TEMPO.CO, Jakarta - TikTok telah menjadi titik nyala dalam meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina lantaran platform ini dapat digunakan untuk mencuri data sensitif AS. Kementerian perdagangan Cina mengecam permintaan AS agar cabang AS dari TikTok harus dipisahkan dari pemiliknya di Cina.
Jika tidak, penjualan TikTok akan sangat merusak kepercayaan investor dari seluruh dunia, termasuk Cina untuk berinvestasi di AS. Tidak tinggal diam, Chief Executive Officer (CEO) TikTok, Shou Zi Chew angkat bicara mengenai hal ini.
Pada Kamis, 24 Maret 2023, CEO TikTok Shou Zi Chew akan bersaksi di depan Komite Energi dan Perdagangan DPR AS di tengah meningkatnya seruan untuk larangan atas masalah keamanan nasional. Ribut larangan aplikasi ini juga terjadi saat hubungan antara Beijing dan Washington memburuk.
Merujuk ft.com, Chew berusaha meredakan kekhawatiran atas tautan aplikasi media sosial tersebut ke perusahaan induknya di Cina, ByteDance. Sayangnya, ia berdialog dengan para politikus yang skeptis sehingga menjadi sulit untuk menemukan titik tengah.
Menurut para politikus AS, selain kekhawatiran tentang keamanan nasional, TikTok juga tidak memiliki proses moderasi memadai dan tidak aman untuk anak-anak. Chew pun menanggapi bahwa komitmen platformnya adalah memindahkan data AS untuk disimpan di tanah Amerika oleh perusahaan Amerika yang diawasi oleh personel Amerika sehingga risikonya pun akan serupa dengan pemerintah mana pun. Chew juga akan bertanggung jawab sepenuhnya atas semua operasi bisnis TikTok dan arahan strategis di seluruh dunia.
Profil Shou Zi Chew
Shou Zi Chew adalah seorang pengusaha dan wiraswasta asal Singapura yang lahir pada 1 Januari 1983. Sang ayah adalah seorang pekerja bidang konstruksi, sedangkan ibunya merupakan seorang pegawai pembukuan. Chew merupakan lulusan dari Institusi Hwa Chong, Singapura. Kemudian, ia memilih untuk mengabdi pada layanan nasional yang membuatnya sebagai seorang perwira di Angkatan Darat Singapura, seperti terangkum dalam straitstimes.
Merangkum Forbes, setelah menyelesaikan dinas militernya, Chew melanjutkan studi di University College London dan berhasil lulus pada 2006 dengan gelar Sarjana Ekonomi. Usai lulus, ia bekerja lebih di Goldman Sachs, London selama dua tahun sebagai bankir sebelum akhirnya bergabung dengan perusahaan modal ventura DST Global.
Kemudian, ia menyelesaikan gelar Master of Business Administration di Harvard Business School pada 2010. Saat belajar di Harvard, Chew menyelesaikan magang musim panas di perusahaan Facebook. Lalu, pada 2013, ia masih bekerja di DST Global dan mendapatkan tanggung jawab untuk memimpin tim investor awal di ByteDance.
Dua tahun kemudian, Chew bergabung dengan raksasa smartphone Xiaomi sebagai direktur keuangannya. Setelah itu, pada 2019, ia diangkat menjadi presiden bisnis internasional Xiaomi. Barulah, pada Maret 2021, Chew bergabung dengan ByteDance sebagai direktur keuangannya. Tidak lama dari itu, ia dipercaya untuk menggantikan mantan CEO TikTok, Kevin A. Mayer yang meninggalkan anak perusahaan ByteDance setelah tiga bulan bekerja.
Pada kehidupan personalnya, Shou Zi Chew menikah dengan Vivian Kao yang memiliki darah Amerika dan Taiwan. Mereka berdua bertemu pada 2008 ketika menempuh pendidikan di Harvard Business School.
Pasangan ini pun dikaruniai dua orang anak. Lalu, jauh sebelum menjadi CEO TikTok, ia adalah seorang pembuat konten dan telah melihat secara langsung kemampuan transformatif dari video pendek. Dengan begitu, ia sangat tertarik dengan kemampuan TikTok untuk mencerahkan kehidupan orang, memperkenalkan mereka pada ide dan minat baru, serta membantu bisnis terhubung dengan audiens mereka.
Pilihan Editor: TikTok Terancam Dilarang Kreator Konten dan Tiga Anggota DPR AS Protes
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.