasa, 7 Maret 2023.

Danar menjelaskan, berdasarkan publikasi oleh United Nations Environment Programme, produksi sampah plastik secara global saat ini diperkirakan mencapai 400 juta ton per tahunnya. Penggunaan plastik pengemas pangan yang tidak terurai secara alami akan berdampak buruk bagi lingkungan, termasuk bagi kesehatan manusia itu sendiri.

"Tantangan tersebut sangat erat kaitannya dengan tantangan global yang kedua, yaitu bagaimana kita bisa memberi makan 10 miliar orang dengan pangan sehat dan berkelanjutan pada tahun 2050?" tuturnya.

Padahal, lanjut dia, bumi mengalami degradasi lingkungan dan penduduk dunia menghadapi gizi tak seimbang atau malnutrisi, termasuk stunting, obesitas, dan wasting atau yang biasa disebut triple burden malnutrition.

Menurutnya, transformasi sistem pangan global perlu dilakukan oleh secara kolaboratif oleh seluruh pihak, termasuk akademisi. "Pangan fungsional dapat dimaknai sebagai pangan yang mengandung komponen bioaktif yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan," kata Danar. 

Danar mencontohkan sebuah risetnya tentang tepung komposit berbasis umbi-umbian sebagai ingredient fungsional. "Beberapa studi in vitro dan in vivo yang telah dilakukan menunjukkan adanya aktivitas antioksidan, antimikroba, anti-inflamasi, antihiperglikemik, antilipidemik, hingga antikanker dari ekstrak umbi-umbian," katanya.

Dengan demikian, lanjutnya, konsumsi umbi-umbian tidak hanya berpotensi sebagai makanan pokok alternatif, namun juga mampu mendukung peningkatan kesehatan tubuh.

Kembangkan Cokelat dengan Rempah

Danar beserta koleganya di UNS dan Ghent University, Belgia, juga mengembangkan cokelat khas Indonesia dengan menginkorporasi rempah baik pada cokelat batang maupun minuman cokelat. Danar dan tim menambahkan kayu manis, jahe, daun jeruk purut, daun cengkeh, kencur (dalam bentuk bubuk, minyak atsiri, atau oleoresin) pada cokelat batang dan minuman cokelat itu. 

Selain untuk mengembangkan cokelat khas Indonesia, penambahan ekstrak (atau dalam bentuk bubuk, minyak atsiri, atau oleoresin) tanaman lain seperti herbal dan rempah diharapkan juga akan memperkaya polifenol pada cokelat, karena diketahui polifenol mempunyai peran baik bagi kesehatan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bahkan kajian kami menemukan bahwa polifenol alami dari cokelat dan dari rempah yang ditambahkan mempunyai potensi efek sinergisitas dalam konteks aktivitas antioksidan," tuturnya.

Kemasan Terurai Alami

Dalam hal pengembangan pengemas pangan alternatif yang dapat terurai secara alami, Danar berkolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan Universitas Padjadjaran, menggabungkan nanopartikel ke dalam material pengemas berbasis karagenan dari rumput laut.

Riset itu merupakan salah satu langkah mengatasi permasalahan akibat sampah plastik yaitu dengan pengembangan plastik yang dapat terdegradasi oleh mikroorganisme yang disebut plastik biodegradable. Plastik biodegradable dirancang untuk mempermudah proses degradasi terhadap reaksi enzimatis mikroorganisme seperti bakteri dan jamur, sehingga dapat terurai secara alami setelah digunakan dan dibuang ke lingkungan.

"Selain eksplorasi dan pemanfaatan rumput laut untuk senyawa bioaktif (bahan aktif), riset kami lakukan untuk pengembangan pengemas pangan berkelanjutan dan ramah lingkungan berbasis biopolimer, khususnya karagenan (baik semi refined maupun refined) dari rumput laut (makroalga) merah," jelasnya. 

Lebih lanjut ia mengatakan biopolimer memiliki potensi tinggi untuk menggantikan plastik berbasis petrokimia sebagai kemasan biodegradable film yang dapat terdegradasi di lingkungan. Sejumlah riset dan inovasi itu pun mengantarkan Danar meraih gelar sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pangan UNS dan telah dikukuhkan bersama dengan empat guru besar UNS lainnya di kampus setempat hari ini. 

Danar tercatat sebagai guru besar termuda di Fakultas Pertanian UNS pada Program Studi Ilmu Teknologi Pangan. Ia menjadi guru besar ke-38 FP dan ke-259 UNS. 

Pilihan Editor: Siswa Madrasah Ini Diterima di 5 Kampus di Luar Negeri, di Mana Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

2 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

4 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.


Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

6 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.


Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

6 hari lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.


Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

6 hari lalu

Direktur ID FOOD Bernadetta Raras saat menjadi pembicara di Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Workshop on Promoting Women Economic Empowermen Across Agri-Food Chain di Hanoi, Vietnam, 16 April 2024. (ID FOOD)
Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.


Pendaftaran Bakal Calon Rektor UNS Dibuka 2 Mei 2024, Terbuka Kesempatan Dosen dari PTNBH Lain

6 hari lalu

Jajaran Majelis Wali Amanat (MWA) dan Panitia Pemilihan Rektor (PPR) UNS Solo menggelar konferensi pers di Kampus UNS Solo, Jawa Tengah, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pendaftaran Bakal Calon Rektor UNS Dibuka 2 Mei 2024, Terbuka Kesempatan Dosen dari PTNBH Lain

Pendaftaran bakal calon rektor UNS dibuka mulai 2 hingga 28 Mei 2024. Dosen dari berbagai PTNBH lain dipersilakan mendaftar.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

7 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

Kata Guru Besar Unpad soal kasus Kumba.


Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

7 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.


KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

7 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

Nadiem diharapkan bisa mengambil tindakan tegas.