Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Hanya Aedes Aegypti, Inilah 5 Jenis Nyamuk Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

image-gnews
Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada lebih dari 3000 spesies nyamuk, tetapi hanya sedikit yang mengkonsumsi darah manusia dan menularkan penyakit. Namun meski jenis yang menularkan sedikit, nyamuk termasuk salah satu hewan paling mematikan dan berbahaya di dunia. Berikut sejumlah nyamuk paling berbahaya di dunia, menurut laman idph: 

Nyamuk Culex 

Virus West Nile ditularkan oleh nyamuk culex. Culex termasuk nyamuk berukuran sedang yang berwarna coklat dengan tanda putih di perut. Nyamuk jenis ini sering berada di rumah, yang berkembang di daerah perkotaan, dan sering ditemukan di daerah pedesaan juga. 

Biasanya, culex menggigit menjelang atau setelah malam, namun saat siang, mereka beristirahat di dalam dan di sekitar vegetasi. Culex meletakkan telur di atas air yang tenang dalam berbagai wadah alami dan buatan manusia, seperti lubang pohon, parit, air limbah, kolam renang, dan dan mereka tidak dapat berkembang dalam air mengalir serta air yang kurang dari seminggu. 

Nyamuk Aedes 

Kelompok nyamuk aedes mencakup banyak nyamuk pengganggu, serta spesies yang menularkan penyakit ke manusia. Nyamuk aedes memiliki kelompok bergama yang semuanya lebih suka memakan darah mamalia. 

Nyamuk aedes vexans bertelur di tanah yang menjadi banjir, memungkinkan telur menetas dan larva berkembang di kolam sementara, nyamuk ini berwarna coklat dan bisa menjadi sangat mengganggu setelah daerah aliran sungai, tempat dataran rendah menjadi banjir. Lalu, ada nyamuk aedes albopictus yang berkembang di kontainer, bertelur di rongga kecil berisi air, termasuk lobang pohon, batang kayu, dan wadah buatan, yang mampu membawa virus demam berdarah, demam kuning, West Nile, dan lainnya.

Nyamuk Anopheles

Cenderung membawa parasit yang menyebabkan malaria, larva dari nyamuk anopheles harus tinggal di dekat permukaan air, yang tergenang dan bahkan tercemar. Penyebab utama malaria di iklim tropis dan sub-tropis ini, dapat ditemukan di setiap benua kecuali Antartika dan jangkauannya menyebar ke utara dan selatan dengan perubahan iklim. 

Nyamuk Haemagogus 

Jenis nyamuk ini dapat ditemukan di Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian utara, meskipun beberapa spesies mendiami hutan Brazil, dan Argentina Utara. Nyamuk haemagogus memiliki umur yang relatif panjang, sehingga dapat menularkan virus demam kuning, virus Mayaro, dan virus Ilheus untuk waktu yang lama. 

Nyamuk memperoleh virus dengan memakan makhluk yang terinfeksi (manusia atau non-manusia). Orang yang terinfeksi virus menular ke nyamuk sesaat sebelum timbulnya demam dan sampai 5 hari.

Aedes Aegypti

Nyamuk Aedes Aegypti berkembangbiak di daerah padat penduduk tanpa pasokan air yang dapat diandalkan, pada pengelolaan limbah dan sanitasi. Nyamuk ini dikenal sebagai penyebab dari beberapa virus termasuk virus demam kuning, virus chikungunya, dan virus Zika.

Pilihan Editor: Virus West Nile Bisa Berakibat Kematian, 2 Meninggal di Yunani

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

18 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

37 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

38 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Kasus DBD Naik 3 Kali Lipat, Ini Kata Kemenkes

38 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Kasus DBD Naik 3 Kali Lipat, Ini Kata Kemenkes

Kasus DBD di Indonesia hingga Maret 2024 naik hampir tiga kali lipat dari jumlah pada periode yang sama 2023. Ini langkah yang dilakukan Kemenkes.


Tanggulangi DBD, Menkes Lepas Nyamuk Wolbachia di Lima Kota

40 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Tanggulangi DBD, Menkes Lepas Nyamuk Wolbachia di Lima Kota

Program nyamuk Wolbachia sudah berlangsung di Bandung, Bontang, Kupang, Jakarta, dan Semarang,


Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

49 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

iDI mengingatkan, sampai sekitar Juni rentan kenaikan kasus DBD dipengaruhi cuaca


5 Cara Menaikkan Trombosit Secara Alami Pada Pasien Demam Berdarah

7 Maret 2024

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
5 Cara Menaikkan Trombosit Secara Alami Pada Pasien Demam Berdarah

Meningkatkan kadar trombosit pada pasien demam berdarah bisa dilakukan dengan berbagai cara.


Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

27 Februari 2024

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Fase Kritis Pasien DBD yang Tak Boleh Diabaikan agar Tak Berujung Fatal

Spesialis penyakit dalam menyebut pentingnya mewaspadai fase kritis pada pasien demam berdarah dengue (DBD). Perhatikan tiga fase berikut.


Nyamuk Demam Berdarah Lebih Suka Mengigit di Waktu Dini Hari?

8 Februari 2024

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Nyamuk Demam Berdarah Lebih Suka Mengigit di Waktu Dini Hari?

Demam berdarah selalu hadir di saat musim penghujan tiba. Waspada ketika nyamuk demam berdarah mengigit di waktu dini hari.


Penyakit Tropis Terabaikan Masif di Indonesia, Begini Cara Mengatasinya

31 Januari 2024

Seorang petugas Dinkes memeriksa pasien penderita Kaki Gajah di Posko Kesehatan Kec. Pamulang Tangerang, Banten, Selasa (17/11). Beberapa hari lalu terdapat korban jiwa akibat memininum obat anti kaki gajah di Soreang Kab Bandung.TEMPO/Tri Handiyatno
Penyakit Tropis Terabaikan Masif di Indonesia, Begini Cara Mengatasinya

Bila pemerintah tidak mendukung untuk pencegahan penyakit tropis terabaikan itu, maka mitigasinya akan sedikit sulit untuk direalisasikan.