TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat kembali dihebohkan dengan kasus nabi palsu di Indonesia terbaru. Kali ini, seorang pria bernama Mustopa (60) melakukan penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta Pusat, pada Selasa (02/05/2023) lalu. Ia mengaku sebagai utusan Nabi Muhammad SAW dan hendak menemui Ketua MUI Miftachul Akhyar. Lantas, sebenarnya apa saja deretan pemberitaan tentang sosok yang mengaku sebagai pimpinan tinggi dalam suatu agama di Tanah Air?
Daftar Kasus Nabi Palsu di Indonesia
Berikut sejumlah kasus tentang pengakuan seseorang sebagai tokoh pemimpin umat suatu agama yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Mustopa
Wakil Sekjen MUI Arif Fachruddin mengatakan bahwa pelaku, Mustopa telah mengirimkan surat ancaman sebanyak dua kali. Dalam surat tersebut, ia mengakui dirinya sebagai wakil nabi. Pada Selasa, 2 Mei 2023 siang sekitar pukul 11:24 WIB, pelaku nekat mengeluarkan senjata jenis airgun dan menembakkannya di kantor MUI Pusat.
2. Abdul Muhjib
Warga asal Karawang, Abdul Muhjib digiring ke markas Kepolisian Sektor Pangkalan lantaran diduga menipu seseorang dari Medal Sari, Tegalwaru. Ia meminta uang sebesar Rp 2 juta sebagai imbalan untuk iming-iming masuk surga. Paham sesat yang disebarkannya melalui Padepokan Syekh Sangga Bintang Pratama telah beroperasi sejak 2015.
3. Sri Hartatik
Kasus nabi palsu di Indonesia juga hadir dari Pekalongan. Ibu dari empat orang anak, yaitu Sri Hartatik mengklaim dirinya mendapatkan wahyu dari Malaikat Jibril. Guru PNS yang menjalankan ibadah salat menghadap ke timur tersebut menyebut sudah melakukan ajaran itu sejak 2016. Bahkan ia juga membukukan ajarannya dalam Al Kitab Na’sum setebal 350 halaman.
4. Dedi Mulyana (Eyang Ended)
Dedi Mulyana atau dikenal dengan Eyang Ended asal Banten mengaku memperoleh wangsit setelah bermusyawarah dengan jin laut. Uniknya, ia mampu merekrut pengikut dengan syarat membayar uang pendaftaran sebesar Rp 5 juta. Ia juga mengelabui 30 perempuan untuk mau berhubungan intim berkedok ritual keagamaan. Pada Juni 2005, ia dibekuk petugas kepolisian di Lampung.
5. Ashriyanti Samuda
Ahriyanti Samuda mengultuskan dirinya sebagai nabi yang bermukim di Kepulauan Sula, Maluku. Ia menerbitkan buku ajaran sesatnya untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat lokal. Ia juga pernah menuliskan sabdanya tentang Pemilu 2014 dalam buku berjudul Pemimpin yang Diutus Cahaya dari Indonesia Timur for Presiden RI 2014.
6. Rochmad dan Parmin
Kepala Seksi Penerangan Masyarakat Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karanganyar, Nurhadi menyatakan bahwa seorang warga dari Kecamatan Matesih mengadakan pengajian dengan materi menyimpang. Nabi jadi-jadian itu bernama Rohmad yang memulai aktivitas tak biasa itu sejak 1990-an. Setelah meninggal, anak buahnya, Parmin melanjutkan pandangan sesat itu.
7. Ahmad Musaddeq
Ahmad Musaddeq alias Abdul Salam sempat meresahkan umat Islam di Indonesia pada 2006. Ia menafsirkan kitab suci dengan kepercayaannya sendiri. Ia mengaku diberi wahyu usai bertapa di Gunung Bunder, Bogor selama 40 hari 40 malam.
8. Sutarmin
Sosok yang mengklaim dirinya sebagai kepercayaan Tuhan datang dari lereng Gunung Lawu pada 2013. Guru agama bernama Sutarmin tersebut masih satu bagian dengan ajaran menyimpang milik Rochmad asal Karanganyar. Ia mengganti nama Nabi Muhammad dengan nama Rochmad di dalam syahadat.
9. Zikrullah
Pria asal Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah ditahan karena mengaku sebagai kepala tertinggi dalam praktik keagamaan pada Selasa (15/02/2005) silam. Ia berani mengubah kalimat tauhid dan syahadat. Total ada sekitar 1.500 orang yang berhasil diangkat menjadi pengikutnya dan baru 16 orang yang sadar.
10. Mangapin Sibuea
Vonis dua tahun harus diterima kepala kelompok Pondok Nabi dan Rasul Dunia, Mangapin Sibuea. Nabi palsu itu sempat berkhotbah tentang akhir alam semesta yang bakal terjadi pada 10 November 2003 bertajuk Kiamat Dunia dalam bentuk tiga keping video compact disc (VCD).
11. Gus Jari bin Supardi
Raden Aryo dari Jombang mengaku mendapat bisikan gaib mengenai wahyu akhir zaman. Ia menyebut dirinya sebagai Nabi Isa Habibullah (kekasih Allah) yang memiliki 100 orang pengikut. Pria yang juga disapa sebagai Gus Jari mengatakan bahwa wahyu yang diterimanya sudah ada sejak 2004, ketika ia masih belajar di sebuah Ponpes di Mojokerto.
12. Lia Aminuddin (Lia Eden)
Kasus nabi palsu di Indonesia yang paling populer jatuh pada ajaran milik Lia Aminuddin alias Lia Eden. Janda berusia 67 tahun tersebut mengukuhkan dirinya sebagai nabi, rasul, dan Imam Mahdi. Ia diklaim bisa meramal kiamat sehingga berbagai tokoh penting mulai tertarik mengikuti jejaknya.
NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA