TEMPO.CO, Jakarta - Anindya Zahra Nugrahningrum, siswi SMA Kesatuan Bangsa, Yogyakarta tak lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023. Tak diterima di kampus dalam negeri, Anindya yang biasa disapa Anin ini justru diterima di empat kampus luar negeri.
Di SNBP 2023, Anin memilih Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai kampus tujuannya. Sedangkan di kampus luar negeri, dia diterima di program studi Communication and Media Studies di University of Western Australia, Professional Writing and Communication di University of Toronto, Pharmaceutical Science di Monash University, dan International Relations di University of British Columbia.
Kepada Tempo, Anin yang awalnya berniat untuk kuliah di Indonesia mengubah rencananya saat diterima di program persiapan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Mulai dari kelas 12, dia mengikuti proses bersama BIM khusus untuk melanjutkan studi S1 di luar negeri. Persiapannya memakan waktu cukup singkat. Latihan tes IELTS dilakukan selama 3 bulan dan persiapan menyusun esai di akhir 2022. Proses mendaftar ke semua universitas tujuan dilakukannya pada awal 2023.
Namun, proses yang dilewati oleh Anin bukan sekedar itu. Untuk dapat lolos ke program BIM, seorang siswa harus merupakan peserta didik berprestasi sesuai dengan indikator yang ditentukan Kementerian Pendidikan.
Selama bersekolah, Anin mengambil peran sebagai ketua OSIS. Dia juga aktif mengikuti proyek ilmiah, ekstrakurikuler tari Saman, dan pernah mengikuti lomba kebudayaan di Singapura. Dalam hal akademis, dia berhasil memperoleh rata-rata nilai rapor 9,2.
Selain pendampingan dari BIM, sekolah Anin juga membantu dalam persiapan kuliah. Dia berkata bahwa sekolahnya tidak hanya memfasilitasi siswa dengan kelas UTBK, namun juga kelas IELTS dan bimbingan penulisan esai bagi siswa yang berminat kuliah di luar negeri.
Cita-Cita Membuka Klinik Kecantikan
Siswi asal Palangka Raya ini mengaku tertarik untuk melanjutkan studi di bidang kesehatan, khususnya ilmu farmasi. Dia merasa cocok dengan jurusan Pharmaceutical Science di Monash University.