TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Iduladha identik dengan berbagai macam hidangan terutama yang berasal dari daging kurban. Dosen program studi Gizi di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Lailatul Muniroh menjelaskan pentingnya diversifikasi makanan di hari raya ini.
Dia mengatakan bahwa konsumsi harus sesuai dengan kebutuhan gizi individu dan keseimbangan dalam pola makan. “Setiap individu memiliki kebutuhan gizi yang berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa porsi daging kurban untuk konsumsi setiap harinya harus sesuai dengan panduan pemenuhan kebutuhan protein dan zat gizi lainnya.
Konsumsi daging juga harus seimbang dengan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, hingga produk kedelai lainnya seperti tahu dan tempe.
Selain itu, apabila masyarakat mengonsumsi daging kurban yang memiliki lemak cenderung tinggi, pastikan untuk mengimbanginya dengan pilihan makanan rendah lemak di waktu yang lain. Menghindari konsumsi daging yang berlebihan juga penting untuk menjaga keseimbangan diet.
Menurut dia, pada akhirnya diversifikasi pola makan akan membantu memastikan asupan gizi yang seimbang.
“Selain daging kurban, pastikan untuk mengonsumsi beragam makanan lain termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan makanan lain yang kaya serat, vitamin, dan mineral,” tambahnya, dikutip dari situs Unair.
Tidak hanya perihal bijaksana dalam mengonsumsi, dia pun berpesan untuk bijaksana saat mengolah. Pastikan daging diolah dengan baik dan higienis, sesuai dengan standar kebersihan.
Kebersihan selama proses pemotongan, penyimpanan, dan pengolahan harus tetap dijaga untuk mencegah kontaminasi bakteri atau patogen.
Pilihan Editor: 87,5 Persen Siswa dari Sekolah Ini Lulus UTBK SNBT 2023