TEMPO.CO, Jakarta - Google telah meluncurkan logo baru untuk sistem operasi selulernya, Android, yang berbeda dari tren desain logo yang ada. Logo yang diperbarui menampilkan huruf besar “A” yang runcing dan kepala robot 3D, menyimpang dari pendekatan desain datar yang lazim di industri itu.
Meskipun Google telah menerapkan desain ulang logo yang seragam untuk ikon aplikasinya dan menerapkan warna Google yang ikonik, logo Android yang baru menonjol dengan desainnya yang unik. Meskipun telah dipamerkan terutama dalam iklan di YouTube dan presentasi, logo itu diharapkan akan diluncurkan di layar boot setelah rilis Android 14 dalam beberapa bulan mendatang.
Baca juga:
Penggabungan huruf besar runcing "A" kontras dengan preferensi Google sebelumnya untuk desain bulat. Namun, huruf "n" dan "r" telah kembali ke bentuk bulatnya, mengingatkan pada desain yang digunakan antara tahun 2014 dan 2019. Sementara ikon aplikasi mengikuti tren desain datar, robot Android telah diubah menjadi representasi 3D.
Desain ulang logo ini tampaknya menunjukkan lebih dari sekadar perubahan tata bahasa. Ini mencerminkan visi Google untuk sistem operasi Android, yang bertujuan untuk citra merek yang dapat didekati dan berwibawa. Kombinasi huruf super bulat dengan “A” runcing yang menonjol menciptakan identitas merek yang matang, modern, dan ekspresif.
Selain huruf besar “A” yang diperbarui, kepala robot Android telah mengalami desain ulang 3D, berangkat dari estetika desain datar yang berlaku. Perubahan ini menawarkan potensi robot untuk menunjukkan kepribadian yang berbeda untuk berbagai aplikasi.
Selama Google I/O 2023, robot Android dipamerkan dalam berbagai desain, termasuk ban dan bola disko, yang menekankan keserbagunaan dan ekspresifitas platform itu. Logo baru memungkinkan perubahan rutin pada robot, memungkinkan Google untuk berkomunikasi secara visual berbagai alat dan fitur Android.
Penerapan desain logo 3D juga dapat sejalan dengan antisipasi fokus Google pada realitas virtual dan realitas yang diperluas (VR/XR). Berkolaborasi dengan Samsung dan Qualcomm dalam proyek XR, muncul spekulasi terkait peluncuran headset Samsung VR baru yang ditenagai oleh perangkat lunak Google. Kemitraan ini berpotensi menawarkan alternatif yang lebih terjangkau untuk Apple Vision Pro.
GIZMOCHINA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.