TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) merasa keberatan terkait penetapan uang kuliah tunggal atau UKT yang mereka dapatkan. Mereka mengajukan banding ke kampus untuk mendapat keringanan.
Di antara para mahasiswa yang mengajukan banding, ada sejumlah mahasiswa yang ditolak kampus. Naufal Muzzaki misalnya, pengajuan banding UKT-nya ditolak dengan alasan orang tuanya pensiun sebelum menjadi mahasiswa. Naufal sebelumnya mendapat UKT Rp 7 juta.
Pada 10 Juli lalu, mahasiswa jurusan Statistika angkatan 2022 ini sempat tertegun ketika melihat pengumuman banding di portal kampus Unair, Cybercampus. Dia heran mengapa pengajuannya ditolak. Di halaman tersebut tertulis status "ditolak Keuangan Pusat" dengan alasan "orang tua sudah pensiun sejak sebelum menjadi mahasiswa".
“Ayahku pensiun di 2021 dan aku gap year, baru jadi mahasiswa di 2022. Rentang waktu ayahku pensiun hingga aku menjadi maba itu sekitar sepuluh bulan sejak Agustus 2021,” jelasnya kepada Tempo.
Saat mengajukan banding di portal tersebut pada 3 Juli lalu, Naufal melengkapi dokumen yang diminta seperti penghasilan orang tua dan lainnya. Ayah Naufal merupakan PNS. Sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga. Sehari-hari mereka hidup dari uang pensiun ayah Naufal. Kakak satu-satunya Naufal belum bekerja lantaran baru lulus kuliah.
Setelah mengalami penolakan, mahasiswa yang masuk Unair lewat jalur mandiri ini meminta bantuan Badan Eksekutif Mahasiswa. Saat itu, BEM membuka pengaduan bagi mahasiswa yang bandingnya ditolak.
Direktur Jenderal Advokasi dan Kebijakan Kampus BEM Unair Reksa Galang Dwi Putra mengatakan sudah banyak mahasiswa yang bandingnya dipertimbangkan lagi sampai akhirnya diterima. Dari 300 lebih mahasiswa yang mengisi formulir, sekitar 50 persen lebih bandingnya diterima oleh pusat.
Penjelasan Kampus
Direktur Keuangan Unair, Ardianto, mengatakan sudah ada 6.044 mahasiswa yang bandingnya diterima per Senin, 17 Juli 2023. Sedangkan bagi mahasiswa yang bandingnya ditolak, Ardianto mengatakan bahwa mereka masih bisa mengajukan angsuran atau penangguhan pembayaran.