TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta (UPNVJ) melaksanakan ujian jalur prestasi tahfidz Al Quran sebagai bagian dari proses seleksi mandiri pada Senin, 3 Juli 2023. Ujian keterampilan ini berlangsung di Masjid Mamba’ul ‘Ulum, UPNVJ Kampus Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Total peserta yang mengikuti ujian jalur ini sebanyak 11 orang. Dari 17 calon peserta yang telah terverifikasi, sebanyak 14 orang dinyatakan layak untuk mengikuti ujian, sementara tiga peserta memilih untuk mengundurkan diri.
Ustaz Suprima yang bertindak sebagai penguji dalam seleksi ini menyatakan bahwa peserta yang mengikuti ujian memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang memiliki sertifikat hafalan 30 Juz, namun hanya lancar melafalkannya pada 10 Juz. Selain itu, ada yang menghafal 30 Juz, namun hanya lancar pada 5 Juz.
“Hal ini menunjukkan bahwa menghafal Al Quran bukanlah hal yang mudah. Bisa menghafal saja belum cukup, tetapi menjaganya juga merupakan hal yang sulit,” kata Suprima.
Ujian keterampilan ini merupakan verifikasi atau konfirmasi terhadap sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga, yayasan atau pesantren peserta. Hal ini dilakukan oleh UPNVJ sebagai bagian dari seleksi mandiri.
Suprima mengatakan ujian berjalan sesuai rencana dan tidak ada kendala sehingga bisa diselesaikan tepat waktu. "Alhamdulillah berjalan lancar, hingga pukul 11.50 sudah selesai semua peserta diuji. Proses ujian berjalan dengan baik dan para peserta dapat menunjukkan kemampuan mereka dalam menghafal Al Quran dengan baik,” kata dia.
Bagi mahasiswa yang diterima melalui jalur ini, UPNVJ berencana untuk mengkaderisasi dan mengikutsertakan mereka dalam acara-acara nasional, seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Mahasiswa Nasional yang biasanya diadakan setiap dua tahun oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Melansir dari situs UPNVJ, proses seleksi ini menjadi salah satu upaya universitas dalam mencari calon mahasiswa yang memiliki keahlian dalam hafalan Al-Quran serta berkomitmen untuk mengembangkan potensi akademik dan keagamaan di lingkungan kampus.
Pilihan Editor: Cerita Yelly, Mahasiswa Indonesia yang Juara Tahfidz di Mesir
