TEMPO.CO, Jakarta - Mencegah dan mengendalikan penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan tugas yang menjadi perhatian para peternak dan dokter hewan di seluruh dunia, termasuk menjelang peredaran hewan kurban untuk Idul Adha 2023. Penyakit ini merupakan penyakit menular berbahaya yang terutama menyerang sapi, babi, domba, dan kambing.
Hewan liar seperti rusa dan rusa kutub juga dapat terjangkit penyakit mulut dan kuku, seperti halnya babi hutan.
Namun, dengan menerapkan beberapa kebiasaan yang baik dan menjaga kebersihan, penyakit PMK dapat dicegah. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut.
Pembersihan dapat mencegah penyakit kaki dan mulut
Dikutip dari kaercher.com, mulai pencegahan dan akhir wabah, kebersihan di kandang, peternakan, dan selama pengangkutan hewan memegang peranan penting. Penyakit mulut dan kuku tidak dapat menyerang manusia, tetapi orang yang membersihkan kandang dan pengangkut dapat menjadi perantara pada penyebaran virus, sehingga perlu mematuhi aturan kebersihan.
Metode penularan penyakit kaki dan mulut
Infeksi penyakit mulut dan kuku dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Selama masa inkubasi virus, hewan yang terinfeksi sangat mudah menular. Penularan langsung terjadi dari hewan ke hewan, misalnya di dalam kandang, selama pengangkutan, atau di pasar ternak.
Secara tidak langsung, virus ditularkan melalui kendaraan pengangkut, pembawa manusia, hewan pengerat, dan susu. Sapi terinfeksi terutama melalui saluran pernapasan, babi secara oral, yaitu ketika minum, makan atau menggali di dalam tanah. Virus ini relatif stabil di lingkungan dan juga dapat ditularkan dalam jarak yang lebih jauh melalui udara.
Mengenali gejala PMK
Spesies hewan yang berbeda bereaksi secara berbeda terhadap infeksi penyakit mulut dan kuku. Pada sapi, bentuk jinak dari penyakit ini membunuh 2 hingga 5 persen hewan; dalam bentuk ganas, tingkat morbiditasnya mencapai 80 persen.
Kerusakan yang disebabkan oleh PMK sangat mengerikan seperti radang, perubahan pada cakar, kelemahan otot, kondisi umum yang terganggu, dan kapasitas yang sangat berkurang.
Pada babi, penyakit ini tidak terlalu banyak gejala, tetapi kematian mendadak terjadi pada anak babi yang sedang menyusu. Pada domba dan kambing tanda-tandanya tidak mencolok.
Pilihan editor : H-10 Idul Adha: Ini Perbedaan Sapi Simmental dan Sapi Limosin