Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BMKG: Waspada Potensi Hujan Berlanjut Hingga 14 Juli

image-gnews
Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan pada warga mengenai potensi hujan masih terus berlanjut hingga 14 Juli di sebagian wilayah Indonesia.

Sejak  4 Juli, BMKG telah merilis potensi hujan yang dapat terjadi dalam sepekan hingga 10 Juli. Hal itu berkaitan dengan adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan potensi hujan pada periode awal musim kemarau tahun ini.

“Potensi tersebut terkonfirmasi berdasarkan data analisis cuaca dalam tiga hari terakhir, termonitor hujan intensitas lebat hingga sangat lebat terjadi di beberapa wilayah,” ujar Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 8 Juli 2023.

Guswanto menyebut wilayah tersebut, seperti Bengkulu, sebagian besar Kalimantan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Tenggara, Maluku, dan wilayah Papua. “Bahkan curah hujan ekstrem terjadi di Bali bagian barat dalam dua hari terakhir,” jelasnya.

Update Dinamika Atmosfer

Berdasarkan analisis terakhir, beberapa faktor dinamika atmosfer skala regional hingga lokal diprakirakan masih berperan cukup signifikan dalam memicu peningkatkan pertumbuhan awan hujan untuk sepekan ke depan.

Beberapa faktor dinamika atmosfer yang utama tersebut, antara lain aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) serta gelombang ekuator seperti gelombang Kelvin dan Rossby ekuatorial di sekitar wilayah Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan secara tidak langsung meningkatkan potensi curah hujan tinggi.

Selain itu, terjadi pola belokan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia yang dipicu oleh adanya pola sirkulasi di sekitar wilayah Samudra Pasifik utara Papua Barat. Kondisi ini dapat turut memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan.

Dalam sepekan terakhir, anomali suhu muka laut di perairan Indonesia secara umum relatif normal, di mana anomali 1-2 derajat Celcius terjadi di sebagian kecil perairan utara dekat pesisir Jawa hingga Nusa Tenggara, sebagian perairan selatan Sulawesi, sekitar perairan Maluku dan selatan Papua. Sedangkan untuk wilayah perairan lain umumnya berada pada anomali dibawah 1 derajat Celcius.

Kondisi hujan tinggi yang terjadi dalam sepekan ini di beberapa wilayah Indonesia lebih signifikan dipicu oleh adanya aktivitas gelombang atmosfer di sekitar maritim kontinen.

Adanya MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin merupakan fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya pola konvektifitas dan dapat menimbulkan potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah fase aktif yang dilewatinya.

Fenomena MJO dan gelombang Kelvin bergerak dari arah barat ke timur, yaitu dari wilayah Samudra Hindia ke arah Samudra Pasifik dan melewati wilayah Indonesia dengan siklus pergerakan sekitar 30-40 hari pada MJO, sedangkan pada Kelvin dalam skala yang relatif lebih cepat, yaitu harian. 

Sebaliknya, fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah timur ke barat, yaitu dari arah Samudra Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia. Sama halnya seperti MJO maupun Kelvin, ketika Gelombang Rossby aktif di wilayah Indonesia maka dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan dan secara tidak langsung berdampak pada peningkatan curah hujan secara signifikan di beberapa wilayah indonesia.

Potensi Cuaca Sepekan

Mencermati perkembangan dinamika atmosfer di atas, potensi hujan intensitas sedang-lebat masih dapat terjadi dalam sepekan kedepan di beberapa wilayah sebagai berikut:

Periode 8-10 Juli 2023

- Sebagian Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung;

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Sebagian Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur;

- Sebagian Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara;

- Sebagian Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara;

- Sebagian Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Pada periode ini perlu di waspadai potensi hujan sangat hingga ekstrem di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Periode 11-14 Juli 2023

- Sebagian Aceh, Sumatra Utara;

- Sebagian Jawa Timur;

- Sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur;

- Sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara;

- Sebagian Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara;

- Sebagian Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Guswanto mengimbau kepada warga terdampak, terutama di wilayah yang masuk wilayah bahaya, untuk meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan upaya mitigasi terhadap potensi hujan lebat hingga sangat lebat di sekitarnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Topan Koinu Terjang Taiwan, Puluhan Penerbangan Dibatalkan dan Sekolah Ditutup

14 menit lalu

Warga berjalan dengan payung saat Topan Haikui mendekat, di Taipei, Taiwan 3 September 2023. REUTERS/Ann Wang
Topan Koinu Terjang Taiwan, Puluhan Penerbangan Dibatalkan dan Sekolah Ditutup

Topan Koinu menerjang Taiwan selatan pada Rabu 4 Oktober 2023 membawa hujan lebat dan angin serta menyebabkan pembatalan 70 penerbangan domestik.


