Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rentang Suhu Hari Ini 16-35 Derajat Celcius, Ini Kata Peneliti BRIN

image-gnews
Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca berkaitan rentang suhu di wilayah Indonesia, tepatnya ibu kota provinsi, pada tanggal 23 Juli 2022 adalah sekitar 16-35°C. Suhu tertinggi di Banda Aceh dan terendah di Bandung.  

Apa yang menyebabkan rentang suhu yang sedemikian besar? Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Didi Satiadi, mengatakan rentang suhu ini masih termasuk wajar. “Wajar untuk wilayah Indonesia yang memiliki kondisi geografis yang beragam dan menunjukkan variasi suhu diurnal (perbedaan suhu antara siang dan malam),” ujarnya lewat pesan singkat, Minggu, 23 Juli 2023. 

Ia mengatakan rentang suhu tersebut merupakan rentang antara suhu minimum dan suhu maksimum dalam satu hari. Nilai suhu minimum dan maksimum biasanya bervariasi tergantung dari lokasi, waktu, dan kondisi cuaca setempat. 

Di atas daratan, suhu minimum biasanya terjadi pada dini hari (sekitar jam 04.00) sebelum matahari terbit ketika pendinginan radiatif mencapai puncaknya. Sebaliknya, suhu maksimum biasanya terjadi pada siang hari (sekitar jam 13.00) ketika pemanasan matahari mencapai puncaknya. “Rentang suhu minimum-maksimum di atas daratan biasanya jauh lebih besar daripada di atas lautan,” jelasnya.

Selain itu, suhu di atas pegunungan biasanya lebih rendah daripada di dataran rendah karena tekanan udara semakin berkurang bersama dengan ketinggian. Dalam kondisi kering, suhu udara biasanya turun sekitar 1°C setiap kenaikan elevasi 100 m. Dengan demikian, suhu yang sangat rendah dapat terjadi di daerah pegunungan pada malam atau dini hari. 

Monsun dan Siklon Tropis Doksuri

Didi mengatakan rentang suhu yang sedemikian besar di wilayah Indonesia pada saat ini kemungkinan diperkuat karena kondisi musim kemarau yang semakin menguat. Pada saat musim kemarau, angin Monsun Australia bergerak dari Benua Australia menuju Benua Asia melalui wilayah Indonesia. 

Angin monsun Australia ini bersifat lebih dingin dan kering, karena berasal dari daratan Benua Australia yang pada saat ini sedang mengalami musim dingin. Udara yang dingin dan kering tersebut cenderung mengurangi pertumbuhan awan di atas wilayah Indonesia. Kondisi ini diperkuat lagi dengan terbentuknya siklon tropis Doksuri di lautan sebelah timur Filipina yang cenderung memperkuat Monsun Australia dan mengurangi jumlah awan di atas wilayah Indonesia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibatnya, suhu pada siang hari cenderung panas terik karena berkurangnya jumlah awan. Sebaliknya, suhu pada malam hari cenderung sangat dingin karena sedikitnya tutupan awan, sehingga panas dari daratan dipancarkan ke ruang angkasa tanpa tertahan oleh awan. 

Proses pelepasan panas ke ruang angkasa disebut juga sebagai pendinginan radiatif (radiative cooling). Hal inilah yang menyebabkan perbedaan suhu yang besar antara siang hari dan malam/dini hari ketika jumlah awan berkurang. Hal ini mirip seperti yang terjadi di daerah gurun yang memiliki sedikit awan, di masa terjadi perbedaan suhu yang besar antara siang hari (sangat panas) dan malam hari (sangat dingin).

Selain itu, suhu udara di wilayah pegunungan atau dataran tinggi akan terasa lebih dingin lagi pada malam/dini hari karena berkurangnya tekanan udara di ketinggian. “Dapat dikatakan bahwa perilaku awan pada siang hari menyerupai “payung” yang menahan radiasi matahari mencapai bumi sehingga berfungsi “mendinginkan” permukaan bumi,” jelasnya.

Sebaliknya, perilaku awan pada malam hari menyerupai “selimut” yang menahan panas yang dipancarkan bumi sehingga berfungsi “menghangatkan” permukaan bumi. Artinya, berkurangnya jumlah awan cenderung “menghangatkan” permukaan bumi pada siang hari dan “mendinginkan” permukaan bumi pada malam hari, sehingga cenderung menghasilkan perbedaan suhu yang relatif besar antara siang dan malam hari. 

