Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Petir Menyambar Rumah di Karangasem Bali, Satu Ternak Mati

image-gnews
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem, Bali, melaporkan adanya korban sambaran petir di wilayahnya pada Selasa, 4 April 2023. (Instagram/BPBD Karangasem)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem, Bali, melaporkan adanya korban sambaran petir di wilayahnya pada Selasa, 4 April 2023. (Instagram/BPBD Karangasem)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem, Bali, melaporkan adanya korban sambaran petir di wilayahnya pada Selasa, 4 April 2023. Warga bernama I Made Sugiarta mengalami musibah rumah tersambar petir.

Berdasarkan foto dari BPBD Karangasem, tampak dinding menghitam, TV mati dan stop kontak terlepas dari dinding. Sementara seekor babi tampak mati di sisi kandang luar rumah. “Kejadian tersebut mengakibatkan peralatan rumah (kasur) terbakar dan satu ekor ternak babi mati akibat tersambar petir,” tulis laporan tersebut.

Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Didi Satiadi, mengatakan, berdasarkan citra Satelit Himawari-8, pada saat itu di lokasi kejadian terjadi pertumbuhan awan yang cukup kuat. “Pertumbuhan awan cumulonimbus yang kuat berpotensi menghasilkan hujan deras yang disertai dengan petir,” ujar Didi, Rabu, 5 April 2023.

Berdasarkan tangkapan layar dari meteologix.com, tambahnya, terdapat potensi kejadian petir yang tinggi di atas daerah Karangasem di bagian timur Pulau Bali dari jam 14.00 hingga jam 15.00 waktu setempat.

Ia menjelaskan, petir dihasilkan oleh proses konveksi atmosfer dan updraft atau udara naik ke atas yang kuat, sehingga menimbulkan gesekan yang menyebabkan butir-butir air atau es di dalam awan menjadi bermuatan listrik.

Perbedaan potensial /tegangan listrik yang tinggi antara awan dan permukaan bumi dapat menyebabkan lompatan muatan listrik atau ionisasi di udara yang disebut sebagai kilat lightning, yang menghantarkan energi yang sangat besar dalam waktu yang sangat singkat.

“Pemanasan dan ekspansi udara yang sangat cepat menghasilkan suara ledakan yang kita kenal sebagai petir (thunder). Namun istilah petir biasanya diartikan sekaligus sebagai cahaya kilat dan juga suara ledakan yang menyertainya,  jelas Didi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Petir biasanya menyambar objek di permukaan bumi terutama yang bersifat konduktor yang paling dekat, misalnya logam, terutama yg bersifat lancip. Adanya gedung-gedung tinggi, pohon, termasuk jaringan listrik atau antena sangat terancam oleh sambaran petir, dan karena itu perlu dilindungi oleh penangkal petir dengan grounding atau saluran listrik ke bumi yang baik.

Kemungkinan terkena sambaran petir memang kecil, tetapi perlu diwaspadai terutama karena dapat mengakibatkan cedera bahkan mengancam jiwa manusia. Sambaran petir yang cukup kuat dapat menyebabkan lonjakan listrik yang dapat menimbulkan gangguan jaringan listrik, merusak peralatan elektronik, bahkan percikan api yang dapat mengakibatkan kebakaran.

Menurutnya, manusia dan juga binatang bisa saja tersamber petir. “Kalau baca di berita sepertinya saksi juga melihat semacam bola petir atau ball lightning. Tapi, perlu dikonfirmasi apakah betul, sebab bola petir itu kejadian yang cukup langka.” 

Pada saat ini wilayah Bali umumnya mengalami masa peralihan musim atau pancaroba. Pada masa pancaroba angin monsun akan melemah. Konvergensi dan pemanasan lokal akan lebih dominan yang dapat mendorong pertumbuhan awan cumulonimbus yang kuat terutama pada siang/sore hari. Updraft yang kuat berpotensi menghasilkan petir, yang dapat disertai dengan hujan deras, hujan es, angin kencang (gust front), bahkan puting beliung. Dengan demikian masyarakat disarankan untuk selalu mengikuti informasi cuaca yang sering berubah pada masa pancaroba. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

11 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

Selain banjir, sambaran petir menjadi bencana yang berbahaya dan patut untuk diwaspadai saat musim hujan.


Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.


Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

1 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Potensi Hujan Lebat Hari Ini, BMKG Sebut Sirkulasi Siklonik, Konvergensi, dan Labilitas Lokal Kuat

BMKG meminta Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari ini.


Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

1 hari lalu

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Simak Peringatan Dini Hujan, Petir, dan Angin Kencang

Berikut prediksi cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari pagi ini sampai malam nanti.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

2 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan BMKG dilanda hujan pada Rabu, 24 April 2024


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

3 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

3 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat seperti banjir.


Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

4 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. Farmersalmanac.com
Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Mendominasi, Waspadai Petir di Beberapa Wilayah

4 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Mendominasi, Waspadai Petir di Beberapa Wilayah

Masyarakat di Bengkulu, Jambi, Jakarta, Surabaya, dan Banjarmasin agar mewaspadai potensi hujan dengan disertai petir.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

7 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.