Kabut Asap Palembang: Potensi Turun Hujan Rendah, Belajar Daring Diberlakukan

1 jam lalu

Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu 1 Oktober 2023. Kabut asap tersebut merupakan dampak dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Kabut Asap Palembang: Potensi Turun Hujan Rendah, Belajar Daring Diberlakukan

Hujan diharapkan turun guna menekan tingkat kabut asap.


Diterjang Banjir Bandang, 23 Tentara India Hilang

2 jam lalu

Banjir bandang di negara bagian Sikkim, India. Cuplikan video REUTERS
Diterjang Banjir Bandang, 23 Tentara India Hilang

Militer India mengatakan pada Rabu 4 Oktober 2023 bahwa 23 tentara hilang setelah banjir bandang dahsyat di Sikkim


Gelar Salat Istisqa untuk Mohon Hujan, Wali Kota Depok Menangis

3 jam lalu

Wali Kota Depok Mohammad Idris memmberikan Khutbah saat pelaksanaan ibadah Salat Istiqa untuk meminta turun hujan di Lapangan Balai Kota Depok, Jawa Barat, Rabu, 4 Oktober 2023. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggelar Salat Istiqa untuk meminta turun hujan yang dikarenakan kemarau berkepanjangan hingga membuat masyarakat krisis air bersih yang diakibatkan oleh Fenomena El Nino. TEMPO/M Taufan Rengganis
Gelar Salat Istisqa untuk Mohon Hujan, Wali Kota Depok Menangis

Salat Istisqa untuk mohon hujan serentak dilaksanakan pada hari ini di tiap kecamatan di Kota Depok, bahkan hingga di tingkat kelurahan.


7 Penyakit Saat Cuaca Panas Terik, Waspadai Sebelum Terpapar

6 jam lalu

Ilustrasi wanita di bawah paparan sinar matahari. Freepik.com
7 Penyakit Saat Cuaca Panas Terik, Waspadai Sebelum Terpapar

Dampak cuaca panas terik terhadap kesehatan adalah timbulnya penyakit. Penyakit apa sajakah itu?


BMKG Ingatkan Gelombang Sangat Tinggi di Laut Selatan Yogya, Jawa Tengah & Jawa Barat

7 jam lalu

Penduduk berusaha menghindar saat gelombang tinggi menerjang pemecah ombak di Pantai Widarapayung, Binangun, Jawa Tengah, Rabu, 25 Juli 2018. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cilacap mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi untuk perairan selatan Jawa Tengah dan Samudra Hindia, dengan ketinggian gelombang mencapai 7 meter. ANTARA
BMKG Ingatkan Gelombang Sangat Tinggi di Laut Selatan Yogya, Jawa Tengah & Jawa Barat

BMKG mengimbau pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai potensi terjadinya gelombang sangat tinggi di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY.


Penyebab Cuaca Panas Terik dan Suhu Mencapai 38 Derajat Celcius

8 jam lalu

Cuaca panas/Canva
Penyebab Cuaca Panas Terik dan Suhu Mencapai 38 Derajat Celcius

Fenomena cuaca panas terik yang melanda Indonesia secara umum terjadi karena dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer.


Wali Kota Sebut Pemkot Depok Gelar Salat Istisqa Minimalis, Begini Penjelasannya

9 jam lalu

Suasana saat Salat Istisqa yang digelar di Lapangan Balaikota Depok, Rabu, 4 Oktober 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Wali Kota Sebut Pemkot Depok Gelar Salat Istisqa Minimalis, Begini Penjelasannya

Pemerintah Kota Depok menggelar salat minta hujan atau Salat Istisqa di Lapangan Balai Kota Depok, Rabu, 4 Oktober 2023.


BMKG Prediksi Kemarau Kering Berakhir pada Akhir Oktober

10 jam lalu

Warga memanggul air bersih di dasar Waduk Jatigede yang kembali muncul dampak dari menyusutnya volume air waduk akibat kemarau panjang di Desa Cibogo, Kecamatan Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, 3 Oktober 2023. Menurut warga, fenomena surutnya air waduk dan munculnya kampung yang tenggelam sudah mulai berlangsung sejak 3 bulan kebelakang. Waduk Jatigede difungsikan untuk menambah volume tampungan air guna mendukung 90.000 hektare jaringan irigasi, sebagai pemasok air baku, dan pengaman banjir di area seluas 14.000 hektare. TEMPO/Prima mulia
BMKG Prediksi Kemarau Kering Berakhir pada Akhir Oktober

Sesuai prediksi BMKG, puncak dampak El Nino terjadi pada bulan September.


Gempa M4,9 Guncang Bengkulu, Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

10 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa M4,9 Guncang Bengkulu, Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

Gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.