Dengan demikian, perbedaan suhu udara harian yang terlihat kontras pada saat ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan kondisi geografis, berkurangnya tutupan awan akibat dari menguatnya monsun Australia yang dingin dan kering, serta pengaruh gangguan siklon tropis Doksuri yang saat ini sedang aktif di lautan sebelah timur Filipina. 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Minta DPR Bentuk Panitia Khusus untuk Investigasi Badan Intelijen

20 jam lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menghadiri temu relawan di acara Nusantara Satu, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu, 26 November 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
BRIN Minta DPR Bentuk Panitia Khusus untuk Investigasi Badan Intelijen

BRIN menilai pernyataan Presiden Jokowi itu mengindikasikan penyalahgunaan kekuasan dan mengancam pelaksanaan pesta demokrasi pemilu 2024.


Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

1 hari lalu

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.


Kemendikbudristek Ungkap Alasan Megawati Kunjungi Museum Nasional Usai Kebakaran

1 hari lalu

Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko (kedua kiri) dan Mendikbudristek Nadiem Makarim (keempat kanan) saat melakukan kunjungan ke Museum Nasional pasca kebakaran di Jakarta, Selasa, 19 September 2023. Megawati menyampaikan bahwa menghormati penyelidikan yang sedang berlangsung atas kebakaran yang terjadi di tempat penyimpanan koleksi benda bersejarah hingga meminta fasilitas dan keamanan museum diperbaiki dan ditingkatkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kemendikbudristek Ungkap Alasan Megawati Kunjungi Museum Nasional Usai Kebakaran

Megawati datang ke Museum Nasional didampingi Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dan Mendikbudristek Nadiem Makarim.


Sampai Saat Ini BRIN Belum Lakukan Riset Terkait Teknologi Nikuba

1 hari lalu

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Sampai Saat Ini BRIN Belum Lakukan Riset Terkait Teknologi Nikuba

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko memberikan tanggapan terkait teknologi Nikuba.


Jokowi Pegang Data Parpol dari Intelijen, BRIN: Indikasi Penyalahgunaan Kekuasaan

1 hari lalu

Presiden Jokowi yang juga Ketua Dewan Pembina relawan Pro Jokowi (Projo) hadir dalam rakernas bertajuk Haluan Baru Projo 2024 di kawasan sekitar Borobudur, Jawa Tengah, Sabtu, 21 Mei 2022. Tangkapan Layar Projo
Jokowi Pegang Data Parpol dari Intelijen, BRIN: Indikasi Penyalahgunaan Kekuasaan

Haripin mengungkapkan, ada risiko bahwa apa yang diungkapkan Jokowi itu merupakan suatu praktik intelijen politik.


BRIN Akan Hadirkan Kendaraan Otonom di Bandara dan Kebun Raya

1 hari lalu

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat datang ke IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
BRIN Akan Hadirkan Kendaraan Otonom di Bandara dan Kebun Raya

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang menyiapkan kendaraan otonom di Indonesia untuk area tertentu, seperti bandara dan kebun raya.


Prakiraan Cuaca BMKG: Siaga Bencana Hidrometeorologi di 3 Provinsi, Banjarmasin Berasap

1 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Prakiraan Cuaca BMKG: Siaga Bencana Hidrometeorologi di 3 Provinsi, Banjarmasin Berasap

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 21-22 September 2023.


InaRI Expo 2023: Pameran Riset dan Inovasi Terbesar di Indonesia

1 hari lalu

Indonesia Research and Innovation Expo (InaRI Expo 2023) di ICC Building, KST Soekarno di Cibinong, Jawa Barat.
InaRI Expo 2023: Pameran Riset dan Inovasi Terbesar di Indonesia

InaRI Expo 2023 dan IEMS 2023 menjadi langkah awal dalam upaya BRIN untuk mencapai visi Indonesia Maju dan Indonesia Emas pada tahun 2045.


BRIN Gelar InaRI dan IEMS 2023 di Cibinong, Gratis untuk Pengunjung

2 hari lalu

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. (Foto: IEMS)
BRIN Gelar InaRI dan IEMS 2023 di Cibinong, Gratis untuk Pengunjung

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar pameran InaRi Expo 2023 dan IEMS di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, hari ini, Rabu, 20 September 2023.


InaRI Expo 2023, Kepala BRIN Tertarik Ampas Gaharu Jadi Pengharum Ruangan

2 hari lalu

Produk pengharum ruangan dari gaharu di acara Indonesia Research and Innovation Expo(InaRI Expo 2023) di Cibinong, 20 September 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur
InaRI Expo 2023, Kepala BRIN Tertarik Ampas Gaharu Jadi Pengharum Ruangan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko membuka InaRI Expo 2023 dan berkeliling di arena pameran.